Delapan : Tour Kosan

30 5 0
                                    

Hanan mengambil kertas di dalam toples, lalu disusul oleh Hao. "Dapet nomor berapa?" Tanya Remo. "Gue dapet kamar 3," Jawab Hanan. "Kalau Hao?" "Gue kamar 4." Jawab Hao. Mata Jundit berbinar dan bersorak gembira, "YES! YES! YES! DAPET ROOMMATE BARU!" Remo hanya menggelengkan kepala memaklumi kelakuan Jundit. "Bentar ya, Hanan—lu lebih tua dari gue atau seumuran kah?" Tanya Jundit yang hendak ke atas memanggil Abin dan Yoyon. "Gue lahiran 1995, Hao lahiran 1997," Jawab Hanan. Jundit mengangguk mengerti lalu naik ke lantai atas. Ketika sampai kamar Abin dan Yoyon, Jundit melihat kedua kaka beradik itu masih bertengkar soal toilet.

"Heh heh heh, kalian berdua berantem mulu dari tadi. Namanya juga di kosan, pasti ada aja yang kencing buru-buru terus gak disiram," kata Jundit. "Dan itu adalah Yoyon. Yoyon dimana-mana lupa siram terus, gue bilangin ngebela diri terus dia," kata Abin dengan penuh amarah. "Ya maklum aja atuh, bin. Ngomong-ngomong kalian berdua punya roommate lho, mending kalian turun dulu." Ajak Jundit. Abin dan Yoyon turun ikutin Jundit bertemu dengan Hanan, Hao, dan Remo. Tiba-tiba Jundit terhenti langkahnya mengingat sesuatu, "Oiya bentar, gue inget sesuatu." Jundit kembali naik ke kamar Kevin dan Dirga yang dari tadi tidak ada suaranya. "Kevin~ Dirga~ lagi ngapain?" Tanya Jundit yang nyelonong masuk ke kamar mereka, "Astaga, dit! Bilang kek, assalamu'alaikum gitu. Main nyelonong aja," kata Dirga dengan judes. Jundit hanya nyengir lalu bertanya lagi, "Kevin mana? Perasaan tadi gue liat masuk kamar." "Disini hyung, lagi tiduran masa gak liat?" Kevin melambaikan tangan di bawah selimutnya. "Turun gih, ada anak baru," Ajak Jundit. Dirga dan Kevin akhirnya turun bareng.

Tiba-tiba, Jundit terkejut dengan pemandangan saat ini di ruang tamu, nampaknya ada wajah asing lagi datang ke kosan. "Dit, lu baru turun? Oh, ada Kevin sama Dirga juga. Ngomong-ngomong, kenalin ini Michael Kwon. Dia bakal ngekos disini juga kek Hanan sama Hao," Jelas Remo yang membuat Jundit tercengang, "U-uhh, anyway karena ada sekitar satu, dua, tiga... oke, sepuluh orang disini, gue mau menjelaskan isi dari rumah kosan ini."

💎💎💎

(A/N: gue  tadinya bikin denah, bikinnya ampe lupa masukin kamar mandi, jdiny ulang lagi ampe bener kapan-kapan deh gue kasi liat)

Karena Jundit adalah anak arsitektur yang banting setir jadi anak DKV, dia yang menggambar denah kosan dari depan sampai belakang, atas sampai bawah.

Jundit POV
Maklumlah, aku seorang yang kuliahnya banting setir, dari arsitektur jadi DKV. Aku mengajak teman-teman sekosanku untuk naik ke lantai atas, di kamar kosong yang cukup luas untuk meeting dan enak untuk presentasi karena aku beli projector, sengaja dipasang di kamar kosong itu. Aku tarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan napas agar tidak grogi. 'Jundit halsuisseo-!' Batinku.

"Selamat siang semua! Pada hari ini saya, Junhui Aditya alias Jundit akan mempresentasikan isi dan seluk-beluk kosan ini, so sit back and please enjoy! " Sambutku kepada semua yang duduk di lantai memperhatikan, kecuali Kevin. Dia bagian maju mundurin slide presentasiku.

"Bisa dilihat dari gambar yang ditampilkan mengenai lokasi alias letak ruangan di lantai 1. Seperti yang kalian bisa lihat tadi di bawah, di pintu masuk, disitulah letak garasi dan teras. Ya, walaupun tanaman diteras sedikit, yang penting terlihat bersih halaman depannya dan kalau buat parkir bisa cukup 2 mobil dan-berapa motor, Remo hyung?" "Mulai dari 2 sampai 3 motor bisa," Jawab Remo hyung.

"Nah, jadi kalau kalian mau ke kampus nih, dapet jam pagi atau jam siang. Kalian bisa berangkat bareng gitu. Nah daripada basa-basi ya kita langsung move on ke lantai 2 ya! Tadi kan di bawah udah sempat kalian liat-liat. Vin, pindah slide," Perintahku kepada Kevin.

"Baik, bisa dilanjut. Jadi gini, ini kan kosan khusus cowo doang, dan kamarnya juga lumayan terbatas, ada 5 kamar. Dua dibawah, tiga diatas. Maksudnya kalian tidurnya bisa bertiga atau berempat gitu, untuk menentukan siapa-siapa nya itu dengan cara di undi, seperti tadi Hanan hyung, Michael, dan Hao. Oke, lanjut disini yang bisa nyuci boleh nyuci sendiri, dijemur sendiri ada jemurannya disana. Setrika juga kalau bisa sendiri ya sendiri-"

"Kalau gak bisa nyuci setrika sendiri gimana?" Tanya Hao tiba-tiba.

"- kalau tidak mau atau tidak bisa nyuci dan setrika sendiri, nanti di list terus di kirim ke laundry langganan kami, ATAU dengan sukarela disini ada yang mau nyuciin setrikain juga gapapa. Kemudian di kosan ini disediakan balcon yang luas dan fun room. Jadi ini ruangan sebenarnya fun room, cuma belum disediakan arcade kecil-kecilan dan PC untuk gaming. Baru ada proyektor sama mic buat karaoke. Sebenarnya mic nya multifungsi sih ya, tapi maksud awal beli mic itu buat karaokean hehehe," Sambungku, "sampai disini ada pertanyaan?"

Aku melihat yang lain menggelengkan kepala, berarti tidak ada yang mau bertanya, "Baik, kalau begitu sekian perkenalan bagian-bagian kosan ini, sekarang untuk Remo hyung dipersilahkan menggantikan saya disini, terima kasih." Kemudian aku ikut duduk di lantai bersama yang lain.

Kosan Jubel [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang