|Wanita Karir VS Cold Boss|
Bukan Claralivia kalau hidup di suatu tempat tanpa digandrungi banyak pria, parasnya yang mempesona bahkan membuatnya dikejar empat cowok sekaligus di SMA-nya dulu, dan itu termasuk guru olahraganya, Johvan Raitama.
Men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Claralivia~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Johvan Raitama~
🌿☘️🏵️🏵️🏵️☘️🌿
[🏵️Claralivia 23]
Debur ombak yang menghantam tebing-tebing begitu satysfing didengar, apa aku sudah begitu akut merindukan pantai ya sehingga bisa sebahagia ini? Sangat-sangat bahagia.
Dalam rangkulan Pak Johvan, senja ini aku diajaknya ke pantai Ngobaran langsung, sekira dua puluh menit -menggunakan mobil- dari resort tempat singgah kami. Karena masih satu pesisir, dia mengajakku kesini untuk menghabiskan waktu sore sekaligus hunting foto.
Langit sudah mulai menjingga dan kami terus berjalan, sesekali, jika ada spot foto bagus, dia akan menyuruhku jadi objek fotonya.
"Bapak lebih cocok jadi fotografer deh," ucapku tadi saat dikit-dikit Pak Johvan mengangkat kamera DSLR yang mengalungi lehernya dan menyuruhku berpose.
Responnya malah simpel coba, cuma sebatas tersenyum tipis dan mengerlingkan mata sambil siap memfotoku. Pak Johvan, Pak Johvan, kenapa dirimu makin gemesin, sih?
"Cla, sebentar, tunggu di sini," ucapnya, membuyarkan pikiranku yang banyak dibuat seneng sejak ia bawa kabur ke kota ini. Sehabis sampai di resort dan makan siang bersama tadi, ia lantas menyuruhku tidur dengan dia yang duduk di tepi ranjang sambil membacakan novel romansa. Segera saja, aku terbuai ke alam mimpi oleh suara lembut Pak Johvan.
Kali ini, kulihat Pak Johvan berjalan mendekati penjual es krim pada deretan tenda-tenda penjual makanan ringan di dekat tebing, membuatku tersenyum semringah memandangi sosok jangkungnya yang senja ini mengenakan kaos putih ketat dan celana pendek hitam kasual itu. Ia juga mengenakan sunglasses hitam mengkilat.
Setelah kutunggu sebentar sambil memandangi luasnya lautan dan ombak-ombak yang berkejaran, Pak Johvan kembali, di tangannya ada dua cone besar eskrim merah tua dengan lelehan topping mirip susu.
