Part 28

456 26 0
                                    

Ellin mencari-cari keberadaan gama namun tidak bisa menemukannya hingga ellin terus berjalan hingga ellin terpaku melihat pemandangan di depannya, seorang laki-laki sedang tertidur di sofa dengan tangan yang masih berdarah walaupun darahnya sudah mulai mengering. Ellin duduk di depannya memandang wajahnya hingga sang empunya membuka matanya perlahan

"Lin?" Gama menatap ellin yang sudah tersenyum di depannya bahkan mencium kening gama.

"Maaf"
"Maaf?" Tanya gama
"maaf karena aku gak percaya sama omongan kamu" gama hanya tersenyum lalu bangun dari tidurnya dan mengangkat badan ellin agar duduk di pangkuannya

"Gak usah minta maaf, wajar kamu gitu kan sama aku" ellin hanya tersenyum sedangkan gama mulai mencium semua bagian wajah ellin karena gemas melihat tingkah ellin.

"Awww" quen menutup mata gala saat melihat gama dan ellin sedang berciuman, sedangkan gama dan ellin  salah tingkah saat melihat anak dan quen sudah ada di depannya.

"Kalo mau adegan begituan jangan di ruang keluarga lah kasian anak kalian ke kamar aja sana" ucap queen membuat ellin malu dan hany menundukan kepalanya

"Maaf mom, kan kelupaan"
"Iyaa momy bawa gala keluar dulu biar dapet matahari"
"Grandma kenapa mata gala tadi di tutup emang ayah sama bunda lagi ngapain?" Gama semakin gelagapan saat anaknya bertanya seperti itu.

"Tadi bunda sama ayah lagi main cupang" kata queen membuat gama hanya tertawa "cupangnya mana sekarang?"

"Udah ayah buang, sekarang kamu ikut grandma dulu ya"
"Ooh iya ayah, nanti kalo mau main cupang sama bunda ajak-ajak gala"
"Hah i-iyaa" ucap gama dengan terpaksa sedangkan queen hanya menggeleng pelan lalu membawa gala ke taman.

"Kamu sih aah ngapain sih cium aku di ruang keluarga"
"Habisnya kamu bikin aku gemes sayang"
"Sayang, sayang emang aku udah balik sama kamu?" Ucap ellin lalu pergi meninggalkan gama yang masih duduk di ruang keluarga.

Ellin yang sedang menyuapi anaknya makan di hampiri oleh gama yang baru saja selesai mandi. Gama mengelus rambut anaknya sedangkan gala hanya tersenyum ke arah gama.

"Makan dulu gam, tadi ellin masak kesukaan kamu"
"Makasih ya bundanya gala"
"Gak usah geer aku masak kesukaanya gala" ucap ellin yang masih fokus menyuapi anaknya yang sudah mulai sembuh.

"Salmon bukan makanan kesukaan aku bun" ucap sang anak membuat quen dan gama hanya tersenyum melihat ellin yang sangat gengsi sedangkan ellin hany diam menaham malu

"Gak usah gengsi gitu lah kalo emang mau masakin aku"
"Apansih" ucap ellin yang tak mau menatap ke arah gama.
"Nanti kamu siap-siap ya ikut aku"
"Kemana?"
"Ke pesta perusahaan"
"Gak mau ah kenapa mesti aku?"
"Ellin sayang, kan gama mau ngenalin gala ke rekannya dan kamu wajib ikut kan kamu bundanya gala"
"Iyaa mom"
"Aku udah siapin baju, nanti aku jemput jam 7 malam aku ke kantor dulu" ellin hanya diam sedangkan gama memberikan tanganya ke arah ellin membuat ellin bingung.

"Cium tangan dulu biar aku semangat nyari uangnya" entah kenapa ellin malah menuruti perkataan gama, lalu gama mencium kening ellin dengan lembut "dandan yang cantik ya" ucapnya lalu pamitan ke queen lalu anaknya

"Nanti dandan yang ganteng, nanti ayah jemput oke"
"Oke ayah"
"Gala disini dulu jagain bunda"
"Siap ayah"
"Mom aku kerja dulu, aku kerja dulu bun nanti inget ya" ellin mengernyitkan dahinya saat mendengar gama menyebutnya bun saat akan protes tapi gama sudah pergi dari hadapannya.

Semua orang kaget melihat gama yang tersenyum ke arah karyawannya, yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya.

"Tumben banget pak gama senyum"
"Lagi bahagia kali"
"Mungkin sih" ucap karyawan di setiap sudut kantornya membicarakan gama karena ini kali pertama gama menampakan senyum ramah ke arah karyawan.

Gama masuk ke dalam ruangannya beberapa menit kemudian seseorang laki-laki dan perempuan masuk ke dalam ruangan gama.

"Sudah sampai mana persiapan pesta kantor nanti malam"
"Sudah berjalan 90 persen pak"
"Pastikan semua klien penting nanti hadir, nanti ada acara tambahan saat saya speech diatas"
"Nanti acara tambahannya apa ya pak biar saya yang mempersiapkan keperluannya"
"Memperkenalkan anak saya" ucap gama ke arah wanita di depannya namun tampaknya wanita itu terkejut mendengar berita sebesar ini yang tidak di ketahuinya.

"Pak apa tidak gegabah memperkenalkan anak bapak sekarang padahal bapak tidak terdengar pernah menikah, nanti kalo anak bapak di cap anak haram bagaimana?" Ucap wanita itu
"Jaga ucapan kamu nisa, pak gama pernah menikah dan anaknya bukan anak haram mengerti! Awas saja kamu menyebar rumor itu di seluruh kantor saya pecat kamu" ucap adit penuh penekanan  agar nisa mengerti apa yang di ucapkan.

"Maaf pak"
"Kamu kerjakan saja jangan melewati batas mu dengan pak gama, jangan merasa di spesialkan hanya perlakuan gama berbeda dengan kamu!"
"Iya pak sekali lagi maaf"
"Udah udah kami boleh keluar sekarang" ucap gama lalu nisa keluar dengan perasaan kesal dan sedang merencanakan sesuatu untuk nanti malam.

"Lo harusnya gak usah terlalu keras sama nisa gue udah kenal dia udah 7 tahun jadi gue tau dia"
"Enggak lu gak tau dia, gue tau dia itu suka sama lo dan sekarang gue khawatir kalo dia bakal berbuat sesuatu ke lo"
"Dit udahlah, gue minta lo kesini buat ngehandle acara nanti malem, gue mau kasih surprise ke ellin"
"Iya ntar gue bantu" ucap adit dengan wajah yang masih kesal dengan sekretaris gama.

Sedangkan di sisi lain ellin yang sejak tadi sore sudah gelisah dan gugup karena harus ikut ke acara kantornya. Walaupun ini bukan pertama kalinya dia datang ke acar besar seperti ini, tapi ini pertama kalinya dia akan datang ke pesta kantor mantan suami bersama anaknya.

Tok
Tok

Ellin membukakan pintu dan melihat seorang maid sudah di depan kamarnya. "Nyonya di minya tuan untuk bersiap-siap tuan akan datang sebentar lagi"

"Makasih ya bik"
"Iya nyonya dan kata tuan, nyonya harus memakai gaun yang sudah di siapkan tuan"
"Gaun?"
"Iya nyonya gaunnya ada di dalam lemari"
"Iyaa makasih bik" ucap ellin sekali lagi dan maid itu pun pergi meninggalkan kamar ellin.

Ellin membuka lemari sudah melihat gaun berwarna grey evening yang sangat cantik. Ellin segera menutup pintu lemari lalu bersiap-siap.

Setelah beberapa waktu ellin kini sudah memoles sedikit wajahnya dengan bedak dan bibirnya dengan sedikit lipstik hingga seseorang masuk ke dalam kamarnya

"Udah siap?"
"Udah" ellin dari kursi nya sedangkan laki-laki di depannya menatap ellin tanpa berkedip melihat ellin sangat cocok memakai gaun ini

"Kenapa aku jelek ya? Aku ganti deh"
"Gak usah, malaj kamu cantik banget aku jadi takut bawa kamu ke pesta itu" ucap gama membuat ellin tersipu
"Gak usah gombal" gama hanya tersenyum hingga seorang gala masuk ke dalam kamar

"Waah bunda cantik banget"
"Iyaa dong kan bundanya gala" ucap ellin dengan senyuman

"Bunda cocok pakek gaun itu" "Iya yaudah yuk keburu malam"  ajak ellin sedangkan gama mendekat dan mengenggam tangan ellin "aku jadi ragu ngajak kamu ke pesta itu takut kamu di lirik buaya disana" "Gak mungkin kan pawangnya sama aku" ucap ellin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda cocok pakek gaun itu"
"Iya yaudah yuk keburu malam"  ajak ellin sedangkan gama mendekat dan mengenggam tangan ellin "aku jadi ragu ngajak kamu ke pesta itu takut kamu di lirik buaya disana"
"Gak mungkin kan pawangnya sama aku" ucap ellin.




Maaf ya baru bisa update lagi setelah sebulan keknya gak update gegara gak ada ide buat lanjutin dan juga banyak tugas, kegiatan dan ujian di kampus
But thanks yang udah support aku terus aku sayang kalian guys makasih udah baca cerita aku makasih udah ngasih kritik dan saranya :)

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang