"Kemana suamimu?" Tanya Regitta sambil menata belanjaannya yang dibeli sebelum berkunjung ke rumah Arumi.
"Studio, Bun."
Hari ini sudah hari kedua Dewo tidak pulang. Terakhir kali hanya bicara bahwa ia akan ke studio, namun kemarin saat hendak mengantarkan makan siang, orang studio menjawab Dewo tidak ke studio sejak siang lalu-hari dimana ia pergi mengunjungi Regitta bersama Arumi. Arumi juga sudah menghubungi, namun tidak ada jawaban atau balasan pesan. Tentu saja Arumi khawatir. Yoga, Jaffar, Setta, dan Widy juga berusaha membantu mencari Dewo, walau belum mendapat kabar lagi.
"Haduh, gimana mau cepet punya anak kalo Dewo sibuk ngurus studio terus." Keluh Regitta. "Masih pagi sudah di studio, pulangnya tengah malam. Harus Bunda kasih wejangan lagi ini mah."
Arumi tersenyum, "Bunda sabar, ya, kalau buru-buru juga kasian Mas Dewo nya."
"Sabarnya itu mau sampai kapan, Nak."
Lagi-lagi Arumi terdiam. Benar juga, sampai kapan Dewo akan membuka hati untuknya. Sampai kapan sikap Dewo akan menjadi lebih terbuka kepada Arumi. Dipikir berkali-kali pun, jawabannya masih terasa abstrak baginya.
Pagi ini selesai Regitta berkunjung, Arumi akan pergi ke studio lagi untuk mencari kabar tentang suaminya itu. Ia benar-benar khawatir, pesan yang dikirimnya juga belum terbaca, bahkan ponselnya tidak aktif.
Namun satu notifikasi membuyarkan lamunan perempuan itu. Diambil ponselnya di nakas ruang tamu, dan melihat satu nama yang diketahuinya.
Mas Jaffar : tadi dewo sempet ke kantor. Tapi dia pergi lagi, rum
Mas Jaffar : dia gak bilang mau kemana. Dia pergi pakai mobil studio dan tinggalin mobilnya di studio. Dia sambil bawa tas besar. Arumi, gue tau lo khawatir, tapi kita tunggu sampai dia cerita sendiri, ya.
Mas Jaffar : I know him. As long as I know him, he can never lie
Arumi menangis membaca pesan yang dikirimkan kepadanya. Apa sebegitu sibuk Dewo dengan dunianya sampai tidak sempat pulang untuk memberi kabar kepada Arumi. Namun di relung hati terdalamnya, ia senang Dewo baik-baik saja.
Makasih, ya Mas Jaffar. Aku seneng Mas Dewo baik-baik saja. Infonya membantu banget, makasih sekali lagi
Bohong jika mengatakan Arumi tidak kecewa. Ia sangat kecewa kepada Dewo. Namun mau bagaimana lagi, memang ini sudah menjadi resikonya yang memutuskan untuk tetap menikah dengan Dewo.
.
..
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life | Yoon Dowoon
Fanfiction[slow...] Katanya menikah adalah menghabiskan sisa hidup bersama pasangan yang kita cintai. Namun, bagaimana jika menikah dan menghabiskan sisa hidup bersama seseorang yang tidak kita cintai? Bahkan tidak mengenalnya? ©dadancow