Part 25

532 34 0
                                    

Gama terbangun di pagi hari karena handphonenya yang berdering keras, gama melihat di sampingnya ellin yang sedang terlelap sambil memeluk dirinya, dengan hati-hati gama memindahkan tangan ellin agar ellin tak terbangun.

"Hallo"
"....."
"Hmm iya saya kesana, tunggu sebentar lagi dan jangan bilang saya di rumah sakit" ucap gama lalu mematikan sambungan telfonnya.

Gama kembali menatap ellin yang sedang tertidur pulas, namun beberapa saat ellin sudah membuka matanya

"Good morning cantik" ellin hanya tersenyum dan malah memeluk lengan gama dan menenggelamkan wajahnya di perut gama

"Bun" ucap seseorang yang baru saja bangun, gama yang mendengar suara itu langsung menengok ke arah suara

"Morning jagoan ayah"
"Morning ayah bunda" gala menatap ellin yang masih nyaman dengan posisinya

"Bunda tidur yah?"
"Udah bangun barusan tapi bunda lagi manja sama ayah" ucap gama dengan senyuman ke arah anaknya

"Enak aja enggak" ucap ellin cepat dan mulai duduk di sofa dan membenarkan rambutnya yang berantakan "morning sayang" ucap ellin namun gama memberikan kode di bibir ellin masih ada air liur dengan cepat ellin mengelap bibirnya.
Sedangkan gama dan gala hanya tertawa melihat tingkah ellin.

"Bun gala kapan pulang?"
"Nanti kalo gala udah sembuh"
"Ya kapan gala bosen" ucapnya dengan wajah lesu bahkan kini gala menatap ayahnya "yah ya please?" Ucap gala dengan wajah memelasnya membuat gama bingung dan menatap ellin

"Enggak ya, sebelum Dokter bolehin gala pulang" gama kembali menatap gala dengan wajahnya yang sendu malah membuat ellin heran

"Wah bener-bener kayak kembar, padahal gue yang hamil 9 bulan gue yang ngelahirin tapi mirip ayahnya" gama tertawa lalu mendekati ellin lalu berbisik "mau bikin lagi gak biar sama kayak kamu?" Ucap gama membuat ellin kesal lalu mendorong wajah gama

"Gak usah mimpi, emang lu siapa?" Ucap ellin memalingkan wajahnya karena salting di tatap oleh gama.

"Issh ayah sama bunda malah pacaran bukannya ngrusin gala" gama mendekati gala dan duduk di samping gala "bunda kamu galak" ucap gama yang diangguki oleh gala

"Tapi ayah sayang" ucap gama membuat ellin salah tingkah lagi. Gama berhenti tertawa saat handphonnya kembali berdering.

"Hallo"
"......"
"Dimana?"
"......"
"Aku jemput sekarang"
"......"
"I miss you" ucap gama lalu mematikan sambungan telfonnya, sedangkan ellin menatap gama dengan wajah sinis dan dingin

"Gala, ayah pergi dulu kamu disini sama bunda nanti ayah kesini lagi bawa hadiah buat kamu" ucap gama dan gala hanya mengangguk dengan senyuman di wajahnya

"Aku pergi dulu ya, pengawal aku masih disini nanti aku balik lagi"
"Gak usah balik sekalian" ucap ellin jutek dan dingin namun gama hanya tersenyum dan keluar dari ruang rawat anaknya.

"Apansih baru aja bilang sayang ke gue tapi bilang kangen ke orang dasar laki-laki itu sama aja" ucap ellin membuat gama tersenyum saat mendengar dari airphonenya, gama sengaja menyadap ruang rawat anaknya itu mengetahui pergerakan ellin dan gala.

Gama keluar dari mobilnya, gama mendekat ke arah perempuan yang sejak tadi menunggunya lalu memeluk perempuan di depannya

"I miss you"
"I miss you too sayang" ucapnya yang masih saling memeluk untuk saling menyalurkan perasaan kangennya.

"Where is dad?"
"Dady here" ucap seseorang laki-laki paruh baya yang sedang membawa koper dan beberapa barang di tangannya. Gama mendekati aksa dan membantu aksa untuk membawa kopernya.

"Kenapa gak minta yang lain yang bawa dad?"
"Kamu tau sendiri dady kamu gam, mana mau dia minta orang lain buat bawain barang momy"
"Ya karena dady sayang sama momy, makanya dady mau selalu menjadi lelaki yang biasa momy andalkan" ucap aksa, gama tersenyum melihat kedua orang tuanya yang masih harmonis walaupun sudah berpuluh-puluh tahun bersama, namun rasa sayangnya masih terlihat satu sama lain.

"Cukup mesra-mesraanya aku mau ajak dady sama momy ke suatu tempat" ucap gama sambil memeluk quen, namun quen heran melihat perubahan anaknya saat ini anaknya yang beberapa tahun belakangan anaknya menjadi lelaki yang kejam, berhati dingin.

"Kemana?"
"Ada dan pasti daddy sama momy seneng" ucap gama dengan senyuman
"Momy kayak ngelihat kamu 10 tahun lalu lagi. Ada apa? ada hal baik terjadi di hidup kamu?"
"Ini lebih dari baik mom, udah ah nanti keburu siang" ucap gama lalu berjalan mendahului aksa dan queen.

Di sisiain ellin sedang kebingungan sejak tadi gama belum saja kembali, ellin sejak tadi hanya mondar mandir balik ke pintu untuk melihat gama

"Bunda kenapa sih? Gala jadi pusing liat bunda bolak balik" ucap gala yang menghentikan makannya "bunda mikirin ayah ya?" Ellin duduk di dekat anaknya

"Iya kemana sih ayah kamu?"
"Tunggu sebentar lagi lah bun, kan baru satu jam"
"Iih bunda khawatir tau" ucap ellin, sedangkan gama tersenyum mendengar percakapan gala dengan ellin.

"Siapa yang sakit gam dan kenapa semua pengawal kamu ada disini?"
"Seseorang mom, nanti momy pasti tau dan kayaknya dia udah nunggu kedatangan kita ucap gama" dengan senyuman, sedangkan ellin kaget melihat gama datang

"Ellin?" Ucap queen lalu memeluk ellin dengan erat dengan air mata jatuh di pipinya sedangkan ellin hanya diam karena bingung harus merespon apa.

"Yatuhan kamu baik-baik aja kan? Kamu gak papakan sayang? momy khawatir sama kamu"
"Gak papa mom maafin aku ya"
"Enggak bukan kamu yang salah anak momy yang salah, maafin gama ya sayang" ellin memeluk queen sedangkan gama dan aksa tersenyum melihat interaksi antara keduanya.

"Bunda" ellin melepas pelukan queen lalu tersenyum ke arah anaknya sedangkan queen dan aksa memandang ke arah anak laki-laki yang sedang duduk menatap gama

"Gama"
"Hmm"
"Dia mirip sekali dengan kamu"
"Ya karena dia anak gama dad" gama mendekat ke arah ellin dan gala mengenggam tangan ellin dengan erat

"Dia anak gama sama ellin, waktu ellin pergi ellin hamil anak gama" queen mendekat ke arah gala lalu memeluk cucu laki-lakinya dan menciumi  cucunya berkali-kali begitupun dengan aksa

"Gama ini grandma dan itu grandpa nya gala" ucap ellin menjelaskan ke anaknya agar anaknya mengerti dan mengenal siapa yang memeluknya

"Grandma grandpa" ucap gala membuat quen menangis bukan hanya queen semua orang yang disana

"Maafin grandma ya sayang gak bisa ada di samping kamu" gala hanya mengangguk dan tersenyum ke arah queen 

"Kok bisa cucu daddy di rawat kayak gini" gama menceritakan semua kejadian yang menimpa gala kemarin.

"Tapi tenang aja dad, aku akan pastiin dia gak bisa lolos" ucap gama menenangkan aksa yang sudah emosi

"Mana yang sakit sayang?"
"Gak ada yang sakit grandma gala kan anak kuat, tapi gala boleh minta sesuatu gak?"
"Apa? Apapun yang gala grandpa turutin" ucap aksa
"Janji" gala mengacungkan kelingkingnya dan aksa menautkan kelingkingnya untuk berjanji

"Gala pengen pulang"
"Gala bunda udah bilang nanti ya"
"Gala gak minta ke bunda gala kan mintanya ke grandpa, ya grandpa?"
"Hmm iya, tapi di rumah gala juga harus di rawat, tenang lin dady bawa dokter dan perawat pribadi di rumah buat jagain gala"

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang