S E M B I L A N B E L A S

17 5 2
                                    

Masalah

Enjoyy:):)

"Gays jangan lupa ya, besok sebelum pulang sekolah ke rumah gua. Kita belajar bareng." pesan Bima sebelum pulang.

"Okee."

"Lun pulang bareng siapa?" tanya Anya.

Luna yang sedang membalas chat dari Alan mendongkak, "Kayaknya sendiri."

"Lah gak sama Alan?"

"Enggak, kak Alan nya lagi sibuk ngurusin buat pergantian kandidat osis katanya." jawabnya.

"Mau bareng gua gak?" tawar Anya.

Luna tersenyum, "Gak usah deh nya, Luna bisa sendiri kok."

"Oke kalau gitu gua duluan ya, byee."

Luna duduk dibangku halte, banyak juga anak-anak dari kelas lain yang menunggu angkutan umum.

"Lo luna anak 10 Ipa 1 ya?" tanya cewe yang duduk disebelahnya.

Luna menoleh, "Iya, kok tahu?"

Terlihat cewe itu terkekeh sinis, "Tau lah, lo juga yang pacaran sama Alan kan?"

"Iya."

"Inget deh jangan berlaga sok paling cantik jadi cewek." ucap cewe tersebut sebelum pergi.

Sok cantik? batin Luna.

"Lun Luna, hello." ucap seseorang melambaikan tangan didepan wajah Luna.

Luna tersentak, "Kak Lana?"

Lana terkekeh singkat, "Mikirin apaan si Lun, sampe gak nyadar gitu?"

"Oh itu gak mikirin apa-apa kok. Ka lana ngapain di sini?" tanya Luna.

"Gue lagi nunggu angkot juga." jawabnya.

"Lah bukannya ka Lana punya motor?" tanya Luna heran.

Terdengar Lana yang sedang menghela nafas, "Motor gua rusak lagi, ya wajarlah gua belinya motor seken bukan baru." jawab Lana.

Luna ber 'oh'. Lalu keduanya terdiam, bingung mau membicarakan apa. Hingga angkot yang mereka tunggu datang.

"Kak lana, Luna duluan ya." ucap Luna sebelum turun dari angkot.

Lana tersenyum, "Hati-hati lun."

"Assalammualaikum." salam Luna ketika masuk kedalam rumah.

Rani turun dari lantai dua dengan menenteng tas, "Ni nih pegang." ucapnya menyerahkan tas tersebut.

"Ini apa mah?" tanya Luna.

"Itu tas."

"Untuk apa?" tanya Luna mengulang.

"Mulai sekarang kamar kamu pindah, kamu pakai kamar yang bekas bibi. Terus itu tas isinya baju-baju kamu." ucap Rani enteng.

"Pindah? Tapi mah."

"Udah gak ada tapi-tapian, cepet sono masuk kedalam kamar baru kamu." ucapnya sebelum pergi menuju kamarnya.

Luna masuk kedalam kamar barunya, menghela nafas lalu mulai membereskam baju-baju tersebut.

"Mah mamah kok berani si nyuruh Luna tidur dikamar pembantu?" tanya Ana sambil mengoleskan kutek berwarna merah dikuku nya.

Rani mengibaskan rambutnya kebelakang, "Anak itu memang cocok untuk tidur disitu."

"Emang mamah gak takut? Kalau papah bakal marah gimana?"

"Mamah udah hasut laki-laki tua itu, tinggal selangkah lagi kita akan buat Luna pergi dari rumah ini." ucap Rani tersenyum licik.

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang