Part 22

550 32 1
                                    

Ellin menutup matanya dan mulai menikmati permainan lidah gama yang sangat lihai mempermainkan perasaanya, gama melepaskan pagutannya menatap mata ellin

"I need you" bisik gama seintens mungkin lalu mengecup leher ellin membuat ellin terbuai dengan sentuhan bibir gama di ceruk lehernya dan terjadilah malam yang panjang dan panas diantara mereka.

Keesokan paginya ellin terbangun lebih dulu merasakan tangan yang melingkar di pinggangnya, ellin terkejut melihat dirinya yang sudah naked dan gama di sampingnya dengan tubuh polos tanpa pakian. Ellin memindahkan tangan gama dengan sangat hati-hati lalu pergi meninggalkan gama yang masih tertidur.

Gama yang terbangun karena sinar matahari menyinari retinanya, gama melihat di sampingnya sudah tidak ada siapapun "malam yang indah" ucap gama lalu bangun dari tempat tidurnya.

"Kita ke supermarket dulu saya mau membeli minum" mobil gama berhenti di supermarket, saat gama masuk ke dalam supermarket gama tanpa sengaja menabrak anak laki-laki berseragam merah putih

"Maaf om gak sengaja" gama menatap anak ini lekat seperti merasakan sesuatu keterikatan hingga seorang perempuan datang menghampiri mereka

"Gala tunggu at...." Perempuan itu berhenti berbicara saat melihat gama ada di depannya dan langsung mengenggam tangan gala

"Ayok gala nanti kamu telat"
"Tunggu meta" meta menghentikan langkahnya menatap gama sekilas

"Apakah kita saling mengenal tuan?"
"Kamu tidak ingat dengan saya, saya gama teman sekolah kamu"
"Saya tidak mengingat anda permisi" ucap meta keluar dari supermarket, gama pun keluar dan masuk ke dalam mobilnya

"Ikut perempuan itu" ucap gama ke sopirnya. Gama memperhatikan meta yang sedang mengantar anak laki-laki itu sampai di depan sekolahnya.

"Meta tidak ada kabar setelah ellin menghilang apa mungkin mereka berada di tempat yang sama, tapi siapa anak laki-laki itu dan kenapa aku seperti sangat familiar dengan wajahnya"
"Apa tuan?" Tanya sopirnya yang tidak mendengar terlalu jelas apa yang dikatakan tuannya.

"Kita ke kantor" sesampainya di kantor gama langsung menuju ke ruangan adit.

"Dit"
"Anjing kaget gue, gue tau lu boss disini tapi ketok pintu dulu lah gue jantungan" adit mengelus dadanya sedangkan gama hanya acuh dan memilih duduk langsung di sofa

"Lo udah dapet info tentang keluarga ellin?"
"Belum kayaknya mereka memang menutupi rapat-rapat masalah 10 tahun lalu" gama memijit pelipisnya dia memiliki kekuasaan tapi mengapa sangat susah menggali informasi

"Mereka mungkin gak mafia kayak lo gam tapi mereka punya pengikut yang sudah profesional di bidangnya" gama menghela nafasnya

"Gue harus cari tau tentang meta"
"Kenapa jadi meta"
"Gue yakin meta juga ikut terlibat dalam persembunyian ellin" gama memainkan korek api di tanganya memikirkan cara mengetahui siapa anak laki-laki itu.

Tok
Tok

Seorang laki-laki memakai baju serba hitam menghadap gama dan memberikan beberapa lembar foto di meja gama

"Laporannya tuan, istri anda bersembunyi di pulau pribadinya selama 10 tahun, perusahaanya di kendalikan dari sana mereka sengaja mengembangkan perusahannya di asia dengan nama yang berbeda agar tak terdeteksi oleh anda" gama melihat foto di tanganya satu persatu hingga gama berhenti di salah satu foto yang menampakan anak laki-laki dan ellin.

"Anak ini siapa?"
"Dia anak nyonya ellin tuan, tapi saya tidak menemukan tanda bahwa nyonya menikah lagi atau memiliki suami yang saya dapatkan hanya nyonya melahirkan anak 9 tahun lalu"
"Cari catatan kelahiran anak ini secepatnya"
"Baik tuan" ucap laki-laki itu lalu keluar dari ruangan.

Gama masih memandangi foto tersebut "cabut" gama menarik kemeja adit agar mengikuti dirinya.
Gama memandangi sekolah yang tadi pagi ia pandangi juga

"Ngapain sih?"
"Gue nungguin ellin jemput anaknya" dan benar saja hanya 15 menit disana gama sudah melihat ellin menjemput anak laki-laki itu.

"Ikuti dia" adit melajukan mobilnya dengan hati-hati agar tak ketahuan oleh ellin. Hingga mobil ellin berhenti di salah satu rumah mewah, gama mengepalkan tanganya dan keluar dari mobilnya saat melihat ellin bersama pria itu.

Bugh
Bugh

Gama memukul perut laki-laki itu berkali-kali "gama berhenti"
"Cuih wanita murahan ternyata kamu sudah mempunyai anak dari laki-laki ini" ucap gama namun ellin masih berusaha untuk bersabar

"Ta lo bawa gala ke dalem dulu, sama arya juga panggil dokter nayla" perintah ellin yang langsung di lakukan oleh meta.

Plak
"Jaga omongan anda ya, saya bukan wanita murahan seperti yang anda katakan"
"Terus nama apa yang cocok untuk perempuan yang sudah menikah lalu kabur dengan laki-laki lain dan memiliki anak, ooh ya semalam kita juga menikmati malam yang panas Mrs. Zakeisha" ucap gama dengan senyuman licik yang menghiasi wajahnya

"Terserah anda menganggap saya apa" ucap ellin sebelum meninggalkan gama. Sedangkan gama kembali ke kantornya dengan keadaan marah lalu merusak barang-barang yang ada di dalam ruanganya. Lalu seseorang datang ke ruangannya dengan amarah

"Sudah puas membuat tunangan saya sekarat di rumah sakit?" Ucapnya dengan nada yang sangat emosi membuat gama bingung

"Anda memang bukan manusia tuan gama anda keji seperti iblis, anda manusia berdarah dingin yang bisa membunuh orang di sekitarnya, untung saja ellin kabur dari anda kalo tidak, mungkin gala tidak akan pernah lahir di dunia karena memiliki ayah bejat seperti anda" ucap meta lalu keluar dari ruangan gama dengan emosi yang masih meluap-luap.

Gama hanya teringat dengan kata-kata terakhir meta, namun karena ego yang tinggi dan sifat arogannya gama tidak mempercayai apapun yang di katakan meta.

Hingga sampai di apartemennya gama masih mencoba menghilangkan ingatan itu dari pikirannya.

Ting nong
Ting nong

Gama kaget melihat ellin di apartemennya dengan wajah yang sangat marah plak sekali lagi ellin menampar pipi gama dengan keras.

"Laki-laki bajingan, sudah puas anda menghancurkan hidup saya?, Anda memang iblis tuan gama bisa-bisanya anda membunuh seseorang yang sangat penting untuk hidup saya" gama hanya tersenyum lalu menarik tangan ellin agar masuk ke dalam apartemen.

"Anda menyerahkan diri anda untuk saya? Kita lupakan kekasih anda mari kita mengulang malam yang hot seperti semalam" ucap gama yang sudah mencium leher ellin, ellin yang masih sadar mencoba memberontak namun karena kekuatan gama lebih kuat ellin tidak berhasil dan malah menikmati sentuhan gama dan terjadi kembali malam yang panjang dan panas.

Ellin menghela nafasnya menatap gama di sampingnya sekarang dia benar-benar wanita murahan yang mau tidur dengan laki-laki bejatnya

"Pantas saja arya mau dengan bekas saya ternyata kamu sangat hebat"
"Saya tidak pernah tidur dengan siapapun kecuali dengan anda tuan"
"Halah lalu siapa anak laki-laki itu jika bukan arya ayahnya" elin tersenyum tipis ke arah gama.

"Waah saya tidak menyangka ternyata dia sangat mirip dengan ayahnya" gama mengernyitkan dahinya bingung apa yang di katakan ellin

"Lintang gama junior atau gala nama yang saya berikan karena dia mirip dengan ayahnya walaupun ayahnya tidak pernah tau kehadirannya"

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang