🏵️Claralivia 22

356 58 13
                                    

Selamat malam dan selamat membaca! Jangan lupa klik bintangnya yoa!

🌿☘️🏵️🏵️🏵️☘️🌿

Udara pagi menjelang siang ini berembus lembut, disertai matahari yang bersinar tipis-tipis namun cukup menhangatkan tubuh.

Aku berdiri di depan Mustika Hotels pada pukul 09:00 pagi ini, mengenakan blouse sutra warna blue ice dan rok rample hitam sepanjang lutut, kakiku terbalut sepasang sneakers biru bertali putih dan aku mencangklong koper laptop milik Pak Johvan.

Menunggu Pak Johvan mengambil mobilnya di basement samping gedung hotel ini, aku sesekali memandangi jalanan Kota Surakarta yang tampak mulai ramai oleh lalu-lalang pejalan kaki. Kata pihak hotel tadi, tempat ini dekat sekali dengan pasar Surakarta.

Pagi ini Pak Johvan akan membawaku melanjutkan perjalanan setelah semalaman menginap, namun tujuannya kemana aku masih belum dikasih tahu.

Zrrrr!

Akhirnya kulihat mobil Pak Johvan keluar dari basement dan mendekatiku, begitu berhenti tak jauh di hadapanku, ia pun keluar dan membuka bagasi bekalang mobilnya.

Sambil memasukkan barang-barang bawaan ke bagasi dan sekardus makanan ringan ke pada kursi duduk belakang, aku menatapnya yang dibantu seorang satpam itu.

Pagi ini Pak Johvan mengenakan kemeja putih longgar berlengan pendek dengan bagian dada terbuka, celana DC krem selutut dan sepatu sport warna hitam. Dia tampak gagah dan tampan dengan sunglasses biru mengkilat yang dikenakannya.

Tertegun diri ini memandangi mantan guru olahragaku itu, apalagi saat dia balas menatapku dan tersenyum.

Ah, rasanya aku dihujani bulir-bulir salju dari langit. Kalau sikapnya kemarin-kemarin cukup membekukanku, kini ia berubah jadi penyegaran untuk hidupku ini. Tapi bagiku life's must go on, jadi aku sudah melupakan sikapnya waktu itu dan akan mengalir saja mengikuti alur asmara dengannya karena dia menjanjikan tanggung jawab.

Apalagi yang harus aku cari dari pria di dunia ini kalau aku sudah memiliki sandingan sebaik Pak Johvan? Ah, aku sangat mencintainya.

"Are you ready, Cla?"

Pak Johvan berseru ke arahku dan kulihat ia sudah membukakan pintu depan mobil untukku, ia memanggilku dengan lambaian tangan seolah memanggil anak-anak yang mau dijemput pulang sekolah. Ah, manisnya senyumannya itu, pengen kusimpan di dalam tas dan kuawetkan.

Akupun mengangguk-angguk dan mendekat, diam-diam aku membuka google maps di ponselku agar tahu arah perjalananku kali ini.

🌿☘️🏵️🏵️🏵️☘️🌿

"Cla."

"Iya, Pak?"

Aku dan Pak Johvan kini sudah dalam satu mobil dan meninggalkan Mustika Hotels menuju ke arah selatan. Sebuah lagu romansa beraliran Jaz mengalun lembut dari mp3 player di depan Pak Johvan.

"Gimana tidurmu tadi malam, Cla?"

Aku tersenyum, ingat tadi aku dibangunkan Pak Johvan pukul 08:00 dan dia dalam keadaan sudah rapi, dia baru pulang dari supermarket, sudah membeli kebutuhan untuk melanjutkan perjalanan.

Tadi dia segera menyuruhku mandi, lalu sarapan bareng di pantry hotel sebelum akhirnya berangkat.

"Nyenyak, Pak."

"Pantes kamu kelihatan seger, Cla."

"Ma kasih, Pak Jov."

"Um, kalau butuh cemilan ambil di belakang, Cla. Tuh kardusnya penuh snack rendah kalori."

CLARALIVIA ✓ (Selesai - Lengkap - Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang