Empat : Pindahan

53 10 3
                                    

Hari yang mereka tunggu akhirnya tiba, mereka akan segera pindah ke tempat yang baru. Semuanya kecuali Jundit sedang membereskan barang. "Dit, barang-barang lu mau gua yang beresin atau gimana?" Tanya Remo, "Gausah hyung, ini tinggal angkut aja. Hari ini gue nikah, barang-barang gue udah sebagian gue angkut ke rumah ortu," Jawab Jundit. Remo membulatkan mata, terkejut.

"Gaes, Jundit hari ini nikah ya?!" Tanya Remo ke semua yang ada di kosan, "Oiya, Jundit mau nikah ye? Berangkat aja dit, acara jam berapa? Biar nanti kita dateng," Jawab Jeje. Jundit terkekeh dan menjawab, "Nanti sore, jam 5. Undangannya sama Remo hyung kalau gak salah waktu itu." "Hah? Iya? Bentar, gue bawa pulang kagak ye, itu undangan? Bentar dit, bentaarr," Remo berlari ke kamarnua, mencari kartu undangan pernikahan Jundit.

Agak menunggu waktu yang lama, akhirnya Remo menemukan kartu undangannya keselip di tas kerjanya. "Ini kan, dit?" "Iya hyung, nanti dateng ya. Kalau gabisa salah satu aja yang dateng, kan ini juga kita mau pindahan," Kata Jundit. "Yaudah, nanti gue aja yang dateng. Yang lain biar urus pindahan kosan," Ucap Jeje dan menepuk bahu Jundit. Jundit pun tersenyum, "Makasih ya udah mau menyempatkan waktunya hyung."

"Kalau begitu, gue ama Remo hyung ke lokasi duluan ya. Mobil box nya sudah dateng buat angkutin barang," Kata Kevin sambil menunjuk ke pintu depan. Remo hyung mengangguk paham lalu membantu Kevin mengangkut barang. Tidak lama kemudian, ada orang gopud dateng buat kasih makanan buat nak kosan. "Remo hyung, lu pesen gopud?" Tanya Jeje dan Kevin. "Idih, sok tau kalian. Gue ga mesen apa-apa daritadi, itu kali si Jundit," Jawab Remo sambil mengurus barang-barang yang harus dibawa. "Dit, lu pesen gopud?" "My soon to be wife yang ngirim, dia kasih semangat juga buat pindahan hari ini," Jawab Jundit, tersenyum ceria.

💎💎💎

Perjalanan menuju tempat kosan yang baru tidak begitu jauh, setelah dipikir-pikir oleh Remo. Dia baru menyadari bahwa kantornya cenderung lebih dekat dengan kosan yang baru daripada yang lama. Dan cukup dekat dengan kampus Jundit dan Kevin. Ketika sampai di tujuan, Remo dan yang lain turun mengangkut barang bawaan mereka. Jundit bagian yang buka semua pintu yang ada di dalam rumah itu, tercengang karena melihat begitu luasnya rumah Kevin yang dulu, yang kini jadi tempat kosan yang baru.

Kevin terkekeh dengan reaksi Jundit, "Hyung, gausah gitu amat kali. Ini sekarang jadi milik kita semua kan? Make yourself at home." Semuanya mulai dari TV, AC, dan lain-lain tersedia dalam kondisi masih bagus. "Oiya, ini juga ada wifi gratis ya, Internet, TV, semua yang elektronik gue yang bantu bayarin," kata Kevin. "Gapapa, vin. Biar gue aja yang bayar. Kan gue yang tanggung jawab di kosan," jawab Remo. Ketika Jeje masuk ke dalam, dia langsung terduduk di lantai, ngos-ngosan. "Oiya, hyung-deul! Ini cuma ada 5 kamar, kita bagi-bagi yuk!" Ajak Kevin, "Nah eta, bilang kek dari tadi, vin. Meresahkan banget sih ini anak," Cibir Remo. "Ya maap atuh hyung." Kevin cemberut dan duduk di sofa, sebelah Jundit. "Jundit hyung, Remo hyung gampang sewot ya orangnya?" Bisik Kevin yang spontan membuat Jundit menabok paha Kevin,

Plakk!!

"ADOOHH!! SAKIT HYUNG!! KALO NABOK JANGAN KERAS-KERAS NAPA?!" Jerit Kevin. "Maap atuh, gue spontan suka nabok orang kalau kaget," Kata Jundit sambil mengusap paha Kevin yang merah sehabis ketabok Jundit, "Lagian kenapa nanya begitu?" "Gue cuma nanya aja atuh hyung." Kevin duduk agak menjauh dari Jundit, takut kena tabok lagi. "Nanya apa sih, dit?" Tanya Remo, penasaran. "Itu hyung, Kevin nanya lu orangnya gampang sewot ya?" "Astaga, kirain apaan. Yok, vin. Bantu gue tulis nomor buat bagi kamar, dibikin dobel ya, biar tau siapa yang tidur bareng," Kata Remo sambil memberikan pulpen ke Kevin.

Kevin dan Remo sibuk menulis, sedangkan Jundit dan Jeje keliling rumah, cari tempat pas untuk menempatkan fasilitas kosan. Ketika Jundit membuka pintu menuju halaman belakang, "Wow, luas beut ini rumah!" Matanya terbinar melihat betapa luasnya halaman belakang, "Enak kali ya olahraga disini, tanamannya juga banyak." Jundit berlari ke dalam dan melihat Remo dan Kevin sudah selesai menulis dan menggulung kertas. "Dah, silakan ambil!" perintah Remo, semua mengambil kertas dan sisanya Remo yang memilih sendiri.

"Gue kamar 1!" Seru Kevin.

"Gue dapet kamar 4!" Seru Jundit.

"Gue dapet kamar 5!" Seru Jeje.

"Sekarang Remo hyung milih," Remo mengambil asal kertas di tangannya dan membukanya, "Kamar 4." "ASEKKK GUE PUNYA TEMEN TIDUR SEKARANG AHAI!!" Seru Jundit sambil joget.

Kosan Jubel [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang