"Mas, tadi katanya mau ada urusan sama aku." Tanya Arumi disela-sela kegiatannya menyiapkan makan malam di meja makan.
Sejak siang tadi Dewo masih belum berbicara dengan Arumi. Bahkan lelaki itu malah langsung pergi ke kamar sepulang dari studio. Sampai akhirnya Arumi meminta Dewo untuk keluar kamar dan makan malam.
"Gak ada, sih."
Arumi bingung. Ingin sekali bertanya lebih jelas, namun melihat ekspresi Dewo itu bukanlah hal yang bagus.
Ponsel Arumi menyala, notifikasi menampilkan pemberitahuan undangan grup chat. Arumi membacanya dalam hati, 'Bunda added you'. Tak lama beberapa pesan bermunculan.
"Makan, Mas." Arumi memberikan piring untuk Dewo dan juga menyendokkan nasi.
Setelah itu, baru dibukanya pesan grup itu dan membacanya.
'Besan-Mantu Grup'
Bunda: nah begini kan enak. Kalo nggak bisa
ketemu tinggal ngobrol di chatMama: asik kayaknya
Bunda: Arumi, nak, kamu harus sering nongol
di grup yaIiya, bun
Mama: Arumi lagi apa?
Lagi makan
Sama mas dewoBunda: oh iya, bunda lupa undang anak itu
Bunda: sebentar yBunda added Mas Dewo
Arumi menaruh ponselnya, melanjutkan acara makannya. Hingga tak lama Dewo membuka ponselnya dengan wajah yang dapat ditebak-kesal. Lelaki itu tiba-tiba berdiri, matanya menatap Arumi dengan wajah yang sedikit memerah.
"Mas." Panggil Arumi saat Dewo hendak pergi. "Makannya belum habis."
"Kenyang. Ngantuk, mau tidur."
Setibanya Dewo pergi, buru-buru Arumi mengecek pesan grup yang baru saja dibuat oleh Regita. Membaca beberapa pesan yang belum dibaca.
Bunda: Dewo jangan lupa pesan bunda
Bunda: berdoa aja malem ini berkah
biar dapetnya bagus
Bunda: Arumi ingatHuh?
Bunda apaan sih? Kan Mas Dewo jadi malu pasti.
Tanpa sadar wajah Arumi juga ikut memerah. Sedangkan di tempat yang berbeda, Dewo tengah menatap layar ponsel yang menampilkan chat room itu. Telinganya memerah, begitupun dengan pipinya yang memanas. Hingga tak lama layar berubah menjadi tampilan panggilan dari Regita.
"Halo, Bun?"
"Udah makannya?"
"Hm." Jawab Dewo, malas.
Di seberang sana Regita tertawa, "eii, kamu malu, ya?"
"Nggak, tuh. Bunda-"
"Kamu jangan terlalu dingin gitu sama Arumi, jangan terlalu dicuekin, nanti kalo bucin kan repot."
"Bunda apaan sih? Tuh lagi, tahu darimana kata-kata 'bucin'?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life | Yoon Dowoon
Fanfiction[slow...] Katanya menikah adalah menghabiskan sisa hidup bersama pasangan yang kita cintai. Namun, bagaimana jika menikah dan menghabiskan sisa hidup bersama seseorang yang tidak kita cintai? Bahkan tidak mengenalnya? ©dadancow