Part 12

459 34 1
                                    

Jam istirahat berbunyi gama dan adit berjalan ke arah kantin membuat semua siswi menatap ke arahnya.

"Tumben gue liat gama ke kantin"
"Iya iih biasanya kan makan di luar" bisik-bisik seorang siswi ke arah gama yang sedang melewati mereka.

Gama melirik ke arah meja makan ellin, arya, dan meta yang sedang sibuk tertawa dan makan-makanannya

"Cemburu kan lu?"
"Gue cemburu sama mereka? Enggaklah" ucap gama duduk di pojok kantin agar bisa melihat interaksi antara arya dan ellin

"Kok bisa sih dia ketawa" ucap gama berbisik namun masih bisa di dengar oleh adit

"Yakali dia nangis mulu gam, ketawa itu buat ngilangin rasa kesepian dia gue malah seneng liat ellin ketawa berarti arya berhasil bikin sedih dia hilang" gama menatap tajam ke arah adit yang sedang sibuk makan lalu gama mengambil mangkok yang ada di depan adit

"Gam kok lo gitu sih"
"Gue minta"
"Beli sendiri lah gue laper nih"
"Ogah" ucap gama lalu memakan bakso adit tadi.

Tring
Tring

Sejak pelajaran di mulai gama menatap ke arah meja ellin yang sedang serius mendengarkan penjelasan guru di depannya.

"Kayaknya gama natap lo deh dari tadi" bisik meta di kuping ellin, dan ellin langsung menoleh ke arah belakang namun gama langsung memalingkan wajahnya ke sembarang arah

"Gak ah salah liat kali lo" ucap ellin ke meta "tapi"

"Sst gue lagi fokus" ucap ellin lalu melanjutkan menulis. Bel pulang berbunyi gama menatap ke arah ellin, saat akan menghampiri ellin ke mejanya seseorang memanggil namanya dari ambang pintu

"Gama, lu di panggil pak budi latihan buat besok tanding" ucapnya dan gama mengurungkan niatnya menghampiri ellin dan malah menghampiri orang yang memanggilnya.

Selesai latihan gama lari ke arah kelas mengambil tasnya, lalu berlari ke arah meta yang sedang duduk di di parkiran menunggu jemputan

"Ellin mana?" Tanya gama membuat meta sedikit heran gama menanyakan ellin

"Hah?"
"Ellin mana?"
"Ellin sahabat gue"
" Iyaa"
"Ellin bendahara kelas"
"Iyaa mana dia?"
"Jalan sama arya" mendengar jawaban meta gama langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.

Namun di tengah perjalanan gama menyampingkan motornya, mengambil benda pipih di kantongnya lalu menelpon seseorang

"Kamu cari dimana keberadaan ellin nanti saya kirim nomornya, saya tunggu secepatnya" gama mematikan sambungan telfonnya saat sudah memberikan perintah ke anak buah kakek dan quen yang memang masih setia dengan keluarganya

Setelah mengetahui ellin dimana gama menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.

Gama mencari ellin ke seluruh tempat di mall itu sampai dia menemukan arya dan ellin di dalam lift.

"Gama?" Ellin kaget melihat gama yang sudah ada di depannya sedangkan gama langsung menarik tangan ellin untuk keluar lift

"Pulang" ucap gama namun arya memegang tangan ellin membuat ellin bingung

"Ellin jalannya sama gue, jadi gue juga yang harus nganter dia sampe rumah"
"Gak perlu dia sama gue" ucap gama dingin sedangkan ellin hanya menatap mereka bergantian.

"Issh lepas" ellin melepaskan kedua tangannya lalu menatap kedua laki-laki itu secara bergantian

"Apansih gak malu tuh di liatian banyak orang, gue pulang sendiri puas!" Ucap ellin pergi meninggalkan mereka

"Lo sebenernya siapa sih deket ellin mulu" tanya arya dengan wajah kesalnya

"Siapapun gue bukan urusan lu dan lagi satu gue lebih punya hak ke ellin di bandingkan elo yang cuma temennya" ucap gama tidak mau kalah lalu pergi meninggalkan arya begitu saja.

Gama melihat ellin yang sedang menunggu taksi di depan mall langsung menarik tangan ellin.

"Issh apaan sih!"
"Lu sama gue"
"Gak mau" gama mendekati ellin sangat dekat hingga ellin bisa merasakan deru nafas gama

"Lo ikut gue atau gue cium lo sekarang" mendengar itu ellin syok bahkan matanya melotot ke arah gama sedangkan gama hanya tersenyum licik ke arah ellin

"Oke gue ikut lu puas!" Ucap ellin, gama tersenyum puas dan mengenggam tangan ellin, seseorang yang melihat adegan itu langsung pergi.

Ellin dan gama hanya berkeliling mall membuat ellin kesal dan muak

"Kita mau kemana sih?"
"Lo maunya kemana?"
"Dih nanya balik lu yang narik gue ya terserah lu lah" ucap ellin dengan wajah kesalnya

Gama kembali menarik tangan ellin ke salah satu restaurant jepang di mall

"Kita makan dulu kasian gue liat lu yang krempeng gitu" ucap gama menatap tubuh ellin dari atas sampai atas membuat ellin sangat kesal dan duduk terlebih dahulu sedangkan gama tersenyum tipis lalu duduk di depannya

"Jangan cemberut gitu, maaf deh ya gue udah ganggu acara date lo sama pacar lo itu"
"Siapa yang pacaran orang cuma sahabat gue pas kecil" ucap ellin yang fokus dengan daftar menu yang di pegang-nya sedangkan gama hanya tersenyum tipis saat mendengar jawaban ellin.

Selesai makan gama dan ellin jalan-jalan di seputaran mall, hingga ellin menghentikan langkahnya di salah satu toko boneka

"Lu mau beli?"
"Enggak, gue cuma kangen papa soalnya papa dulu pernah beliin gue boneka tapi malah hilang" ucap ellin dengan wajah sendunya

"Lo tunggu gue di mobil"
"Bukannya lo bawa motor?"
"Tadi bodyguard gue suruh bawa motor gue, hujan gue gak mau kehujanan" ucap gama memberikan kunci mobilnya

"Lo mau kemana?"
"Ke toilet bentar, lo mau ikut?"
"Enggaklah yaudah gue tunggu di mobil jangan lama"
"Iyeiye sana" melihat ellin yang sudah masuk ke lift gama masuk ke salah satu toko untuk membeli boneka teddy yang besar.

"Ini mau tambah coklatnya mas?"
"Boleh deh yang besar ya"
"Iya mas, kartu ucapanya?"
"Gak usah"
"Buat pacarnya mas?"
"Bukan"
"Ooh biasanya cowok kalo beli boneka sama coklat buat pacarnya" gama hanya diam lalu mengeluarkan card ke arah wanita itu lalu pergi.

Gama masuk ke dalam mobil dan melemparkan boneka teddy besar ke arah ellin membuat ellin kaget dan bingung

"Buat lo"
"Hah?"
"Gak usah geer gue kasian aja tadi sama cowok yang di putusin pacarnya gue minta buat lo, di kasih coklat juga noh" ucap gama yang sudah menjalankan mobilnya

"Y, thanks walaupun bekas orang ya"
"Yang penting kan niat gue"
"Hm" ucap ellin yang sudah malas berdebat dengan gama, dan sedang menikmati coklatnya.

Gama yang melihat ellin lahap dan tersenyum saat makan coklat yang di kasih gama membuat gama ikut tersenyum.

Sesampainya di rumah ellin mencium tangan  quen dan aksa lalu ikut duduk di sofa

"Lucu banget teddy lo beli?" Tanya ciya yang baru saja ikut kumpul dengan mereka

"Di kasih gama kak"
"Ooowh gama bisa sweet juga"
"Sweet apa kak orang ini tadi minta sama orang-orang galau di mall" ucap ellin sedangkan gama hanya diam

"Gama ke kamar dulu" ciya menatap curiga ke arah gama sedangkan gama hanya acuh

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang