Musim hujan nih di daerahku, Gengs. Gimana di daerah kalian? Kayaknya merata ya. Hujan identik dengan dingin dan saat itu juga ide-ide di kepala bermunculan. Bahkan, tak jarang orang berubah jadi puitis saat hujan turun.
Kalian sadar nggak sih Indonesia sedang tidak baik-baik saja saat ini, semoga kalian selalu dalam lindungan Allah dimanapun kalian berada ya. Beberapa hari ini aku memang tutup mata dan tutup telinga sama berita-berita yang beredar, ingin fokus berkarya saja dulu, tapi tetep saja kepikiran, dan langkah bagi kita saat ini memang seharusnya banyak berdoa saja, itu sudah yang terbaik daripada ikut hujat sana sini. Allah selalu bersama kita, amiin.
Kangen Clara sama Johvan? Yuk dilanjut!
Happy reading!
🌿☘️🏵️🏵️🏵️☘️🌿
"Satu lagi, kamu lucu kalau sedang melirik seperti itu, Cla."
Bagaimana bisa seorang pria memuji wanita tapi raut wajahnya nyaris tanpa ekspresi. Ucapan Pak Johvan kemarin sore itu sempat membuat jantungku berdebar kencang, namun sesaat setelahnya, saat aku menanyakan kenapa dia berubah baik, dia malah menjawab dengan kata-kata tak mengenakkan hati.
"Siapa bilang saya baik, kamu saya bawa ke rumah sakit ini karena kamu karyawan saya, di koper saya ada tugas-tugas kantor buat kamu, saya kasih deadline sampai tengah siang besok!"
Ish, seketika aku dongkol mendengar jawabannya, terlebih dia langsung membuka kopernya dan mengeluarkan laptop serta banyak berkas tugas kantor yang harus aku kerjakan. Lantas, Pak Johvan pergi setelahnya dan tak kembali lagi sampai kantuk menyerangku sekira pukul 19:00, reaksi obat yang disuntikkan dokter seketika membuatku terlelap terlalu awal.
Gimana caranya agar sikapnya kembali seperti dulu lagi? pikirku yang tertantang ingin menaklukannya.
🌿☘️🏵️🏵️🏵️☘️🌿
Aku membuka mataku yang terasa sedikit perih ketika mendengar suara kokok ayam jantan, tenggorokanku terasa kering hingga akhirnya aku cepat-cepat mengangkat tubuhku hingga ke sandaran tempat tidur rumah sakit ini. Suara ayam semakin sahut-sahutan dan ketika aku melihat ke arah jendela ….
Pak Johvan? batinku yang menemukan Pak Johvan tengah berdiri membelakangiku dan menghadap ke arah luar jendela yang sudah dibuka gordennya itu.
Selain melihat penampilannya yang tampak sudah rapi -dengan stelan jas abu-abu muda yang melekat pas di tubuhnya, kulihat keadaan di luar sana juga sudah terang.
Jam berapa ini? Aku mengalihkan pandangan lagi ke arah jam dinding tak jauh dari tempat Pak Johvan berdiri dan kutemukan waktu menunjukkan pukul 06:30.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARALIVIA ✓ (Selesai - Lengkap - Terbit)
Romance|Wanita Karir VS Cold Boss| Bukan Claralivia kalau hidup di suatu tempat tanpa digandrungi banyak pria, parasnya yang mempesona bahkan membuatnya dikejar empat cowok sekaligus di SMA-nya dulu, dan itu termasuk guru olahraganya, Johvan Raitama. Men...