Ruang Ujian
Enjoyyy:):)
Alan meletakkan tas nya dimeja, pergi ke dapur untuk mengambil makanan. Berbarengan dengan itu mbo Num keluar dari kamarnya.
"Den mau bibi siapain?" tanya nya.
Alan menggeleng, "Gak usah mbo, Alan abis ini mau tidur. Kalau nanti mama sama papah udah pulang, tolong bangunin alan ya mbo." pintanya.
Mbo num mengangguk. "Siap den."
Flora : Lan besok disuru dateng pagi, kita diskusiin buat pembagian kelas ujian.
Alan p.s : ok.
Anak Mami
Alfian : woii sinilah rumah mamat!!!
Rahmat : iya njing sini, gua lagi maen ps ni.
Alfian : cuih mat pada sider doang!-_
Rahmat : sudahlah memang kita ditakdirkan hanya berdua saja ><
Alfian : ngga duluu☆
Samudra : otw.
Rahmat : aaa babang sam, kutunggu kedatanganmu😗
Samudra : najis emot lo!
Alfian : @alan p.s ikut gak loooooooo
Alan p.s : hm otw.
Rahmat : asikkkkk😲😲😲
Alfian : 2 in.
Alan mengambil kunci motornya kembali, menyalakan mesin motornya lalu pergi menuju rumah Rahmat. Sesampainya ia disana ia berpapsa dengan ibu nya Rahmat.
"Assalammualaikum tan." sapa Alan.
"Waalaikumsalam lan, mau main sama mamat ya?" ucap Sarah, ibunya rahmat.
Alan tersenyum kecil, "Iya tan."
"Yaudah masuk aja langsung ke kamarnya, lagi pada ngumpul tuh rame banget."
"Yaudah kalau gitu saya permisi tan."
Alan membuka knop pintu kamar Rahmat, masuk ke kamar pemuda tersebut lalu langsung membaringkan tubuhnya di kasur milik Rahmat.
"Lah buseh dateng-dateng langsung tepar." ucap Alfian.
Alan melemperkan bantal kewajah Alfian, "Bacot anjing, diem."
"Sam sabar anjing, elahhh argh males ah maen sama lu kalah mulu gua ck!" decak Rahmat kesal.
"Ya lo nya aja yang goblok." sewot Samudra.
Samudra menyerahkan stik ps kepada Alfian. "Fian maen ni ama bocah noob!"
"Tai banget punya temen!" umpat Rahmat.
"Lan tadi gua denger-denger Luna pulang bareng si Lana." ucap Samudra.
Alan membuka kelopak mtanya kembali, seketika bayangan Luna dan Lana seleps pulang sekolah tadi kembali terbayang. "Bodo amat." ucapnya malas.
"Gue masih bingung alasan lo bisa putus sama dede gemez kaya Luna." timpal Rahmat.
"Gemes apanya cewe yang beraninya jalan sama banyak cowo gitu, masih lu bilang gemes." balas Alan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA
Teen FictionKenyataan. Luna benci dengan yang namanya kenyataan. Kenyataan yang membuat bundanya pergi meninggalkannya Kenyataan yang harus diterima ketika dia mempunyai mama tiri serta adik tiri yang ia kira baik tapi nyatanya... Hingga suatu hari Luna menemuk...