12. Kejujuran?

287 76 119
                                    


Jangan lupa vomentnya! Aku tau kalian pembaca yg baik 💛


__________

"Manusia memang sering kayak gitu. Mengejar sesuatu yang seharusnya tidak di kejar dan Meninggalkan apa yang seharusnya dipertahankan."

- A. D. R -
___________

Pagi hari, seorang gadis sudah heboh mengitari seluruh sudut rumah dengan wajah yang gusar.

"BUNDA!!"

"APAAN!?" balas wanita paruh baya yang sudah siap dengan baju kantornya.

"KEMANA DASI DARA!? KOK HILANG!?" teriak Dara yang mulai mengobrak-abrik isi mesin cuci.

"LAH, MANA BUNDA TAU!? KAN, KAMU YANG SEKOLAH!" jawab bundannya dari ruang tamu.

Dara berlari ke arah bundanya sambil menghentakan kakinya dengan keras.

"Bundaaa! Ini hari senin, masa Dara langsung kena hukum sih!?" decak Dara dengan kesal.

Wanita paruh baya itu menatap anaknya dengan jenga. Kemudian beralih menatap anaknya dari atas sampai bawah.

"Dara! Ini apaan? Kok baju lecek, kaos kaki tinggi sebelah, rok juga!? Nggak usah di naikin sampe dekat dada! Mau pamer paha kamu?" protes bunda Dara.

"Ck, bunda banyak protes ih! Memang segini ukurannya!" gerutu Dara kesulitan menurunkan roknya.

"Katanya OSIS, tapi pakai seragam aja nggak benar! Waktu pemilihan OSIS kamu nyogok ya!?" cerocos wanita paruh baya itu sambil menatap anaknya yang sudah masam.

"Dih! Enak aja! Mereka tuh pure milih Dara tanpa paksaan!" elak Dara memasang wajah nyinyirnya.

Di julidin Mak sendiri itu rasanya lebih pedes di bandingkan di julidin sama temen!

"Bun! Dimana dasi Dara!?" tanya Dara lagi kembali ke topik awal.

"Di laci meja rias kamu coba," jawab Bundanya sambil memakai high heelsnya.

"Nggak ada, Bun. Tadi Dara udah cari di situ," jelas Dara dengan wajah jenga.

"Ada! Cari dulu!" tegas Bundanya.

"Nggak ada, Bunda...," ungkap Dara lagi.

Wanita paruh baya itu menghela nafasnya dan mulai bangkit dari posisi duduknya.

"Awas aja ya sampai Bunda nemuin dasi kamu!" ancam Bundanya sambil beranjak ke arah kamar anaknya itu.

Sampai di kamarnya Dara, Bundanya langsung mengobrak-abrik laci meja riasnya. Tak butuh satu menit. Wanita paruh baya itu langsung menemukannya.

SELDARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang