Sebelas : Yuk ke Warung Abin

31 5 0
                                    

Hari Senin kembali menyapa anak-anak kosan. Kebetulan Kevin, Dirga, Abin, Yoyon, dan Hao jadwal kampusnya pagi jadi mereka berangkat bersama diantar oleh Remo. Di mobil, terjadi banyak hal. Kevin yang duduk di jok depan ngobrol dengan Remo, Dirga di jok kiri, kehimpit Abin dan Yoyon di tengah tidur sambil senderan satu sama lain, dan Hao di jok kanan yang memiliki nasib yang sama dengan Dirga. Ketika Remo melihat yang berada di belakang melalui spion tengah, Remo meminta Kevin untuk membangunkan Abin dan Yoyon. "Bin, Yon hyung. Bangun, dah mau sampe nih," Kata Kevin menepuk lulut Abin. Abin terbangun dan merasa ada yang basah di pucuk kepalanya. Dia menoleh ke atas melihat Yoyon tidur dengan kepalanya bersandar diatas kepalanya, sambil ngiler.

(A/N: ASTAGA YOYON JOROOOKK)

"YOYOOOOONNNN!!! ASTAGHFIRULLAH LU TUH YA, LU NGAPA NGILER DI KEPALA GUE KADAL?!" Jerit Abin sambil menyubit perut Yoyon. "ADOH ADOH ADOOHHH!! MAHAWIRA ABINAYA!! SAKIT BEGO!!" Jerit Yoyon balik sambil menabok kepala Abin yang basah karena ulahnya, "Ini lagi, lu tadi keramas? Kenapa gak dikeringin?" "Keramas kepala kau peank, itu ulah kau ngiler diatas kepala gue!!" Kata Abin sambil menoyor kepala Yoyon. "KALIAN BISA GAK SIH GAK RIBUT?! KITA BERDUA TERSIKSA DISINI!!" Sahut Hao dan Dirga yang space nya semakin sempit gegara Abin dan Yoyon.

Ciiittt!!

"Dah sampe, turun kalian semua!" Perintah Remo yang hendak lanjut pergi ke kantor untuk urusan meeting penting katanya. Semuanya memberi salam pada Remo lalu turun dari mobil.  Dirga dan Hao merasa lega dan tidak tersiksa lagi dan mulai jalan menuju kelas. Abin dan Yoyon masih berantem soal tadi di mobil dan skrng Abin mengusap kepalanya dengan tisu, membersihkan bekas iler Yoyon. Ditengah jalan mereka bertemu dengan Jundit dan istrinya yang hendak masuk ke kelas mereka. Kevin yang menyapa duluan, "Jundit hyuuunngg~" Panggil Kevin. Jundit menoleh lalu tersenyum, "Selamat pagi, siap menjalani hari?" "Siap dong hyung," Jawab Kevin. Jundit kemudian lihat ke belakangnya Kevin, "Itu anak-anak kenapa ada yg encok ama berantem dah?" "Ituu tadi kan kita berangkat bareng Remo hyung, Dirga, Hao, Abin, ama Yoyon duduk di baris tengah himpit-himpitan. Abin hyung sama Yoyon hyung tidur tuh, pas bangun Yoyon hyung ternyata ngilerin kepala Abin hyung. Dirga ama Hao yang duduk di pinggie merasa tersiksa, sehingga pas keluar mereka encok semua sksksk," Jelas Kevin mentertawakan Dirga dan Hao yang menahan rasa sakit pada pinggul mereka.

Kriinngg!

Bel masuk berbunyi, semua anak kosan berlari naik melalui tangga darurat karena kelas mereka lebih dekat dengan tangga darurat. Jundit, Kevin, dan Hao memasuki kelas mereka di jurusan DKV. Sedangkan Dirga, Abin, dan Yoyon memasuki kelas mereka di jurusan Manajemen bersama istrinya Jundit. Ketika membuka pintu kelas, banyak mahasiswa sudah berkumpul disana, dan untung dosen belum masuk. Jundit, Kevin, dan Hao duduk di baris tengah. Tidak lama kemudian dosen memasuki ruangan, "Selamat pagi semua, pada hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar dan akan digantikan dengan diadakannya pameran tahunan kampus. Jadi, sekarang saya absen dulu lalu setelah itu kalian berkumpul di lapangan."

💎💎💎

Setelah absen, semua mahasiswa disuruh turun ke lapangan. Dan yang membuat Kevin kesal adalah dia harus berada di barisan paling belakang bersama Jundit. "Haduuhh, resek banget! Masa gue di belakang mulu, mana di barisan belakang isinya dosen piket sama anak BEM pula," rengek Kevin. Jundit yang berada didepannya terkekeh dengan tingkah laku Kevin, "Apa salahnya kalau ada anak BEM? Ada yang naksir nggak? Kalo ada sikat aja," Bisiknya kepada Kevin yang cemberut.

"DOR!"

Kevin yang terkejut tidak sengaja memeluk Jundit dan menoleh ke orang yang tadi mengagetkan dirinya. Ternyata itu adalah Dirga dan Yoyon yang juga berada di baris belakang di jurusannya. "Hiihh kalian mah! Ngagetin aja!" Kevin semakin erat memeluk Jundit hingga hal tak terduga oleh Kevin pun terjadi.

plakk!!

Kevin menahan rasa sakitnya lalu melepas pelukannya dari Jundit. Ternyata Jundit menabok selakangan Kevin dengan cukup keras dan Kevin merasakan sakit yang luar biasa hingga terjongkok-jongkok. Dirga dan Yoyon terkekeh sambil menahan sakit perut akibat tertawa, sedangkan Jundit yang merasa bersalah membawa Kevin ke Klinik kampus. Ketika berada di klinik, Kevin tengah berbaring di brankar masih terasa sedikit sakit. "Vin, maapin gue ye. Tadi refleks, asli tadinya mau nabok paha lu, eh malah kena selakangan lu yang berujung kena tytyd lu," Kata Jundit yang sedang menunduk merasa bersalah. "Gapapa hyung, ini juga ntar ilang kok sakitnya. Ya, besok lagi lu kalo nabok jangan keras-keras atuh," Kata Kevin sambil menjitak kepala Jundit dengan ringan.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam," Jawab Kevin dan Jundit berbarengan, lalu menoleh ke sumber salam, "eh, Yoyon ama Abin. Dah kelar itu upacara apel?" Tanya Kevin. "Udah, ini kita dikasih kebebasan di pameran hari ini, gaada tugas apa-apa. Jadi nanti kalau Kevin dah enakan, ke warung baru nya Abin yuk. Nongkrong disitu," Ajak Yoyon. Jundit dan Kevin menyetujui ajakan Yoyon.

Kosan Jubel [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang