Kila saat ini sedang duduk diteras menunggu Ayahnya yang masih bersiap di dalam. Hari ini Kila mulai berangkat sekolah, ini hari pertama Kila menjadi siswa kelas 11. Kila antusias sekali dia tak sabar ingin bertemu teman temannya dan masuk ke ruang kelas barunya.
"Ayo, Ayah udah siap. Kila pulang jam berapa? Nanti Ayah jemput."
Datang Ayah Kila dengan tampilan ala Bapak Bapak kantor, Ayah Kila ini masih tampan lho diumur kepala 4 nya ini. Kila saja pernah membayangkan bagaimana wajah Ayahnya ketika Ayahnya masih remaja, sangat tampan mungkin pantas saja Bunda suka."Jam 2 eh tapi Kila ga tau sih, Pak Jo aja yang jemput Kila."
"Yakin?"
"Iya."
"Ya sudah nanti Ayah bilang sama Pak Jo."
"Kalian mau berangkat?"
Kali ini datang Bunda Kila dengan setelan pakaian yang berhasil menambah kecantikan Bunda Kila. Dinda juga akan berangkat bekerja pagi ini. Hari Senin itu benar benar hari semua orang beraktivitas dan bekerja."Sekalian sama Ayah Bun?" Arif.
"Bunda sama Pak Jo aja, Rumah Sakit tempat kerja Bunda jauh dari Kantor Ayah."
"Ya sudah, kami berangkat dulu."
Kila dengan senyum yang selalu terbit di bibirnya melangkah riang menuju ruang kelas barunya, ruang 11 Mipa 2.
Sepanjang Kila melangkah banyak siswa yang menyapa Kila ramah, Kila memang banyak di sukai oleh siswa-siswa disana baik laki-laki ataupun perempuan karena kelucuannya dan kecantikannya itu."Kila selamat pagi."
"Pagi juga." Kila membungkuk sopan ke kakak kelas yang tadi menyapanya.
"Kila jangan lucu seperti itu."
"Tidak bisa hehehe." Kila.
"Kila rasanya kami ingin mencubit pipi gembil mu itu."
"Tidak boleh nanti sakit hehehe." Kila.
"Kila jadi pacarku saja ya?"
"Hm? Pacar ya? Maaf tapi Kila tidak mau babayyy... "
Kila berlari kecil sambil tertawa manis mendengar sapaan sapaan aneh dari teman teman sekolahnya. Kila tidak terganggu sama sekali, malah sebaliknya... Kila suka. Itu artinya Kila banyak yang sayang.
Sampai kelas yang Kila tuju, Kila masuk tanpa ragu, mencari sosok sahabat sekaligus teman sebangkunya.
"Kila disini!!"
"A-ah baiklah." Kila melangkah mendekati orang yang memanggilnya tadi. Namanya Lala, dia sahabat Kila, mereka bertemu saat kelas 1 SMP sempat terpisah di kelas 2 SMP karena berbeda kelas tapi mereka bersama kembali dari kelas 9 SMP sampai sekarang. Kila suka Lala karena Lala sudah seperti Bunda ketiga bagi Kila. Bunda pertama dan yang paling utama itu Bunda Dinda, Bunda kedua Kila itu Bibi Sari dan Bunda ketiganya itu Lala. Lucu yahh semua Kila anggap Bunda.
"Duduk disini?"
"Seterah Kila, Kila tidak suka kita bisa pindah." Lala.
"Tidak tidak! Kila suka, lagian ini tidak terlalu belakang, ini ditengah tengah bukan?"
"Iyap. Duduklah, mari bercerita."
Kila menurut, dia melepas tasnya dan duduk manis sembari membenarkan poninya yang sedikit berantakan.
"Bercerita apa?"
"Aku dengar hari pertama ini belum ada pembelajaran hanya perkenalan wali kelas. Jadi emm kita lumayan free. Kila liburan kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Kakak Captain!
Random"Mau nurut atau mau jadi pacar?" "Kakak pilot aneh." Bagaimana jika seorang pilot tampan berusia 25 tahun bertemu dengan gadis berusia 16 tahun yang cukup kekanak kanakan? Childish! Tapi cukup imut atau mungkin sangat imut dimata sang pilot, membua...