Don't forget to vote and comment guys! 💛
______________
"Maaf, untuk raga yang di rundung lara. Karena sudah biasa terpatri pada rasa letih. Aku jadi lupa, caranya kembali ke tempat kita saling melengkapi."
—Adara Farhana.
_____________Jalanan ibu kota yang begitu ramai dan padat. Gemerlap lampu dari toko-toko yang menerangi kegelapan malam itu. Semilir angin yang terus menerpa kulit, membuat bulu kuduk meremang karena rasa dingin yang menyengat.
Dari semua keramaian ibu kota itu, ada satu pasangan di atas motor yang masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Yang sudah bisa di pastikan pasangan itu adalah Arsel dan Dara.
Setelah kejadian di mall mereka memutuskan untuk secepatnya pulang pada malam itu. Pada saat itu juga.
Selama perjalanan, Dara terus saja diam tanpa bergeming sedikit pun.
Saat di pemberhentian lampu merah, Arsel melirik Dara dari kaca spionnya. Terlihat mata gadis itu yang sudah sangat memerah dan sayu.
Sudah beberapa kali Arsel melihat Dara menghapus air matanya dengan cepat menggunakan punggung tangannya. Beberapa kali juga terdengar helaan nafas yang tersendat dari gadis itu.
Semakin lama Arsel merasa pelukan Dara di pinggangnya semakin erat. Dan itu membuat ia kesulitan mengontrol detak jantungnya yang berdetak dengan sangat cepat.
Sampai lampu merah telah berganti menjadi lampu hijau, Arsel langsung kembali menjalankan motornya.
Saat di pertengahan jalan, Arsel merasa tangan Dara gemetar. Ia kembali melirik Dara dari kaca spionnya. Nyatanya, gadis itu semakin hanyut dalam kesedihannya. Terlihat dari Dara yang menggigit bibirnya dengan sangat kencang sampai bibirnya memucat.
Arsel lantas melepaskan tangan kirinya dari stang motor. Lalu menggengan tangan Dara yang terasa dingin di perutnya. Ia langsung mengelus tangan itu dengan pelan. Memberikan sedikit ketenangan pada gadis itu.
Secara terus menerus Arsel mengelus tangan Dara yang terasa sangat dingin itu, sambil terus fokus menatap jalanan di depannya.
Sungguh perjalanan malam itu sangat menyakitkan bagi kedua insan itu. Dara yang sakit menahan semua gejolak di dalam dirinya dan Arsel yang juga merasa sakit melihat Dara yang begitu rapuh.
•••
Sesampainya di jalan depan rumah mereka, Dara langsung turun dari motor dengan tergesa-gesa. Dengan sigap Arsel membantu Dara melepaskan helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELDARA [COMPLETE]
Teen Fiction[Follow Author sebelum membaca!] Tokoh utama di cerita ini, bukanlah sosok yang "Sempurna" bahkan sangat jauh dari kata itu. Dia Adara, sosok yang begitu banyak celah, egois, rumit, pembohong, naif, dan benci banyak hal di dunia ini. Sosok yang terp...