Bab 19: Fase Menyalahkan Diri Sendiri

246 34 2
                                    

Yuk, bisa yuk vote dan comment-nya. Terima kasih.

Selamat Membaca

-Special Class-

Setibanya di rumah, Paulina dikabarkan oleh Bi Inah bahwa orang tuanya, pasangan Padma dan Devita, serta kakak laki-laki satu-satunya, Athalla, sudah berada di ruang makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di rumah, Paulina dikabarkan oleh Bi Inah bahwa orang tuanya, pasangan Padma dan Devita, serta kakak laki-laki satu-satunya, Athalla, sudah berada di ruang makan. Terpaksa ia harus menghampiri mereka sekejap dan memberi sambutan. Begitu selesai memberi sambutan, dia akan pergi ke kamarnya dan mandi dengan wewangian yang menenangkan. Namun, ada hambatan besar: Sambutan seperti apa yang cocok untuk diucapkan setelah sekian lama tidak berkomunikasi dengan anggota keluarga? Selama ini Paulina jarang sekali, bahkan bisa dibilang selama sebulan ini ia tidak berkomunikasi dengan semua anggota keluarganya. Jelas itu membuatnya begitu canggung. Apalagi hari ini mood-nya sedang kacau.

Dengan langkah ragu, Paulina membuka pintu berbahan marmer yang dihiasi dengan aksen emas di beberapa sisinya. Hatinya berdegup kencang, dan ia merasakan ketegangan seolah-olah akan berbicara di depan banyak orang. Dalam bayangan Paulina, tatapan membunuh dari ketiga anggota keluarganya itu akan menyambutnya. Namun, faktanya, mereka bertiga hanya melempar tatapan bertanya.

"Kenapa baru pulang?" Suara berat Padma sukses membuat sekujur tubuh Paulina bergetar.

Perempuan berambut sebahu itu yakin pasti dirinya akan dimarahi. Ia menunduk lesu dan menjawab, "Saya tadi tidak sadar waktu karena terlalu asyik bermain dengan teman saya. Saya akan memperbaiki kesalahan saya dan memastikan agar kedepannya saya tidak mengulang kesalahan yang sama."

Saat bersama keluarga, gaya bahasa Paulina berubah lebih formal. Meskipun bisa saja dia bersikap lebih santai, tetapi hubungannya dengan keluarganya terasa renggang dan tak terikat satu sama lain akan membuatnya canggung. Mereka seperti orang-orang yang berdampingan secara fisik, tetapi terpisah jauh dalam keterasingan. Meskipun berada di kartu keluarga yang sama, pada kenyataannya mereka saling berjauhan. Terdapat jarak tak terlihat di antara mereka semua.

Paulina duduk di samping Athalla, berhadapan dengan kursi kosong. Saat dia mantap duduk, ayahnya melanjutkan pembicaraan dengan Athalla mengenai bisnis. Paulina tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Dia selalu tertinggal, merasa sebagai satu-satunya orang bodoh di keluarganya.

Paulina iri dengan Athalla. Dia selalu saja menjadi bintang utama dalam setiap makan malam. Padahal yang tidak ditemui berbulan-bulan oleh pasangan Padma dan Devita adalah dirinya. Athalla selalu saja bertemu dengan kedua orang tuanya di perjalanan bisnis.

Rumah bukanlah tempatnya. Kelas istimewa juga bukan tempatnya. Paulina merasa bingung, tidak tahu di mana dia seharusnya berada. Rasanya semua orang membencinya karena dia bodoh dan tidak berbakat.

Stuck In: Special ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang