Bab 33: Aftermath

121 10 5
                                    

Hehe, lupa update soalnya keasyikan baca novel.

Sebelum baca, untuk mengetahui antusias kalian, ayo spam emoji 💜 untuk merepresentasikan ungunya SMA Larkspur.

Selamat Membaca

.

.

.

-Special Class

Di sebuah rumah minimalis yang dipenuhi dengan furnitur bernuansa modern dan sederhana, Reindra memimpin Maggie Ardianti masuk ke dalam rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah rumah minimalis yang dipenuhi dengan furnitur bernuansa modern dan sederhana, Reindra memimpin Maggie Ardianti masuk ke dalam rumahnya. Maggie Ardianti, seorang dancer profesional yang telah memenangkan juara pertama dalam sebuah ajang bakat di televisi.

Reindra merasa sedikit kagum namun juga agak bingung kenapa seorang Maggie yang terkenal itu kini bisa berada di rumahnya seorang diri. Dia tahu Paulina yang kaya itu pasti memiliki koneksi ke berbagai macam orang penting, tetapi tetap saja kenyataannya sangat mengejutkan. Intinya yang pasti yang harus ia lakukan adalah memperkenalkan Maggie dan Maggie sendirilah yang akan beraksi sesuai rencana Paulina.

"Kamu ... saya kenal kamu," ujar Rosetta, dia bangkit dari sofa ruang tamu. Rosetta mencoba mengingat-ngingat. "Oh, Maggie Ardianti dari Dancelogy, kan? Sudah beberapa tahun lamanya."

"Iya, Bu Rosetta. Senang bertemu dengan Bu Rosetta," ujar Maggie yang mengetahui Rosetta siapa.

Rosetta adalah penari legendaris yang ketenarannya tidak akan pernah pudar. Apalagi baru-baru ini namanya kembali naik karena kasus korupsi suaminya.

"Kenapa kamu bisa bersama Reindra, anak saya?" tanya Rosetta penasaran.

Rosetta merangkul Reindra dengan kehangatan, seolah-olah semua yang terjadi kemarin hanyalah bayangan mimpi buruk yang tak pernah ada. Sentuhan tangannya lembut, penuh kasih, seakan-akan ruang bawah tanah yang gelap dan dingin itu tak pernah menjadi saksi bisu atas penderitaan yang dialami Reindra. Tak ada jejak dari wanita kejam yang sebelumnya menghantuinya; yang tersisa hanya Rosetta, sosok penuh cinta yang kini menyelimuti Reindra dengan keakraban yang begitu tulus, membuatnya sejenak lupa akan rasa sakit yang pernah mengoyak jiwanya.

"Awal bulan ini, saya mengadakan sebuah kompetisi online yang diperuntukkan bagi mereka yang berminat mengikuti pelatihan intensif selama tiga hari di agensi saya," jelas Maggie dengan nada suara yang penuh keyakinan. "Reindra terpilih sebagai salah satu pemenangnya, tetapi dia menolak dengan alasan bahwa orang tuanya mungkin tidak akan memberikan izin. Karena itulah saya datang ke sini, untuk meminta izin dari Ibu agar Reindra bisa berpartisipasi dalam pelatihan eksklusif ini. Potensi Reindra sangat besar, dan akan sangat disayangkan jika kesempatan ini terbuang sia-sia."

Stuck In: Special ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang