Remo dan Jeje sekarang berada di kantor polisi membuat laporan tindakan kriminal penyekapan Kevin. Remo meminta kepada pihak polisi untuk melakukan investigasi besoknya saja karena hari semakin malam. "Baik, Pak. Kami pihak kepolisian akan memeriksa TKP esok hari, apakah besok bapak ada waktu senggang mungkin?" Tanya Pak Polisinya. "Saya kemungkinan sibuk, jadi yang menggantikan saya mungkin Jeje disini," Kata Remo, "Tapi saya akan pantau terus mengenai kemajuan kasus ini." Remo tahu dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya demi seorang anak kosan yang hilang, tetapi disamping itu Remo merasa bahwa jika seorang anak kosan yang hilang, seperti kehilangan seorang anak yang sesungguhnya. "Baik, Pak. Kami akan selalu menginfokan kepada bapak mengenai perkembangan kasus ini. Jika tidak ada lagi yang ingin disampaikan, saya persilahkan bapak-bapak sekalian untuk pamit undur diri karena sudah malam," Kata polisi yang bertugas. Remo dan Jeje akhirnya kembali ke kosan, menceritakan kepada Michael karena dia yang disuruh jaga kosan. "Oiya, hyung! Jundit sama yang lain ke TKP mau jdi mata-mata," Kata Michael yang hendak ke kamarnya. Remo dan Jeje terhenti langkahnya lalu menatap Michael bingung, "Kenapa? Ada yang salah?" "Lu tadi bilang apa? Nak kosan yang lain ke TKP? Apa itu gak bahaya? Kita bisa jadi pusat sasaran mereka, kalau ketahuan!" Kata Remo dengan penuh kecemasan. "Udah, udah. Remo, kita gausah ikut mereka. Lu tau kan si Jundit itu pinter nyari akal? Nah lu bisa agak tenang dikit gitu," Jeje mengusap punggung Remo untuk menenangkannya.
Di sisi lain, Jundit dan yang lain sudah berada di TKP. Mereka memarkir mobil di tempat tidak begitu jauh lalu memasuki pekarangan rumah itu. "Hanan hyung, Abin sama Yoyon disini aja, jaga mobil," Kata Jundit lalu memberikan kunci mobil ke Abin, "Jangan dikunci, nanti kalau darurat, kita yang repot." Dirga tidak sengaja mendengar ada seseorang berbicara di dekat jendela di rumah bagian samping, menyolek bahu Jundit memberi kode untuk berhenti. "Apaan dir?" Bisik Jundit. Dirga menunjuk ke arah jendela di atas mereka. Suara yang samar membuat kedua pemuda itu bingung siapa yang berbicara. Tetapi tidak lama kemudian, jendela itu dibuka dan suara samar itu kini terdengar jelas. "Kevin, sayang. Kamu tidak perlu resah, karena aku akan terus bersamamu untuk selamanya," ucap seorang perempuan dibalik jendela itu sambil tertawa jahat. "Tolong. Lepasin. Gue. Gue janji gabakal kabur. Tapi tolonglah, siapa lo sebenarnya?" "Aku? Aku kan pacar kamu, sayang. Baiklah jika kamu tidak ingat, namaku Sydney. Happy now, babe?" Setelah bertanya seperti itu, perempuan itu menutup jendelanya. "Dir, kita cabut," Ajak Jundit. Dirga hanya mengangguk dan mengikuti Jundit kembali ke mobil dan pulang ke kosan.
💎💎💎
07.05
Jundit
/kirim voice message
@.remo @.jejeRemo
Paan nih, dit?Jeje
/shocked
LU KETEMU KEVIN?!Jundit
Bingo-!
Dia kek disekap ama cewe masaRemo
Hah
Cewe yang obsesi ama dia??Jundit
Iya, sungguh
Ini tidak dibuat-buat
Dirga ikut denger kan ya?Dirga
I c Dirga i klik
napa dit?
Oh iya gue denger tadi malemRemo
Oke
Gue kasih ini ke kepolisian yaJundit
Siap hyungJeje
Jundit emg pinterSetelah Jundit mengirim rekaman tadi malam, Jundit berangkat ke kampus bersama istrinya dan bertemu anak kosan yang lain. "Kalian pada selesai matkul jam berapa?" Tanya Jundit kepada anak kosan. "Gue ama Yoyon paling bareng Michelle, sekitaran jam 2 gitu, " Jawab Abin dan disusul oleh Dirga, "Gue ama Hao juga bareng lu, masa lupa jadwal sih, DKV jam 12 kelar," Jundit cengar-cengir doang lalu mengajak mereka masuk kelas, "Yaudah, nanti ngumpul di warung Abin aja jam 14.30 sabi?" "Bisa dong, kan warung Abin jadi tempat nongkrong kita," Sahut semuanya kecuali Abin.
Di sisi lain, Remo berada di ruang kerjanya dengan tatapan kosong di depan layar laptopnya. Dengan banyak tumpukan file di sebelah kirinya, Remo mengalihkan perhatiannya ke ponselnya. Kira-kira ada kabar apa dari kepolisian setelah gue kirim itu rekaman dari Jundit? Batinnya. Dia dengan sigap menelepon polisi untuk menanyakan perkembangan kasusnya. "Halo, selamat siang! Ada yang bisa kami bantu?" "Ah iya, Pak. Saya ingin tahu perkembangan kasus penculikan orang bernama Kevin Reagan, bagaimana hasil penyelidikannya?" Tanya Remo. "Rekaman yang anda kirimkan tadi pagi, sudah kami terima sebagai bukti dari pihak bapak dan sudah kami selidiki ke rumah tersangka. Memang betul ada seorang wanita di rumah itu dan ditemukan seorang pria yang terikat di sebuah kamar dalam keadaan pingsan. Kini wanita itu kami tahan sampai ada kesaksian dari korban," Jelas polisinya dengan panjang kali lebar kali tinggi. "Baik, Pak. Setelah saya selesai meeting, saya akan segera ke kantor polisi untuk mengetahui lebih lanjut. Terima kasih, Pak, " Kata Remo lalu menutup sambungan teleponnya. Tsk, perempuan sasaeng seperti dia harus diberi pelajaran emang. Batin Remo lalu memberitahukan mengenai Kevin di group chat.
11.45
Remo
Ges
Nanti ngumpul di warung Abin
Kita nanti berangkat bareng
Ke kantor polisi
Si cewe resek itu sudah ditahanJundit
NgogheyyHao
WokehDirga
Oks
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Jubel [COMPLETE]
FanfictionThis book was written with love and care for all the members of Tujuh Belas and a special thank you for being my home in this virtual world. Buku ini ditulis dengan penuh kasih sayang untuk semua member Tujuh Belas serta banyak terima kasih telah m...