L I M A

34 9 3
                                    

Tambah Pusing






Enjoyy:):)


Alan pov


"Alan kamu pantau murid-murid yang terlambat didepan gerbang!" suru guru bk 

Alan mengangguk pelan lalu berjalan menuju gerbang, dilihat tidak ada yang terlambat hari ini ia hendak berbalik namun belum sempat ia berjalan tidak sengaja matanya menatap dua orang yang sedang duduk dibawah pohon. Alan berjalan mendekatinya dengan muka yang sangat datar tidak dengan hatinya yang ga suka ketika melihat cowo alias Lana yang notabenya satu angkatannya mendekatkan wajahnya ke gadis bernama Luna yang kemarin ia antar pulang.

"EHEM EHEM!" deheman keras Alan mengalihkan pandangan dua insan tersebut menghadap Alan

Alan pov end

Luna dan Lana sontak menjauhkan wajahnya, Luna yang tidak mengerti dan dilanda kebingungan dengan maksud kakak kelas yang bernama Lana mendekatkan wajahnya ke wajah Luna sekarang hanya bisa terdiam sambil meremas rok sekolahnya antara gugup dan takut. Sedangkan Lana berdiri disamping Luna dengan tatapan santainya tanpa rasa takut sedikit pun oleh tatapan yang Alan berikan.

"Masuk, berdiri didepan ruang BK!" titah Alan datar

"I..iya ka." jawab Luna dengan gugup

Lana dengan santainya mengajak Luna untuk jalan beriringan.

"Ayo Lun" ajak Lana

Luna hanya mengangguk pelan, setelah itu mereka berjalan beriringan menghiraukan Alan yang dibelakang sedang melihatnya dengan tatapan membunuh.Alan mencoba mensejajarkan langkah Luna, dirasa sudah sejajar ia membisikan sesuatu ditelinga Luna membuat Luna takut dan bingung apa maksud bisikan tersebut.

"Istirahat gua tunggu di gudang belakang sekolah!" bisik Alan pelan

Kembali ke Luna dan Lana yang saat ini sedang dihukum untuk membersihkan toilet sekolah. Luna yang membersihkan toilet cewe dan Lana membersihkan toilet cowo. Saat Luna sedang mengepel lantai seorang siswi jalan dan karna ia sibuk dengan handphone nya membuat ia terpeleset, dan sialnya ternyata siswi itu Ana adik tiri Luna.

"Aduh siapa si yang ngepel ga becus begini hah!" marah Ana

"Aduh Ana maafin kakak, ini kakak lagi dihukum bersiin tiolet, kakak ga tahu kalo kamu jalan kesini, ayo sini kakak bantu." tolong Luna

Luna mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar berinisial menolong Ana, Ana melihat uluran tangan dengan tatapan singitnya, Ia dengan liciknya menarik tangan Luna hingga membuat kening Luna mencium lantai toilet yang masih basah.

"MAMPUS LO." teriak Ana di depan wajah Luna

Ana masuk kedalam bilik toilet lalu mengambil seember air setelahya ia siram ke Luna yang masih terduduk dilantai. Luna kaget sangat kaget bahkan dirinya tidak menyangka kalau adiknya ternyata sejahat ini ke Luna.

"Ana kenapa kamu siram kakak?" ucap Luna lesuh

Luna tuh gabisa kena dingin dikit, bawaanya kalo udah gini rasanya dia tuh mau berubah menjadi iron man. Apaan si ferak banget bye.

"Itu emang pantas buat orang kaya lo, siapa suruh ngepel ga becus" tukas Ana setelah itu berlalu meninggalkan Luna yang keadanyaan sudah sangat basah, bahkan mungkin daleman yang Luna pakai tembus.

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang