PART 03

689 39 1
                                    

Gama hanya menatap ke arah ellin yang kaget bercampur marah dan kesal.

"Ma pa ellin masih SMA loh kok main jodoh-jodohan sih"
"Ya gak apa toh, mama sama papa itu sudah berjanji sama om aksa untuk menjodohkan kalian" ucap mela
"Ma please lah ellin gak mau"
"Ellin jangan membantah" broto mulai bersikap tegas ke arah ellin membuat ellin bungkam

"Gimana nak kamu mau di jodohkan dengan anak om?" Tanya broto, gama menatap ke arah ellin yang sudah memberi kode agar mengatakan tidak

"Saya bersedia om" ucap gama membuat ellin marah dan kesal, namun gama hanya tersenyum miring ke arah ellin

"Tapi ellin nolak pa"
"Papa gak nanya kamu, cukup gama bilang bersedia itu sudah cukup bagi papa" ucap broto
"Mas apakah sebaiknya ellin juga di tanyakan perihal kesiapanya, saya takut ellin tidak mau menikah dengan anak saya" ucap quen lembut dan membuat ellin sedikit lega

"Tidak perlu dik, saya yakin dengan gama bisa menjaga anak saya nantinya" ucap broto kekeh dan quen hanya menganggukan kepalanya.

"Kalo begitu kita ngobrol masalah tanggal pernikahan setelah pernikahan anak perempuan saya ya"
"Iyalah sa, nanti kita omongkan masalh itu lagi saya tidak sabar melihat anak-anak kita menikah"
"Saya pun begitu" kedua laki-laki paru baya itu tertawa bersama sedangkan para perempuan sedang sibuk menyiapkan makanan tak terkecuali ellin

"Kamu bisa masak sayang?" Tanya quen lembut ke arah ellin yang sedang duduk di meja makan

"Bisa dek, anak mbak ini sering banget bantuin mbak masak sekarang malah lebih jago dia daripada mbak" mela memuji ellin sedangkan ellin masih memikirkan cara untuk menggagalkan rencana perjodohan ini

"Ooh iya bagus toh, kalo pun gak bisa masak tante gak papa kamu jadi calon mantu tante, anak tante yang perempuan saja tidak bisa masak"
"Duh jeng pengertian sekali, kamu beruntung lin punya mertua seperti tante quen ini" ellin hanya tersenyum canggung ke arah quen

"Bantuin mama numis ellin malah bengong, mikirin calon suami mu yang super guantemg itu yaa?" Tanya mela menggoda namun langsung di tepis oleh ellin dengan mengiris bawang

"Enggak ma apansih orang mikirin tugas buat besok" jawab ellin yang sekarang sibuk membantu ibu-ibu masak di dapur

Sedangkan di sisi lain di ruang tamu para lelaki sedang membahas bisnis bahkan gama pun ikut pembahasan itu, walaupun umurnya yang masih muda gama sudah memiliki beberapa bisnis yang dia bangun sendiri hingga memiliki banyak cabang yang tersebar luas di seluruh indonesia.

"Rencananya bisnis apa yang ingin kamu kembangkan lagi gama?"
"Belum kepikiran sih om, mungkin nanti mau coba di makanan"
"Bisnis yang bagus apalagi makanan sangat di gandrungi oleh kalangan muda" ucap broto

"Om dad aku masuk dulu ya mau mandi gerah"
"Iya selesai mandi langsung turun ya"
"Iya dad, mari om" gama tersenyum ramah dan di bals dengan senyuman oleh broto

Ellin yang melihat gama naik ke atas langsung menghentikan pekerjaannya

"Ma tante aku ke toilet dulu ya" ucap ellin yang langsung pergi begitu saja padahal quen menunjukan toilet di dekatnya.

Ellin mengintip kemana gama masuk hingga ellin melihat gama masuk ke dalam sebuah ruangan, saat ellin membuka pintu ellin kaget melihat gama yang sudah setengah telanjang

"Aaa" mendengar teriakan itu gama langsung menutup mulut ellin dan memasukan ellin ke dalam kamarnya

"Gak usah teriak"
"Yah lagian lu ngapain sih gak pakek baju?" Ucap ellin yang masih menutup matanya

"Harusnya gue yang nanya ngapain lo ke kamar gue? Nguntit gue?"
"Ehmm anu"
"Anu apa?"
"Ya maaf gue cuma mau ngomong sama lo"
"Yaudah ngomong"
"Ya pakek dulu baju lo" ucap ellin dan gama memakai bajunya kembali

"Udah"
"Serius?"
"Ck" gama melepas paksa tangan yang menutupo mata ellin, ellin melihat dikit demi sedikit hingga dia yakin dan membuka matanya

"To the point"
"Kenapa lo nerima perjodohan ini sih? Lo suka sama gue?"
"Geer lu gak mungkin lah gue suka sama lu"
"Ya terus kenapa?"
"Ya gue pengen aja"
"Dih gak jelas banget lu, eeh hama"
"Nama gue gama"
"Up to you" ucap ellin yang mulai kesal dan menyilangkan tangannya du depan dadanya

"Pernikahan itu bukan mainan gama gue cuma mau nikah sekali seumur hidup sama orang yang gue cintai"
"Lo percaya cinta?" Tanya gama remeh

"Yaiyalah"
"Emang ada yang cinta sama lo?" Tanya gama namun ellin gugup karena tak tau harus menjawab apa

"Gak bisa jawab kan lo, sekarang lo keluar gue mau mandi"
"Ha-- eh maksudnya gama please lah lu kan gak cinta gue udah lu batalin aja perjodohan ini" ucap ellin
"Lu ngomong aja sendiri sama bokap lu" ucap gama yang sudah bersiap mandi

"Kenapa sih ribut-ribur?" Ucap seseorang yang baru bangun dari tidurnya dengan rambut yang berantakan

"Aaa setan" teriak ellin lagi gama yang kaget langsung menoleh ke arah kasurnya, sedangkan ellin malah keluar kamar dan melapor orang tuanya

"Mama papa, gama bawa cewek tuh di kamarnya" mendengar teriakan itu seluruh penghuni rumah langsung naik ke atas dan melihat apa yang terjadi

"Apa sih lin teriak-teriak di rumah orang malu"
"Pokoknya ellin mau mama sama papa batalin perjodohan ini"
"Emangnya kenapa?" Tanya broto
"Belum nikah aja dia udah berani bawa cewek masuk ke dalam kamarnya" ucap ellin dan di saat bersamaan gama dan gadis yang tadi keluar dari kamarnya

"Ciya?" Ucap quen dan aksa bebarengan sedangkan ciya hanya nyengir tanpa rasa salah

"Ini yang kamu maksud cewek lain?" Tanya mela yang diangguki oleh ellin namun malah dapat jeweran dari mamanya

"Dia itu kakaknya gama ellin kamu bikin malu nama keluarga aja"
"Aduduh ma sakit ma" mela melepaskan jeweran ditelinga ellin

"Maafin ya dik anak mbak emang rusuh orangnya"
"Gak papa mbak salah ciya juga kenapa tidur di kamar adeknya kan jadi salah paham"
"Maaf mom ac di kamar ciya mati jadi ciya pindah ke kamar gama"
"Udah  udah sekarang sudah clear kan, ciya kembali kamar kamu gama kamu mandi dulu" ucap aksa ke arah kedua anaknya

"Iyaa dad" ucap mereka berdua namun sebelum masuk ke dalam kamar, gama tersenyum mengejek ke arah ellin membuat ellin tambah kesal.

Setelah semuanya berkumpul di meja makan dan mereka memulai makan, selama makan tidak ada pembicaraan sama sekali kecuali bunyi sendok dan garpu

"Jadi kapan gama nikahnya dad?" Tanya ciya membuat ellin batuk karena ciya menanyakan hal itu

"Rencananya sih setelah pernikahan kamu"
"Kenapa gak bareng aja sama pernikahan aku?" Usul ciya membuat ellin semakin gugup

"Ah boleh juga itu aksa jadi kamu tidak lagi memikirkan banyak hal"
"Maaf om tapi kami kan masih SMA kalau nikahan kita diadakan bebarengan dengan nikahnya kakak saya takut kita gak bisa melanjutkan sekolah kita"
"Hmm benar juga, gini aja kita barengan saja pernikahanya tapi untuk pernikahan gama dan ellin kita adakan secara private dulu untuk menyamarkan, pestanya baru jadi satu" usul aksa yang di setujui oleh semua orang

"Jadi nikahannya gama dulu secara privat baru deh nikahan aku ide yang bagus" ucap ciya

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang