PART 01

1K 51 2
                                    

Seorang gadis yang sedang sibuk dengan kertas di tangannya dan meneriaki setiap nama siswa yang belum bayar uang kas.

"Adiiiit" seseorang yang merasa di panggil namanya langsung menoleh ke arah gadis itu dengan senyuman

"Iyaa sayang"  jawabnya
"Sayang sayang mata lo peang, bayar uang kas lu belum bayar dari minggu lalu adiiit"
"Galak amat sih lin kan minggu lalu gue lupa" jawab adit ke arah elin

"Yaudah sekarang mana?"
"Hmm gue ngutang dulu ya lin dompet gue ketinggalan" ucapnya yang langsung pergi meninggalkan kelas membuat ellin kesal

"Adiiiit kebiasaan lu aah"  ucap Ellin dengan wajah yang kesal menatap kepergian adit. Ellin kembali ke tempat duduknya mengecek siapa saja yang belum bayar uang kas.

"Aiish" ellin memasang wajah tak suka saat melihat nama orang ini, gadis di sampingnya menatap ellin

"Kenapa lin?"
"Gue males ketemu sama hama met, lagian tu orang tajir tapi gak pernah bayar uang kas heran gue" meta yang melihat kekesalan sahabatnya setiap menagih uang kas ke gama membuatnya tertawa

"Ya mungkin aja dia suka ama lu lin"
"Dia suka ma gue, GAK MUNGKIN"
"Iyeiye gak usah ngegas juga kali"
"Dahlah gue mau cari hama dulu" ucap ellin meninggalkan meta.

Di sepanjang koridor ellin melihat-lihat keberadaan gama hingga akhirnya matanya menangkap gama di tengah lapangan dengan teriakan para siswi-siswi di sisi lapangan. Ellin melangkah ke sisi lapangan

"Hamaaaaaa!!!!" Teriakan ellin membuat semua orang menatap ke arahnya begitupun dengan gama yang hanya menoleh sebentar.

Ellin yang kesal karena gama tidak menghampirinya terpaksa menghampiri gama ke tengah lapangan yang langsung mendapat teriakan dari semua cewek- cewek fans-nya gama.

Ellin menyilangkan tangannya di dadanya dengan wajah yang kesal menatap gama, sedangkan gama hanya menatap dengan tatapan dingin

"Minggir"
"Gak sebelum lo bayar uang kas" gama mendorong ellin agar menjauh namun ellin kembali mengejar gama

"Lu ambil dompet di tas gue terserah lu mau ngambil berapa pun dan sekarang lu minggir dari hadapan gue" ucap gama dengan penuh penekanan.

"Eeh hama gue tau lu tajir tapi bisa gak lo ngehargain gue? Seengaknya lu langsung bayar uang kas nya apa susahnya hah? Kenapa harus gue yang ngejar- ngejar lo" ucap ellin namun di saat bersamaan seseorang melempar bole basket ke arah mereka dan mengenai kepala ellin, membuat ellin pingsan di pelukan gama.

"Maaf maaf gam gue gak liat ada cewek disana" ucap salah satu teman gama, gama menatap wajah ellin dan langsung menggendong ala bridal style membuat semua cewek-cewek berteriak histeris melihat adegan itu.

Gama mengetuk pintu UKS yang langsung di bukakan oleh petugas dari PMR

"Ck lama lo gak liat dia udah pingsan" ucap gama yang langsung masuk dan meletakan tubuh ellin di brankar uks dengan sangat hati-hati.

"Dia kenapa?" Tanya dokter yang bertugas, langsung mengecek keadaan ellin

"Kena bola basket dok" ucap gama menatap ke arah dokter yang masih memeriksa keadaan ellin, dan seseorang gadis datang langsung menghampiri mereka dengan wajah cemas

"Lin bangun lin masak lo mati duluan sih lo belum glow up lin masak lo mati dalam ke adaan buriq kasian malaikat lin gak bisa ngenalin lo" ucap gadis itu membuat gama menatap heran kearahnya

"Lo temennya?" Tanya gama dan gadis itu menatap gama lalu mengangguk pelan

"Temen lo belum mati, lo tungguin dia sampe sadar gue mau cabut"
"Makasih gam"
"Eh iya nama lo siapa?"
"Ya tuhan gam 3 tahun kita sekelas lu gak kenal gue?" Gama hanya memutar bola matanya, lalu mengambil dompet di tasnya dan memberikan beberapa lembar uang ke meta

"Ini uang kas yang dia minta tadi" Gama memberikan beberapa lembar uang yang di terima oleh meta

"Gam lo beneran gak kenal gue?" Tanya meta sekali lagi namun gama hanya diam dan malah keluar ruangan.

Gama berjalan di sepanjang koridor hingga seseorang memanggil namanya

"Gama!" Gama tau siapa yang memanggil namanya namun tidak ada niatnya untuk menghentikan jalannya

"Kemana lo?" Tanya seorang laki-laki yang sudah berada di samping gama

"Cabut"
"Kuy cabut" ucap seseorang itu lalu mereka berdua menuju parkiran untuk pulang. Dan saat gama akan memakai helmnya seseorang gadis mematikan motor nya

"Aku denger kamu tadi gendong cewek ya ke uks?" Gama hanya menatap dan kembali menghidupkan motornya, namun gadis itu kembali mematikannya

"Gama aku lagi ngomong sama kamu lo" ucapnya merajuk membuat gama jengkel

"Iya"
"Gama kamu gak boleh gendong cewek lain lagi, aku cemburu" ucap gadis itu dengan nada manja namun membuat gama jijik mendengarnya.

"Siapa lo ngatur-ngatur gue?"
"Gama aku ini pacar kamu"
"Gue gak punya pacar, sekarang lo minggir" namun gadis itu tidak mau menepi dari motor gama

"Minggir atau gue tabrak lo!"
"Kamu tega?"
"MINGGIR!!!" Kini gama mulai berteriak membuat gadis itu sedikit takut.

"Jalan dit" ucap gama ke arah belakang, sedangkan adit hanya menahan tawanya lalu berhenti di depan gadis itu

"Nayla kalo gama gak mau sama lo gue mau kok sama lo" ucap adit
"Ogah gue sama lo" gadis bernama nayla pergi meninggalkan adit, begitupun dengan adit yang segerea menyusul gama.

Di sisi lain ellin baru saja bangun dari pingsannya sudah menemukan meta di sampingnya

"Met?" Meta menoleh ke arah suara langsung membantu ellin untuk duduk.

"Lu gak papa kan lin? Ada yang sakit gak? Atau jangan-jangan lo lupa ingatan? Huaa jangan malaysia dong gue kan cuma punya lo" ucapnya membuat ellin memegang kepalanya karena pusing mendengar ocehan sahabatnya

"Amnesia meta"
"Ooh udah ganti namanya"
"Emang dari dulu kayak gitu dodol lu" ucap ellin yang berusaha agar tidak marah dengan keadaannya yang saat ini lemah

"Oh ya lin ini duit di kasih gama tadi" ucap meta sambil menyerahkan beberapa lembar uang ke arah ellin.

"Ck dia ada ngomong gitu sama lo?" Meta diam sejenak mengingat apa yang di ucapkan gama tadi kepadanya

"Enggh enggak deh kayaknya"
"Iish kok kayaknya sih yang serius meta"
"Gue gak inget lin tapi kayaknya enggak sih"
"Issh dasar cowok kulkas 25 pintu"
"Emang kulkas ada kelaminya ya lin? Gue gak tau kalo kulkas ada kelaminnya" ucap meta dengan polosnya membuat ellin menepuk keningnya

"Au ahh serah lu tambah pusing gue denger ocehan lu" ucap ellin yang mencoba turun dari brankar UKS dan pergi meninggalkan meta

"Ellin teh hangat belum lu minum"
"Lu minum aja"
"Ini gratiskan lin?"
"Iya meta" ucap ellin pergi meninggalkan meta yang sedang menghabiskan teh hangat dan gorengannya

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang