Dua Puluh : TTT part III

13 3 1
                                    

Semua anak kosan tujuh belas pada akhirnya kembali berkumpul, setelah adanya peristiwa boker berjamaah. Dean dan Kwanie merasa bersalah karena sudah salah memasak mie goreng nya. Ternyata waktu didapur...

Flashback

"Vernon, gue sama Kevin tinggal sebentar ya. Kalian lanjutin sendiri bikin mie goreng nya," Pamit Jundit. "Okeh hyung, leave it all to us!" Seru Vernon. Jundit dan Kevin meninggalkan para bocah maknae kosan tujuh belas dengan hati yang tenang, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Setelah Jundit dan Kevin pergi, Kwanie, Vernon, dan Dean mulai melanjutkan memasak mie goreng. Vernon bagian menyiapkan bumbunya, Dean yang mengeluarkan mie dari tempatnya, dan Kwanie yang masak.

Little did they know, ketika Kwanie memasak, dia meminta Vernon untuk memasukkan bumbu bersama mie yang sedang direbus, yang menurut banyak orang bumbu mie goreng instan tidak boleh dimasak. Vernon hanya memasukkan satu bungkus kecil, rasanya tidak seberapa, dan yang bikin lebih geleng kepala lagi adalah...

Dean menyiapkan wajan dan minyak goreng buat goreng mie nya. Terlihat aneh dan tidak sesuai instruksi bungkus mie nya, tetapi menurut mereka sudah cukup baik. "Hey hey, gue kembali~" Kevin menyapa para maknae kosan. "Hyung, cobain deh! Kita bikinnya sepertinya enak," Sahut Dean lalu mengambilkan garpu kepada Kevin. Tidak lama kemudian, Jundit datang dengan tatapan terkejut,"Kalian dah mau selesai?" "Udah, hyung! Tinggal Kevin hyung yang bagian ngaduk semua mie nya!" Jawab Kwanie. Jundit tersenyum lega, karena betapa takjubnya melihat tiga bocah SMA, mencoba hidup mandiri, di kosan yang rusuh nan abstrak ini.

Jundit dan Kevin melanjutkan membantu para maknae dan dihidangkan dengan penataan yang wow dari Jundit. Telur dadar gulung 6 telur buatan Jundit mengelilingi mienya, serta tambahan bakso dan sosis, membuat mie goreng nya semakin terlihat lezat. Akhirnya Jundit, Kevin, dan para bocah selesai memasak, lalu menyajikan ke anak-anak kosan yang lain. "Widih, pas banget gue lagi pengen mie goreng," Kata Remo. "Ayo ambil piringnya masing-masing, sendoknya, garpunya. Jangan diambilin biar mandiri!" Seru Hanan. Semuanya bergiliran mengambil mie goreng buatan Jundit, Kevin, dan para maknae.

💎💎💎

"Batal nih main SOD?" Tanya Hanan. "Batal woy batal! Abin, Jundit, Kevin, ama Hao bokernya kelamaan!" Seru Remo dengan nada juteknya. "Hyuungg~ jangan ngambek laaa~ kan bisa main yg lain atau ngobrolin hal-hal yang aneh nan abstrak," kata Jundit dengan nada yang menggemaskan dan bibir dikerucutkan. Gimana Remo bisa gak luluh dengan cara bicara Jundit, akhirnya Remo jutek kembali menjadi Remo yang soft. "Cih gitu aja langsung gak jutek," Cibir Jundit setelah memberikan aegyo ke Remo. "Jubel, kalian harus denger ini deh. Kalian pasti gabakal percaya sama Remo hyung," Kata Dirga sembari mengambil ponselnya, "Jadi, tadi pas Jundit, Kevin, Abin, sama Hao ke toilet, gue kan nanya gini—kan jaman sekarang klo sange bilangnya apatuh—fetish atau apalah itu, pokoknya mode sange pas liat sesuatu yg membuat dia terangsang. Nah tadi gue nanya ama Remo hyung, tau gak dia fetishnya apaan?" "Apaan? Cepet spill!" Kata Yoyon. "Remo hyung fetishnya...

Pantat bayi." Semua anak kosan terkejut dengan apa yang dibilang Dirga barusan dan meminta konfirmasi dari orangnya langsun. "Kalo iya kenapa? Bilang gue pedo? Iya?" Tanya Remo dengan judes. "Dit, show 'em your charm," Ujar Hanan. Jundit sebenarnya dah pasrah sih, cuma sekali itu aja mau aegyo ke Remo. Tapi gimana, Hanan menyuruhnya melakukannya. "Bismillahirrahmanirrahim—" Jundit tarik napas, "—Remo hyung-! Hngg, hyungiek jan ngambek duongg. . ." Semua anak kosan cringe melihat aegyo Jundit. Jujur, sebenarnya Jundit cukup pintar dalam hal aegyo atau memikat hati orang dengan perilakunya. Makanya Remo luluh kepada Jundit untuk kedua kalinya, "Dit, jadi uke gue sini. Lu terlalu gemes jadi straight tau gak?" Remo mengunyel-unyel pipi Jundit yang tidak begitu tembem, tetapi Jundit tepis tangan Remo karena risih. "Utututu Jundit nya marah aiguu..." "Hyung... Stop! Gak lagi-lagi gue aegyo depan lu, dasar om om pedo," Cibir Jundit lalu pergi ke kamar yang dia share bersama Remo dan Hao.

Kosan Jubel [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang