Kawan

839 101 4
                                    


Mas, aku pergi ke rumah sakit, jenguk mama. Kalau mas udah bangun, sarapan, ya, udah aku siapin di meja makan. Aku juga siapin susu kesukaan mas, jangan lupa diminum.

Salam pagi,
dari Arumi

Cih.

Dewo menaruh sticky notes di nakasnya, kemudian berjalan keluar kamar menuju meja makan. Benar saja sudah tersaji nasi goreng dan susu vanilla di sana. Mulai diteguknya susu vanilla-kesukaannya-kemudian duduk dan menikmati sarapan pagi buatan Arumi.

Tangannya merogoh kantung boxer yang dikenakannya dan mengeluarkan ponselnya. Menekan nomor pada keypad dan menaruh ponsel di telinganya.

"Hallo? Siapa, ya?"

"Gue."

"Oh? Mas Dewo? Udah bangun? Kenapa, Mas? Mas udah baca pesan aku?"

"Hhm."

"Kenapa, Mas?"

"Nggak. Oh ya, nanti gue mau pergi seharian. Jadi pulangnya jangan kelamaan."

"Ooh... Iya, Mas, ini juga udahan kok jenguknya."

Dewo mengangguk-angguk. "Bagus, deh."

"Mas? Mama mau bicara."

"Hallo, Nak Dewo."

"Hallo, Ma."

"Makasih ya, Nak, udah mau menikah sama Arumi dan mengabulkan wasiat almarhum papanya Rumi."

"Iya, Ma. Udah dulu ya, Ma, Dewo mau lanjut makan."

"Iya, sehat ya, Nak."

Terputus. Akhirnya Dewo meletakkan ponselnya dan melanjutkan makannya hingga selesai.

Ponselnya menyala, seseorang mengirim pesan.

'HAPPY WEDDING BONTOT'

Bang Jaffar: buruan gue tunggu di studio

Bang Yoga: otw

Mas Setta: dewo free aja, semalem udah gak malem pertama

Gue ikut bang
Jangan mulai. Lagian ngapain ena-ena sama orang asing

Bang Jaffar: jangan gitu, nanti karma

Widy: biarin bang, biar nyesel dulu aja

Gajadi dateng nih gua

Mas Setta: yaudah. Libur aja dulu. Nanti gue yang siaran

Otw anj. Istri gue udah balik

Bang Yoga: cie istri. Tadi bilangnya orang asing

Dewo menutup ponselnya.

Arumi berjalan menghampiri Dewo sambil tersenyum. "Mas kok belum mandi? Katanya mau pergi seharian."

"Ini mau mandi." Ujarnya kemudian buru-buru pergi ke kamar.

Marriage Life | Yoon DowoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang