Part 08

465 33 0
                                    

Gama mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan mencari jalan lain agar dia bisa lebih dulu sampai di rumah ellin, dan benar saja gama sampai lebih dulu di banding ellin

Tok
Tok

Seorang perempuan paruh baya membukakan pintu dengan senyuman yang selalu terbit di bibirnya

"Loh gama? Gak sama ellin?" Tanya mela sambil menengok samping kanan dan kiri untuk memastikan

"Enggak tan, ellin pulang sama..." Belum selesai pembicaraannya suara motor sudah terdengar di depan gerbang dan ellin yang langsung menatap ke arah ibunya dan gama

Ellin yang di ikuti arya di belakangnya langsung berjalan menghampiri mela dan gama. Ellin mencium tangan mela yang diikuti oleh arya

"Loh arya? Kapan balik?"
"Seminggu yang lalu tan papah pindah kerja lagi, jadi ikut papa deh"
"Ooh makasih ya udah nganterin ellin" ucap mela menatap tajam ke arah ellin namun ellin hanya diam dan menatap datar ke arah mela

"Ooh iya tante gak papa mulai hari ini aku bakal yang nganter jemput ellin ke sekolah" gama yang mendengar itu hanya memutar bolanya malas

"Gak usah ngerepotin"
"Enggak kok tan"
"Iya deh, kamu gak pulang udah sore loh ini" ucap mela kembali agar arya cepat pulang ke rumahnya

"Ooh iya tante pulang dulu ya"
"Hati-hati di jalan salam ya sama papah mama kamu" ucap mela kembali sambil melambaikan tangannya ke arah motor arya.

"Ellin kamu itu kenapa gak balik sama gama?"
"Males aja"
"Lin gak boleh gitu kamu ini calon istri, dan nanti bakalan jadi istri hargai sedikit suami kamu"
"Bukan aku kan yang minta nikah sama dia" ucap ellin lalu masuk ke dalam rumah sambil menahan tangisnya yang hampir pecah.

Sedangkan gama hanya diam dan menyusul masuk ke dalam rumah

"Maaf ya gam emang keras kepala anaknya"
"Gak papa kok tan"
"Tante ke kamar ellin dulu" ucap mela lalu pergi meninggalkan gama di ruang tamu bersama suaminya.

Mela menatap anaknya dari ambang pintu dan mencoba mendekati ellin mengelus-elus rambut putri semata wayangnya

"Maafin mama ya kalo udah marah-marah sama kamu, tapi mama ngelakuin ini demi kamu sayang"
"Apanya yang demi aku sih ma, ini keegoisan mama sama papa yang pengen aku nikah" ucap ellin dengan tangis yang sudah pecah sedangkan mela masih menenangkan putrinya

"Nanti kamu bakal ngerti kenapa mama sama papa ngelakuin ini sama kamu yang harus kamu tau mama dan papa gak mungkin menjerumuskan kamu ke hal yang buruk" ellin yang masih saja menangis membuat mela bingung, dan membiarkan anaknya untuk sendiri dulu.

Mela turun dari tangga menuju ke ruang tamu dan duduk di dekat suaminya dengan tatapan yang sedih

"Masih nangis pa"
"Yaudah kita gak usah berangkat aja papa khawatir kalo ninggalin ellin dengan keadaan seperti itu"
"Gak kita harus pergi, papa harus tetep berobat" kekeh mela

"Om tan biar aku yang disini nginep jagain ellin"
"Oh ya makasih ya gam, om titip ellin"
"Iya om tan, tenang ellin pasti aman kok" ucap gama dengan senyuman di wajahnya untuk meyakinkan orang tua ellin.

"Om ke atas dulu, kamu ikut aja" ucap broto yang bangun dari duduknya lalu masuk ke dalam kamar ellin yang ternyata sudah terlelap.

Broto mencium kening anaknya bergantian dengan mela, gama melihat ada yang berbeda dari mereka tatapannya yang dalam.

"Jaga diri ya sayang papa sayang kamu" ucap broto sedikit berbisik begitupun dengan mela yang mencium pipi anaknya berkali-kali lalu keluar kamar ellin dan menutup pintu kamarnya

Gama mengantar kedua orang tua ellin sampai depan gerbang.

"Om titip ya gam"
"Kalo nanti ellin bangun bilangin tante sama om sayang dia ya" ucap mela lagi yang hanya di balas anggukan oleh gama, sebelum mobil mereka menghilang di hadapan gama.

Satu jam berlalu gama pun sudah mengganti pakian sekolahnya baju ganti yang di bawakan oleh orang tuanya tadi.

"Eeh lo kenapa lo masih disini?" Tanya ellin yang melihat gama yang sedang menonton tv dan nyemil di ruang keluarga

Gama melirik ellin tapi tak memperdulikannya bahkan gama hanya fokus dengan makanan dan film yang sedang di tonton.

"Kalo di tanya tuh di jawab!, Bokap nyokap gue mana?"
"Ke luar kota"
"Kok gak pamit gue? Terus lo kenpa disini? Lo gak mau apa-apain gue kan?" Gama mengernyitkan dahinya menatap ellin dari atas sampai bawah

"Gue gak minat sih sama tubuh lo"
"Eeh ngelunjak ni anak udah lu sono pergi ngapain juga lo masih disini"
"Orang tua lu yang minta gue disini kalo bukan karena itu gak sudi gue deket lo" ucap gama sarkas membuat ellin kesal.

"Yaudah sekarang lu pulang"
"Gak mau"
"Pulang atau gue teriak"
"Teriak aja orang satpam juga udah tau kok, yang ada lu yang di marahin bokap lu karena ngusir gue yang sudah berbaik hati mau nemenin anaknya"
"Iih nyebelin" ucap ellin lalu pergi meninggalkan gama yang masih sibuk dengan filmnya.

Beberapa menit setelah pertengkaran itu gama kaget melihat berita dia tv yang menyiarkan kecelakaan pesawat, di saat bersamaan hp nya berdering

"Hallo"
"......"
"Iya iya gama otw" ucap gama lalu melempar hp nya ke sembarang tempat dan naik ke atas

Baru saja akan mengetuk pintu kamar ellin empunya sudah membuka pintu itu dengan wajah yang pucat dan bingung

"Anter gue sekarang" gama hanya diam dan mengikuti ellin yang berjalan lebih dulu.

Di dalam mobil hanya diam melirik ellin yang sejak tadi tidak berhenti menangis ini pertama kalinya gama melihat seorang perempuan lain menangis di hadapannya.

Sesampainya di tempat tujuan ellin terlebih dahulu turun dan berlari masuk ke dalam.

Gama mencari ellin yang sedang berbicara dengan salah satu wanita di depannya, gama menghampiri ellin yang sudah berantakan lalu membawa ellin ke dalam pelukannya dan menepuk punggung ellin untuk menenangkannya

"Kenapa hikks kenapa tuhan jahat ambil mama dan papa bersamaan" ucap ellin dalam tangisnya bahkan gama tak tau harus bicara apa

"Gue tadi berantem sama mama gam, gue belum sempet minta maaf hiks, mereka gak pamitan sama gue gam hiks" gama hanya diam membiarkan ellin menuangkan perasaanya yang saat ini dia rasakan.

"Mereka sayang lo lin lo harus tau itu"
"Mereka ninggalin gue sendirian gam gue sendiri sekarang hikss"
"Lo masih punya gue, gue disini sama lo apapun yang terjadi" gama memeluk erat ellin hingga ellin pingsan di pelukan gama

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang