Part 13

445 32 2
                                    

Selesai makan malam semua orang berkumpul di ruang keluarga hanya untuk sekedar bercanda atau membahas bisnis.

"Om tante ada yang mau ellin omongin" ucap ellin sedikit menunduk karena gugup.

"Apa sayang?" Tanya quen dengan lembut sambil menatap lembut mata ellin agar ellin nyaman mengatakannya

"Hmm ellin mau tinggal di rumah aja"
"Kamu gak nyaman sama om atau gak nyaman sama keluarga om?"
"Bukan gitu om malah aku makasij banget sama om tante udah mau ngasih aku tempat disini, udah sayang sama aku, cuma aku gak enak aja aku tinggal disini sama calon suami aku" mendengar kata calon suami membuat gama menyemburkan air yang di minumnya ke wajah ciya

"Astajim lu kalo kaget jangan nyembur wajah cantik aelah" ucap ciya dengan wajah yang basah

"Maaf maaf"
"Awas lu ye"
"Ck ciya kamu ke toilet dulu sana bersihin mukak kamu tuh" ucap aksa ke arah ciya yang langsung di pergi meninggalkan mereka

"Om juga mau ngomong itu sama kamu, kalo kamu gak bersedia nikah sama gama om gak akan ngelarang kamu lagi kamu bebas dengan pilihan kamu, dan om bakal bantuin semua biaya sekolah kamu sampai kamu lulus" ucap aksa dengan wajah tenang sedangkan gama hanya menatap ellin yang masih menunduk

"Saya akan tetap menikah dengan gama om bukan karena warisan tapi karena itu permintaan papa, dan ini cara terakhir saya untuk membahagiakan papa" ucapnya matanya yang sudah mulai berkaca-kaca karena mengingat wasiat ayahnya

"Kalo itu keputusan kamu om terima, tapi kalo kamu ingin berubah pikiran sebelum tanggal yang di tentukan om akan kabulkan lin" ucap aksa mengelus kepala ellin seperti anak perempuannya

"Iya om saya yakin dengan keputusan saya, jadi gimana tan om aku boleh kan pulang"
"Tante khawatir loh sama kamu kalo kamu sendirian disana, apalagi pasti banyak kenangannya disana kamu yakin?"
"Aku tinggal di apartemen aja sementara tan, sampai aku nikah sama gama" ellin melirik ke arah gama yang hanya diam dan fokus dengan game nya

"Gini aja ya, kamu tinggal di apartemen gama lagian setelah menikah kan kamu bakal tinggal disana bareng-bareng, jadi barang kamu pindahin kesana nanti pas nikah gak mindahin barang lagi kan jadinya" ucap quen dengan lembut dan di setujui oleh aksa

"Gama kamu tuh sibuk banget ya sama hp" ucap aksa ke arah anaknya, sedangkan gama langsung mematikan hp nya

"Gimana sayang?" Tanya quen sekali lagi "emang gama bolehin aku?"

"Pastilah kan kamu calon istrinya ya kan gam" ucap quen menatap tajam ke arah gama

"Iyaa" ucap gama singkat
"Kapan rencananya kamu pindah?"
"Besok tante gak papa?"
"Gak papa sayang, besok pagi-pagi gama sama tante yang akan nganter kamu" ucap quen mengelus rambut halus ellin, ellin tersenyum ke arah mereka karena kembali merasakan hangatnya keluarga

"Aku ke kamar dulu tan, om"
"Iyaa sayang" ucap quen ke arah ellin yang sudah berdiri dan berjalan ke arah kamar yang di tempati

Saat gama melewati kamar yang di tempati ellin, melihat pintu nya masih terbuka dan melihat ellin yang sedang berdiri di balkon kamar langsung masuk dan menghampiri ellin

"Ekhem" ellin menoleh ke belakang menampakan gama yang berdiri di ambang pintu dengan wajah coolnya

"Bisa gak kalo mau masuk itu ketuk pintu dulu jangan maen nyelonong aja"
"Terserah gue lah ini kan kamar gue"
"Iyaa gue tau tapi kan sekarang gue yang disini" ucap ellin menyilangkan tangannya karena kesal.

"Lu kenapa sekarang mau nikah sama gue dulu aja mati-matian gak mau"
"Udah gue bilang kan gue mau bahagiain bokap untuk terakhir kalinya" ucap ellin melihat ke arah langit lalu gama mendekati ellin dan berdiri di sebelahnya

"Lo yakin? Bukannya lo gak cinta ya sama gue? Nikah itu sekali seumur hidup loh, emang lu mau liat gue tiap hari" ellin menghela nafasnya dalam-dalam menatap gama

"Yakin, kalo bokap gue minta lo jadi suami gue, gue yakin bokap pasti udah mikirin mateng-mateng keputusannya dan dia udah yakin sama lo, urusan cinta mungkin nanti gue akan cinta sama lo" ucap ellin kembali menatap ke arah depan

"Kalo lo gak cinta?"
"Gue akan coba"
"Kalo lo masih gak cinta sama gue?"
"Tau ah liat nanti aja gue pusing"
"Gue cuma gak mau pernikahan gue berantakan, kan lo sendiri yang bilang nikah sekali seumur hidup dan saat lo udah gue dapetin lo gak bakal bisa pergi lin, gue harap lo yakin sama keputusan lo" ucap gama lalu keluar dari kamar ellin.

Keesokan paginya ellin, queen dan ciya sudah siap-siap untuk pergi ke apartemen gama untuk mengantar ellin.

"Ma udah semua?" Tanya ciya yang menenteng totebag yang isinya bumbu dapur

"Udah nanti kita beli alat masaknya di toko aja deh, gama mana?" Tanya quen ke arah dua gadis di depannya dan pas gama baru saja selesai mandi

"Ini gama"
"Yaudah ayok berangkat, keburu siang mommy mau masak dan beli perlengkapan apartemen kamu" ucap ciya keluar dari rumah yang diikuti oleh gama, ellin dan ciya.

Ellin kaget melihat apartemen mewah milik gama ini masih kosong bahkan masih berdebu

"Maaf lin gama belinya baru beberapa bulan yang lalu jadi masih kosong belum pernah di tempatin, tapi tenang tadi tante udah beli perlengkapannya jadi kamu tinggal beres" ellin hanya mengangguk.

Ellin, ciya dan quen membersihkan apartemenya sedangkan gama keluar mencari furniture yang sudah di pesan oleh quen semalam.

"Nah itu gama" queen tersenyum ke arah anaknya dan beberapa orang yang mengangkat sofa dan di letakannya

"Mom kok warnya gitu kan gama cowok" rengek gama membuat ellin tertawa melihat tingkah gama

"Nanti kan kamu tinggalnya sama istri, gak boleh semua cowok ini momy juga udah milih warna netral" ucap quen sambil menyuruh abangnya untuk merapikan tata letak sofa nya

"Itu juga sprainya kenapa warna pink?"
"Gama kan yang nempatin sementara bini lo, nanti kalo lo udah nikah ya ganti jadi warna apa kek gitu" ucap ciya ke arah gama membuat gama semakin kesal

"Mom please lah, kan ini gama yang beli sendiri hasil keringat gama" queen menghentikan pekerjaannya sementara lalu menatap anak laki-lakinya

"Ingat ini ya gam, kalo nanti kamu nikah uang suami juga uang istri tapi uang istri ya uang istri"
"Uang istri ya uang istri" ucap quen dan ciya bebarengan membuat gama kesal sedangkan ellin, ciya dan queen tertawa puas

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang