Pesawat jurusan Australia-Indonesia itu kini siap terbang dengan membawa kurang lebih 300 penumpang. Dan diantara 300 penumpang itu ada gadis mungil duduk sendiri dibelakang dengan headphone yang terpasang apik ditelinganya, dan bibir mungilnya yang menggumam tidak jelas. Dan jangan lupakan tangannya yang sibuk mengotak atik ponsel mahalnya.
"Permisi nona." Seorang Pramugari datang menghampiri gadis mungil itu, namun sepertinya gadis mungil itu tidak menyadari keberadaan Pramugari cantik disebelahnya.
"Nona, permisi."
"......"
"Nona." Pramugari itu memegang pundak si gadis mungil barulah gadis mungil itu menyadari keberadaan Pramugari cantik.
Gadis itu manaikkan alisnya satu menatap si Pramugari tanpa berniat melepas headphonenya.
"Bisa ikuti peraturan kami?
"Apa?!"
"Lepas dahulu headphone anda nona."
"Ah iya iya." Gadis itu dengan terpaksa melepas headphonenya. Padahal dia sedang mendengar lagu favoritnya tadi.
"Ada apa Kakak Pramugari? Kakak tau lagu apa yang sedang berputar? Lagu favorit Kila Kakak!"
"Maaf, pesawat akan segera Landing dan tolong matikan semua alat smartphone anda."
"Tidak mau! Sampai lagu favorit Kila selesai Kila tidak mau mematikannya!" Gadis itu mendengus kesal, melipat kedua tangannya didepan dada.
"Nona tolong matikan smartphone anda, jika tidak Pilot akan mengalami gangguan komunikasi radio."
"Sudah sudah sana pergi hih mengganggu saja!"
Rasanya Pramugari itu ingin melempar gadis mungil itu dari atas pesawat ini, Sang Pramugari lantas berjalan ke depan hendak menemui si Pilot atau co-pilot. Melaporkan ada gadis mungil yang sangat keras kepala dibelakang sana.
"Semua aman? Penumpang mematikan semua smartphone?" Ucap Sang Pilot.
"Yah,, kecuali gadis kecil keras kepala yang duduk dibelakang. Rasanya aku ingin melempar dia dari ketinggian ini." Pramugari.
"Biar aku yang menangani." Co-pilot.
"Tidak! Aku saja. Tolong ambil alih pesawat."
Sang Pilot yang bernama Pratama Aditawijayanto akrab dengan panggilan Pratama atau Captain Pratama melangkah diantara kursi penumpang. Pandangan datarnya langsung terpaku pada sosok gadis mungil dibelakang yang sibuk dengan ponselnya.
Saat sudah berada didepan gadis itu Sang Captain tanpa perintah melepas headphone dari telinga gadis itu yang sukses membuat si gadis menatap garang Sang Captain.
Mata bulat yang indah, bibir kecil berwarna cery, pipi menggembung serta poni yang tidak tertata rapi membuat kadar kegemasannya meningkat. Dan itu semua dapat Pratama tangkap.
"Siapa namamu?" Pratama.
"Kila! Dan tolong kemarikan! Itu punyaku!" Ya gadis itu bernama Kila Naraya Bryantara. Gadis berusia 16 tahun, menggemaskan namun sayang sifatnya yang masih seperti anak kecil.
"Bisa tolong matikan ponselnya?" Pratama.
"Lagu itu belum selesai, kemarikan!"
"Pesawat akan Landing, dan akan ada gangguan radio jika handphone milikmu tidak dimatikan. Itu berbahaya, pesawat ini membawa kurang lebih 300 nyawa dan 300 nyawa akan melayang hanya karena 1 nyawa yang cukup keras kepala." Ucap Pratama menatap lekat manik Kila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Kakak Captain!
Random"Mau nurut atau mau jadi pacar?" "Kakak pilot aneh." Bagaimana jika seorang pilot tampan berusia 25 tahun bertemu dengan gadis berusia 16 tahun yang cukup kekanak kanakan? Childish! Tapi cukup imut atau mungkin sangat imut dimata sang pilot, membua...