42. Raja, Ratu, dan Putri.

113 19 79
                                    

Dara mulai melangkahkan kakinya mendekati pintu masuk Café

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dara mulai melangkahkan kakinya mendekati pintu masuk Café. Sesampainya di depan pintu masuk, seorang pelayan berpakaian rapih langsung menatapnya.

Pelayan itu lantas tersenyum ramah padanya seraya membukakan pintu.

Dara dengan spontan membalasnya dengan senyuman juga. Dan mulai berjalan masuk melewati pintu Café.

Saat dia baru masuk, pencahayaan sekitarnya sangatlah sedikit. Hanya terlihat beberapa lampu yang menyala di sudut ruangan.

Dara yang sedikit bingung, mulai melangkah kakinya perlahan ke depan.

Namun detik berikutnya, tiba-tiba cahaya mulai bermunculan dari atas. Menerangi sepanjang jalanan di depannya yang di kelilingi oleh taburan bunga mawar dan lilin yang tertata rapih.

Mata Dara menatap binar jalanan yang begitu cantik di depannya. Perlahan kakinya mulai melangkah melewati bunga dan lilin-lilin itu.

Sampai berada di ujung jalan, Dara seketika terkejut. Melihat seorang laki-laki yang memakai setelan jas dengan bunga dan balon berbentuk hati di tangannya.

Laki-laki itu adalah Raja. Laki-laki yang selama ini ia puja dalam diam.

Dara perlahan mulai kembali melangkah maju. Mendekati Raja yang tersenyum hangat padanya.

Sesampainya di depan Raja. Dara tak bisa lagi menahan senyuman di wajahnya.

"Ada apa, Ja?" tanya Dara.

"Ra...,"

"Iya..?"

"Dara mau jadi pacar Raja?" Raja semakin menatap Dara intens.

Dara yang di tatap seperti itu, malah semakin gugup dan semakin tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Ra-Raja serius?" Mata Dara mulai berkaca-kaca, terharu.

"Iya, semua ini aku udah siapin buat kamu."

Dara semakin tersenyum, mendengar gaya pembicaraan Raja yang berubah.

"Kalau kamu terima, kamu ambil balon hatinya. Tapi kalau kamu tolak, ambil bunganya," jelas Raja menyondorkan balon dan bunga ke depan Dara.

Dara menatap binar balon hati yang bisa membalas penantian cintanya selama ini. Dengan senang hati, Dara langsung mengambil balon hati itu.

Lantas senyum di wajahnya semakin melebar. Bersamaan dengan air matanya yang menggenang di pelupuk matanya. Karena merasa terharu dengan apa yang di lakukan Raja untuknya.

Tanpa aba-aba Dara kembali maju dan langsung berhamburan ke pelukan Raja.

"Makasih, Ja. Terima kasih banyak untuk semuanya." Dara berbisik di samping telinga Raja.

Raja perlahan mengangkat tangannya menyentuh punggung Dara. Lalu mulai mengelusnya perlahan.

"Sama-sama, Ra. Makasih juga, karena udah mau bantu aku hari ini," ucap Raja tersenyum tulus.

SELDARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang