🏵️Claralivia 20

332 58 21
                                    

Sebelum lanjut baca, klik bintangnya dulu, skuy!

Happy reading!

🌿☘️🏵️🏵️🏵️☘️🌿

  Klek!

  Aku membuka gerbang depan rumah dengan tangis yang kutahan, ah sakit dan nyeri sekali rasanya hati ini dapat DM dari Bu Rindu serindu-rindunya itu, nama akun yang tidak sesuai dengan wujud orangnya. Di dunia ini mungkin yang merindukan dia serindu-rindunya cuma malaikat maut karena mulutnya yang kotor.

  Setelah pintu gerbang terbuka, kutemukan Pak Johvan berdiri tepat di hadapanku dengan wajah kacau, sinar lampu remang di pinggir jalan membuatku bisa menangkap wajah kacaunya yang terbalut ekspresi frustasi. Di belakangnya ada mobil Grand Livina hitam yang akan jadi kendaraannya untuk membawaku pergi malam ini.

  Aku tiba-tiba terisak karena marah dan kecewa kepadanya, marah karena kenapa aku bisa masuk ke dunianya di kota ini dan seolah-olah aku ini adalah penghancur hubungan orang lain.

  Kudorong tubuh tegap Pak Johvan yang terbalut hoodie hitam, tapi ia tidak mundur sedikitpun.

  "Cla, maafkan saya," lirih Pak Johvan yang malah memberiku dekapan erat ketika aku memukul-mukul dadanya sambil menangis sesenggukan. "Cla, Cla, shhh."

  Aku terus terisak-isak.

  "Cla, saya datang untuk menyelamatkan cinta kita," lirih Pak Johvan lagi yang kali ini menempelkan pipinya di ubun-ubunku. Membuatku yang sedang kacau ini segera membalas mendekapnya karena aku butuh ketenangan dari kejamnya masalah ini.

  "Kenapa Bapak nggak kabur saja sendiri?!" tanyaku dengan terus menangis di dadanya.

  "Saya ingin melindungimu, Cla."

  "Bukannya kalau saya diusir sama Bu Rindu, Bapak bisa memperbaiki hubungan lagi dengannya? Bapak kenapa malah lari dari masalah?"

  Pak Johvan diam sesaat. "Marahlah, Cla. Saya jawab nanti, yang penting malam ini saya akan membawamu."

  "Tapi kemana? Gimana kalau Bu Rindu nyari saya dan bahkan menghubungi bunda saya di rumah?"

  "Kamu dalam tanggung jawab saya."

  "Gimana kalau saya dicap pelakor oleh orang-orang?"

  "Saya yang menjamin dan menjaga namamu tetap bersih."

  "Gimana kalau ..."

  "Saya bersumpah akan menikahimu."

  Ya Tuhan! Seketika tangisku terjeda oleh ucapan bernada tegas dan penuh wibawa itu.

  Aku lantas mendogakkan kepala dan kami beradu tatap. Pak Johvan menatapku dalam-dalam, tatapan yang seolah menyiratkan rasa tanggung jawab.
"Saya kemaskan barang-barangmu, Cla. Kamu harus segera saya bawa kabur. Tenangkan hatimu, kamu aman bersama saya."

  Pak Johvan mengusap kepalaku seperti mengusap kepala anak kecil yang lagi nangis karena jatuh.

  Akupun mengangguk-angguk mengiyakan ajakannya.

🌿☘️🏵️🏵️🏵️☘️🌿

  Sebuah koper dan sebuah goodie bag milikku dimasukkan oleh Pak Johvan ke bagasi mobilnya malam ini sekira pukul 21:00, kulihat di bagasi itu juga ada koper besar miliknya. Ia lantas membukakan pintu mobil depan untukku hingga aku masuk dan duduk.

  Dengan cerkas, Pak Johvan lantas masuk melalui pintu sebelah dan segera melajukan mobilnya keluar dari gang ini.

  Simbah kost mungkin sudah tidur, yang penting aku sudah mengunci gerbangnya, untung pendengaran simbah kost itu sudah tidak bekerja dengan baik, jadi dia tidak keluar saat mendengar aku dan Pak Johvan berkemas-kemas hingga membawa barang-barangku ke bagasi.

CLARALIVIA ✓ (Selesai - Lengkap - Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang