Don't forget to vote and comment guys 💛
_______________
"Kalau kamu tau rasanya di perlakukan seperti itu buat kamu nggak nyaman, jangan lakuin hal yang sama ke orang lain. Kita sama-sama belajar dari rasa sakit kita masing-masing."
- Raja Adibima.
_______________Semua murid SMA Yasawirya kelas 11 sedang mengikuti kegiatan perkemahan pagi hari itu. Mereka sedang bersiap-siap, memasuki bus mereka.
Dengan langkah gontai, Dara menaiki tangga untuk memasuki busnya. Melewati deretan kursi yang semuanya hampir sudah terisi penuh oleh murid-murid kelas lain.
Dara memilih untuk duduk di kursi paling belakang yang posisinya lebih tinggi dari kursi yang lainnya. Deretan kursi yang bagian paling belakang adalah deretan yang paling sunyi. Saat ini.
Dara memilih untuk duduk di kursi paling pojok dekat jendela.
Tangan Dara bergerak membuka tasnya dan mengambil cardigan ungunya. Lalu memakai cardigan itu dengan tergesa, kedua tangannya bersedekap di depan dada untuk menyembunyikan telapak tangannya yang kedinginan.
"Dara," panggil Raja yang baru datang dengan senyum tipis di wajahnya.
Dara tersenyum sumringah melihat Raja yang menghampirinya. Laki-laki itu menggunakan jaket biru tua yang pernah ia berikan saat hari ulang tahun Raja.
"Raja duduk sini ya," ucap Raja duduk di kursi sebelah Dara.
Dara seketika tertawa sejenak, "iya, kayak sama siapa aja sih, Ja!"
Raja ikut tertawa dengan suara beratnya.
Raja memperhatikan wajah Dara sejanak. Tangannya terangkat menyentuh kantung mata Dara pelan dengan jarinya.
"Ini kenapa? Kok sembab?" tanya Raja.
"A-ah, itu... abis nonton drakor," alibi Dara, terbata.
Raja menatap manik mata Dara, dalam.
"Beneran?"
"Hm." Dara mengganguk seakan dia yakin.
Raja terdiam sejenak. Menatap Dara dengan teduh.
"Dara tau, kan? Rasanya di bohongin? Kalau Dara tau, jangan lakuin hal yang sama juga sama orang lain," ucap Raja, membuat Dara menunduk.
Raja membelai pelan rambut hitam Dara dengan tangannya. Lalu tersenyum simpul.
"Gak papa, kalau Dara nggak mau cerita. Raja bakal tunggu Dara." Raja menarik tangannya, memberhentikan belaiannya di rambut Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELDARA [COMPLETE]
Teen Fiction[Follow Author sebelum membaca!] Tokoh utama di cerita ini, bukanlah sosok yang "Sempurna" bahkan sangat jauh dari kata itu. Dia Adara, sosok yang begitu banyak celah, egois, rumit, pembohong, naif, dan benci banyak hal di dunia ini. Sosok yang terp...