1. She is Jennifer

2.4K 124 5
                                    

Langkah kaki Salwa mengisi koridor menuju kelasnya pagi ini. Pemilik nama asli Salwa Saraswati itu selalu bersemangat menyambut hari-harinya, namun tidak dengan hari ini. Mungkin bisa dikatakan, sedikit tidak bersemangat.

Penyebabnya tak lain adalah kejadian kemarin. Salwa terjaga sepanjang malam. Ia baru bisa tidur pukul 2 dini hari. Saat itu raganya ingin istirahat, namun matanya mengatakan tidak. Pikirannya terus bergelut tentang Jeff yang tiba-tiba memutuskannya.

Salwa sampai di kelasnya. Ia masuk dan duduk di kursinya. Karena merasa lemas, Salwa menelungkupkan wajah pada lipatan tangannya. Ia ingin tidur sebentar saja, sampai bel masuk berbunyi.

Namun belum lama setelah itu, Salwa terpelonjak saat mejanya digebrak. Salwa bangun dan melihat siapa orang yang mengganggunya.

"Hellen!" gertak Salwa saat mengetahui si penggebrak tadi adalah Hellen, teman semejanya.

Gadis bernama Hellen itu hanya cengengesan memperlihatkan giginya yang rapi. "Awa, pagi-pagi udah marah aja," ucapnya sambil duduk di kursi sebelah Salwa.

"Kamu pagi-pagi udah gangguin," ucap Salwa kesal.

"Hehe ... maaf. Lagian kamu kenapa? Gak biasanya pagi-pagi udah lesu," kata Hellen heran.

"Aku ngantuk banget. Tadi baru tidur jam 2," ujar Salwa lemas.

"HEH! Kamu abis ngapain emang?"

"Aku gak bisa tidur, Len."

"Abis minum kopi, ya?"

Salwa menggeleng. "Aku 'kan gak suka kopi."

Hellen memegang dagunya sambil mengangguk membenarkan ucapan Salwa. "Iya juga, sih. Ya terus kenapa?" tanyanya heran.

"Nggak pa-pa. Mungkin mata aku lagi pengen melek lebih lama, hehe," ucap Salwa, sudah pasti berbohong. Namun Hellen yang tak tau sebenarnya hanya mengangguk. Anak itu tidak boleh tau apa yang terjadi dengan hubungan Salwa dengan Jeff. Bisa-bisa Jeff bakal dimarahi habis-habisan oleh Hellen.

"Aku mau tidur bentar, ya? Nanti kalo bel masuk, kamu bangunin, ya?" pinta Salwa.

"Oke." Hellen membentuk huruf O dengan jarinya.

"Eh tapi bentar dehㅡ!" cegat Hellen yang membuat Salwa mengurungkan niatnya untuk tidur.

Alis Salwa bertaut, menandakan ia bertanya apa yang ingin Hellen katakan.

"Tadi 'kok gue liat Jeff baru berangkat, naik motor sendiri. Lo gak bareng dia?" tanya Hellen, membuat mata Salwa sedikit melebar. Tiba-tiba rasa kantuk Salwa menguar begitu saja saat topik bahasan Hellen menyangkut Jeff.

Salwa diam. Pandangannya terarah ke arah lain. Ia tak tahu harus menjawab apa.

Melihat itu Hellen semakin penasaran apa yang terjadi antara Salwa dengan Jeff. "Woy!" seru Hellen.

"Ehㅡeh iya?" jawab Salwa gugup.

"Aku nanya, kenapa kamu gak bareng sama Jeff?" tanya Hellen.

"Nggh ... itu, anuㅡ" Salwa memutar otak, berharap menemukan jawaban. "Itu, nggh..."

"Ngomong apaan sih, Wa? Ang eng ang eng," ucap Hellen sedikit kesal.

"A-aku disuruh ... duluan. Iya, aku disuruh duluan. Katanya dia mau agak telat," kata Salwa sedapat dia berpikir. Entah itu diterima akal Hellen atau tidak.

"Tapi menurut aku jam segini belum telat, deh."

Mampus! Salwa kenapa tidak ingat kalau Hellen cukup pintar. Tapi Hellen yang pintar apa Salwa yang tak pandai berbohong? Ah! Sama saja.

Ex Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang