Arumi memainkan rok dressnya tak tenang. Matanya sesekali melirik ke seorang lelaki di hadapannya. Lelaki dengan jas abu-abu dan kemeja hitam di dalamnya, wajahnya menampakkan senyum yang baik, berbeda dengan Arumi yang hanya memasang senyum saat ditanyakan hal-hal mengenai topik pembicaraan.
"Wo, bunda kenal betul sama Nak Arumi." Regita mengelus puncak kepala Arumi yang duduk di sebelahnya. "Gadis cantik, baik, sopan, dan pintar. Bunda yakin dia bisa jadi istri yang baik untuk kamu."
Lelaki itu tersenyum.
"Dewo, ayah harap kamu bisa menjaga Arumi dengan baik, ya." Lelaki bernama Dewo itu lagi-lagi tersenyum. "Jangan kecewain dia, ayah gak mau dengar dia nangis karena kamu." Lanjut pria paruh baya yang duduk tak jauh dari Dewo.
Dewo mengangguk.
"Nak Rumi, mulai sekarang kamu harus biasa panggil kami Bunda-Ayah, ya." Ucap Regita, Bunda Dewo sambil menunjuk dirinya dan pria paruh baya itu.
"Iya..., Bun...da"
°
°
°
Hari ini, telah resmilah aku menjadi seorang istri dari lelaki bernama Dewo Adhiatama. Dewo Adhiatama, lelaki yang bahkan belum pernah kutemui sebelumnya, lelaki yang tidak pernah berbicara denganku bahkan setelah pertemuan pertama kita. Dia lelaki yang selalu menatapku sinis.
°
°
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life | Yoon Dowoon
Fanfiction[slow...] Katanya menikah adalah menghabiskan sisa hidup bersama pasangan yang kita cintai. Namun, bagaimana jika menikah dan menghabiskan sisa hidup bersama seseorang yang tidak kita cintai? Bahkan tidak mengenalnya? ©dadancow