Kevin's POV
Aku tidak bisa bertanya apapun sampai perempuan itu melepaskan lakban di mulutku. "Siapa lo? Kenapa nyulik gue?" Tanyaku. Perempuan itu tertawa dengan manisnya lalu menatapku lagi, "Gausah sok amnesia deh, masa tidak ingat dengan pacar sendiri? Hm?" Aku terdiam sesaat mengingat-ingat siapa perempuan yang berada dihadapanku saat ini. Tapi apa barusan yang dia bilang? Pacar? Please deh, aku dari dulu masih jomblo, belum memiliki seorang kekasih. "Sepertinya kamu telah melupakan aku, tapi jika kamu ingin tahu aku akan memberitahu melalui foto-foto ini," Katanya lalu memperlihatkan foto-foto aku sedang berbincang dengannya. Tunggu... Aku tidak pernah bertemu dengannya, lalu mengapa ada fotoku bersamanya? Dengan tegas aku bertanya, "Mana handphone gue? Cepat kasih gue." "Oh? Handphone kamu? Maaf sekali, aku buang ke tempat yang jauh," Jawabnya. Mampus, aku tidak bisa menelepon siapapun, bahkan menelepon Remo hyung atau Jundit hyung. "Dimana gue sekarang? Lepasin gue! Let me go this instant!" Perintahku pada dia. "Tenang saja baby, kamu akan aman disini. Oiya, untuk melepaskan kamu, aku tidak mau sampai-"Ting tong teng~! Ting tong teng~!
Itu kan ringtone ponsel aku, berarti dia berbohong soal membuangnya ke tempat jauh. "-siapa sih yang berani mengganggu kita berdua? Jundit hyung? Siapa ini? Ah, pasti tidak penting," Katanya dan tidak lama dia mengangkat panggilan dari Jundit hyung.
"KEVIN!! LO DIMANA ASTAGFIRULLAH?! LO GUE CARIIN MUTERIN KOMPLEKS SAMA HAO SAMPE SESEK NAPAS GUE!!"
"Hyung! tolongin gu-"
*pip*
Perempuan itu mematikan ponselku lalu menaruhnya jauh dari dimana aku berada sekarang, "Ugh! Sangat dramatis! By the way, kamu mau makan apa sayang?" "GAUSAH PANGGIL PAKE SAYANG-SAYANG! APA MAU LO?!" Tanyaku yang semakin geram dengan tingkah perempuan brengsek ini. "Mau aku hanya satu, jangan tinggalkan aku, sayang... Aku gak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya," Jawab perempuan itu. Apa? Maksud mau dia itu apa? Jadi pacarnya? Aku tidak tahu cara apa yang harus ku lakukan untuk kabur. Dan sebuah ide cemerlang muncul dalam otak aku, "Hey, siapa nama lo? Mungkin jika lo menceritakan kisah cinta lo dulu gimana, gue berubah pikiran dan janji gabakal kabur. Gimana?" Perempuan itu terkejut dengan pertanyaanku barusan. Dia terdiam beberapa saat dan bola matanya melirik kiri kanan, mencari jawaban.
bingo! Dia berbohong! Batinku. Tenang, aku masih menjaga raut wajahku, belum boleh senang dulu. "Intinya gini, kamu dulu pacar aku dan setelah menjalin waktu yang singkat, kamu pindah ke luar negeri."
💎💎💎
Jundit's POV
Hari semakin malam, semua orang di kosan sangat cemas dengan keadaan Kevin. Istriku ikut ke kosan buat membantu cari cara bagaimana menemukan Kevin. "Dit, tadi telepon Kevin bisa?" "Tadi bisa, terus pas diangkat Kevin kek orang minta tolong," Jawabku. "Ini tindakan kriminal, mas. Harusnya setelah mas angkat itu telepon, mas lapor ke polisi," Saran Michelle. Aku hanya menghela napas lalu duduk bersama anak kosan yang lain. "Temen-temennya Kevin siapa aja sih? Abin dan Yoyon ya?" Tanya Remo hyung yang dibalas dengan anggukan Abin dan Yoyon, "Kalian ada pernah sambungin telepon kalian ke ponsel dia?" "Gue pernah hyung! Yaampun gue baru ngeh kalau hape gue bisa pake find my phone!" Kata Abin dengan terkejut. "Bin, sini gue sunat ulang," kataku, mulai sewot, "Astaghfirullah dari tadi di warung bawaannya sunat ulang mulu dah, ya jelas kagak mau lah," jawab Abin lalu membuka ponselanya, "GAES, GUE DAPET LOKASI KEVIN SEKARANG!!""Dimana Bin?! Dimana?!" Tanya Remo hyung. Abin menunjukkan handphonenya kepada Remo hyung, lalu Remo membulatkan matanya, "Ini kok di tempat terpencil sih? Bin, lu screenshot trs kirim ke gue. Biar nanti buat bukti ke polisi." "Siap hyung!" Abin langsung screenshot dan kirim ke Remo hyung. "Eh, Abin kirim ke grup ajaa, biar kita bisa liat letaknya," kataku. Abin mengiyakan lalu mengirim ke grup. "Mas, kirim ke aku dong," Kata Michelle sambil mengeluarkan ponselnya, aku kirim juga ke dia. "Dah, gue bikin laporan dulu ke polisi ya! Bin, pinjem ponsel lu," Kata Remo hyung, mengambil ponsel Abin lalu pergi ke kantor polisi. "Remo, gue ikut!" Kata Jeje hyung lalu mengikuti Remo hyung ke kantor polisi. "Hanan hyung, Dirga, Abin sama Yoyon ikut gue, kita ke TKP. Michael, lu jaga kosan bisa? Michelle, kamu pulang aja ya, sayang. Kalau kamu mau bantuin mas besok aja, ya." Semuanya menyetujui perintahku lalu menjalankan tugas kami, aku drop off Michelle di rumahku dan menancapkan gas mobil ke lokasi dimana Kevin disekap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Jubel [COMPLETE]
FanfictionThis book was written with love and care for all the members of Tujuh Belas and a special thank you for being my home in this virtual world. Buku ini ditulis dengan penuh kasih sayang untuk semua member Tujuh Belas serta banyak terima kasih telah m...