🏵️Claralivia 07

361 60 23
                                    

Hi, Gengs! Selamat pagi! Setelah wira-wiri mengurus pencetakan buku baru lagi (masih rahasia), akhirnya tugasnya selesai. Um, yuk lanjut dibaca Claralivianya. Nggak akan lupa lah ya sama alurnya? Kemarin tuh adegan Clara sarapan bareng sama mamanya Pak Johvan di taman kota. Nah inget, kan?

Happy reading!

🌿☘️🏵️🏵️🏵️☘️🌿

  Aku menyipitkan mata memahami nominal-nominal rupiah pada rentetan tabel keuangan di layar komputer kantor. Tangan kananku kugunakan untuk menyangga dagu.

  Waktu masih terlalu pagi memang, masih sekitar setengah jam lagi untuk sampai jam 07:00. Aku datang kepagian dan ketiga rekan kerjaku belum datang semua, baru ada Mbak July di kubikel kanan depan, setelah bertegur sapa tadi kulihat dia memang langsung sibuk memeriksa data keuangan perusahaan yang dipasrahkan kepadanya untuk dihitung ulang rinciannya.

  Kalau tugasku sendiri, pagi ini aku kebagian mencermati tabel buatan Mas Rony untuk merinci gaji para karyawan.

  "Morning, Cla." Mas Duddy datang, akupun mendongakkan kepala dan menemukan ia memasuki kubikelnya sambil mengunyah sekerat roti sandwich.

  "Morning, Mas," jawabku sambil mengangguk sopan.

  "Morning, Julyyy." Usai tersenyum semringah ke arahku, pria gendut itu lalu nyerocos dan mulai menggoda Mbak July, membuatku terkekeh karena Mbak July tampak tak menggubris, ia sedang fokus dengan pekerjaannya.

  "Pagi semuanya." Kali ini Mas Rony yang datang dan tampak sibuk menggamit buku tebal dan menyangklong tas kerja hitam penuh map. Selain itu tangan kirinya juga menenteng kresek besar yang terlihat berat.

  "Pagi, Mas," sahutku sambil memperbaiki typo pada tabel yang kukerjakan.

  Mas Rony masuk ke kubikelnya dan tiba-tiba tangannya terulur ke arah sampingku. Ia meletakkan sebuah kotak tupperware berisi makanan. "Dari mama, Cla. Katanya spesial buat kamu."

  Aku yang heran langsung menengok kotak itu. "Makasih banyak, Mas. Apa ini?" Kulihat wajah Mas Rony dan ia tampak mengunyah sesuatu.

  "Bolu susu keju, Cla."

  Uwaaa! Godaan dieeet! batinku sambil menelan ludah. Aku memang suka kemaruk kalau denger kata 'keju' , apalagi ini ada bolunya. "Astaga, baik banget mamanya, Mas."

  "Mama Yani Raitama gitu loh, dia memang suka bikin-bikin ginian di rumah, Cla. Ayo, cobain."

  Aku tersenyum. "Baik, Mas. Makasih sekali lagi."

  Mas Rony mengangguk. Kali ini ia segera mengulurkan tangan ke kubikelnya Mbak July. "Ini buat kalian berdua ya, brownies almond buatan Mama."

  "Wanjayyy, baiknyaaa." Mas Dudy malah yang duluan menyahut dan menyambar salah satu kotak tupperware yang diulurkan Mas Rony.

  "Eh, makasih Mas Ron, baik bet dah," komentar Mbak July yang lalu menoleh ke arahku sambil mengerlingkan mata. "Claraaa! Kalau udah kenal Mama Yani siap-siap gagal diet ya, ahahaha!"

  Aku pun terkekeh disusul Mas Rony dan Mas Dudy.

  "Iya nih, Mbak, rejeki pagi-pagi sekaligus godaan nafsu makan," balasku sambil membayangkan lembutnya bolu susu bertabur keju yang gurih. Uwaaa!

  "Ayo, Cla, dicemilin sambil ngerjain tugas," ucap Mas Rony kemudian sambil duduk dan menyalakan komputernya.

  "Baik, Mas."

CLARALIVIA ✓ (Selesai - Lengkap - Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang