Tambah Pusing
Enjoyy:):)
Alan pov
"Alan kamu pantau murid-murid yang terlambat didepan gerbang!" suru guru bk
Alan mengangguk pelan lalu berjalan menuju gerbang, dilihat tidak ada yang terlambat hari ini ia hendak berbalik namun belum sempat ia berjalan tidak sengaja matanya menatap dua orang yang sedang duduk dibawah pohon. Alan berjalan mendekatinya dengan muka yang sangat datar tidak dengan hatinya yang ga suka ketika melihat cowo alias Lana yang notabenya satu angkatannya mendekatkan wajahnya ke gadis bernama Luna yang kemarin ia antar pulang.
"EHEM EHEM!" deheman keras Alan mengalihkan pandangan dua insan tersebut menghadap Alan
Alan pov end
Luna dan Lana sontak menjauhkan wajahnya, Luna yang tidak mengerti dan dilanda kebingungan dengan maksud kakak kelas yang bernama Lana mendekatkan wajahnya ke wajah Luna sekarang hanya bisa terdiam sambil meremas rok sekolahnya antara gugup dan takut. Sedangkan Lana berdiri disamping Luna dengan tatapan santainya tanpa rasa takut sedikit pun oleh tatapan yang Alan berikan.
"Masuk, berdiri didepan ruang BK!" titah Alan datar
"I..iya ka." jawab Luna dengan gugup
Lana dengan santainya mengajak Luna untuk jalan beriringan.
"Ayo Lun" ajak Lana
Luna hanya mengangguk pelan, setelah itu mereka berjalan beriringan menghiraukan Alan yang dibelakang sedang melihatnya dengan tatapan membunuh.Alan mencoba mensejajarkan langkah Luna, dirasa sudah sejajar ia membisikan sesuatu ditelinga Luna membuat Luna takut dan bingung apa maksud bisikan tersebut.
"Istirahat gua tunggu di gudang belakang sekolah!" bisik Alan pelan
Kembali ke Luna dan Lana yang saat ini sedang dihukum untuk membersihkan toilet sekolah. Luna yang membersihkan toilet cewe dan Lana membersihkan toilet cowo. Saat Luna sedang mengepel lantai seorang siswi jalan dan karna ia sibuk dengan handphone nya membuat ia terpeleset, dan sialnya ternyata siswi itu Ana adik tiri Luna.
"Aduh siapa si yang ngepel ga becus begini hah!" marah Ana
"Aduh Ana maafin kakak, ini kakak lagi dihukum bersiin tiolet, kakak ga tahu kalo kamu jalan kesini, ayo sini kakak bantu." tolong Luna
Luna mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar berinisial menolong Ana, Ana melihat uluran tangan dengan tatapan singitnya, Ia dengan liciknya menarik tangan Luna hingga membuat kening Luna mencium lantai toilet yang masih basah.
"MAMPUS LO." teriak Ana di depan wajah Luna
Ana masuk kedalam bilik toilet lalu mengambil seember air setelahya ia siram ke Luna yang masih terduduk dilantai. Luna kaget sangat kaget bahkan dirinya tidak menyangka kalau adiknya ternyata sejahat ini ke Luna.
"Ana kenapa kamu siram kakak?" ucap Luna lesuh
Luna tuh gabisa kena dingin dikit, bawaanya kalo udah gini rasanya dia tuh mau berubah menjadi iron man. Apaan si ferak banget bye.
"Itu emang pantas buat orang kaya lo, siapa suruh ngepel ga becus" tukas Ana setelah itu berlalu meninggalkan Luna yang keadanyaan sudah sangat basah, bahkan mungkin daleman yang Luna pakai tembus.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA
Teen FictionKenyataan. Luna benci dengan yang namanya kenyataan. Kenyataan yang membuat bundanya pergi meninggalkannya Kenyataan yang harus diterima ketika dia mempunyai mama tiri serta adik tiri yang ia kira baik tapi nyatanya... Hingga suatu hari Luna menemuk...