21. Seragam Misterius

857 41 7
                                    

Bayang itu masih jelas teringat di otak Salwa. Kejadian yang menimpanya hari ini tak akan ia lupakan. Kini seluruh tubuhnya basah akibat seember air yang mengguyurnya.

Salwa kesal. Tentu saja. Apalagi saat melihat Si pelaku adalah orang yang ia kenal.

Salwa menangis. Terus bagaimana ia akan mengikuti KBM jika dalam keadaan basah? Sudah pasti guru yang mengajar menyuruhnya keluar.

Pelaku sialan itu!

Salwa melirik sekitar. Tak ada satu orang pun di area ini. Oleh karena itu Salwa memutuskan untuk pergi ke UKS dengan berlari. Ia tak ingin terlihat oleh siapapun dalam keadaan seperti ini. Bisa-bisa ia jadi bahan tertawaan.

Sampai di UKS, Salwa menempati salah satu bangsal, lalu menutup tirainya.

Gadis dengan rambut dikuncir kuda itu mengeluarkan hp-nya dari saku rok. Beruntung benda itu masih menyala walaupun terkena guyuran air. Dengan segera, Salwa mengirimkan pesan pada Hellen.

Hellen🐝

Len gue ada di UKS|

send

Setelah mengirimkan pesan pada Hellen, Salwa meletakkan ponselnya di bangsal UKS. Kemudian ia berjalan mondar-mandir, berharap angin yang ia tabrak akan mengeringkan seragamnya. Tapi itu tidak mungkin. Salwa bodoh emang!

"Kenapa Kak Jennifer sejahat itu, ya?" gumam Salwa di tengah kegiatan mondar-mandirnya.

Pikirannya masih terus berkelana tentang Jennifer yang ia yakin adalah pelaku pengguyuran tadi. Salwa tak menyangka saja, kenapa Jennifer melakukannya? Apa ada sangkut pautnya dengan Jeff? Tapi cara ini sungguh kekanakan. Selain itu sangat merugikan Salwa.

GDUBAK

Suara gaduh itu terdengar dari balik tirai yang tertutup. Salwa ingin melihat apa yang terjadi, namun ia takut jika sesuatu yang tiba-tiba kembali menimpanya. Jadi Salwa putuskan untuk tetap di tempatnya.

"Tar kalo tiba-tiba ada serangan tepung, gue makin gak karuan. Mending diem di sini."

Salwa memilih untuk duduk di atas bangsal. Baru beberapa menit, ternyata rasa penasaran akan apa yang ada di balik tirai ternyata merajai dirinya. Salwa sangat ingin tahu.

"Ah! Intip aja deh," ucapnya sambil turun dari bangsal.

Perlahan langkahnya mendekat ke arah tirai, lalu tangannya dengan pelan membuka tirai dan ia sedikit memunculkan wajahnya. Beberapa detik, Salwa melihat sekitar. Namun ia tak menemukan siapapun selain dirinya.

"Gak ada siapa-siapa. Berarti tadi apa?" ucapnya bermonolog. Karena tak menemukan apa-apa, Salwa memutuskan untuk menutup tirai.

Pergerakan tangannya yang hendak menutup tirai terhenti, saat matanya menangkap sebuah kantung plastik putih tergeletak di atas lantai. Salwa berjongkok untuk mengambilnya. Setelah itu ia kembali berdiri dan membuka kantung tersebut.

Sebuah pakaian seragam lengkap yang masih terplastik rapi ada di dalamnya. Salwa membulatkan mata setelah mengetahui itu. Bagaimana bisa benda-benda itu ada di sini? Apa ini punya orang lain?

"Ini punya siapa?" gumam Salwa sambil terus mengamati pakaian tersebut.

Mata Salwa menangkap sebuah note kecil yang tertempel di plastik yang membungkusi rok. Dengan segera Salwa mengambil lalu membacanya.

Ex Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang