Prinsip
Enjoyyy:):)
Luna memasuki rumahnya, diruang keluarga terlihat papahnya serta yang lainnya sedang mengobrol sesekali gelak tawa terdengar.
"Assalammualaikum."
Erik menengok, "Waalaikumsalam" lalu mengalihkan perhatiannya kembali dengan Rani dan juga Ana.
Semuanya terlihat asik, merasa diabaikan Luna masuk kedalam kamarnya membersihkan dirinya lalu duduk bersandar ditepi kasurnya.
"Kak Alan udah pulang apa belom ya? kok tadi dia boong si." gumam Luna.
Luna mengambil handphone nya yang berada di nakas samping kasurnya, hendak menscrol tiktok namun sebuah telpon berdering.
"Halo." ucap disebrang sana
"Halo kak alan. Kenapa ya?" balas Luna
"Kamu udah dirumah? Apa masih pergi sama Anya?" tanya nya
"Ohh Luna udah dirumah kak." jawab Luna
"Sekarang lagi ngapain?"
Luna merebahkan badannya menjadi tengkurep, "Tiduran."
"Ohh."
Hening beberapa saat, hingga Luna mencoba untuk bertanya. "Kalau kakak lagi ngapain?"
"Sama, cuman tadi aku abis maen ps."
Maen ps? Trus yang tadi Luna lihat siapa dong?
Luna menggigit bibir bawahnya, "Kak Alan hari ini dirumah doang?"
"...."
"Kak? Kakak gak kemana-mana?" tanya Luna mengulang.
"Iya aku gak kemana-mana."
Kak Alan bohong!
"Oh yaudah kalau gitu, aku tutup dulu ya kak. Aku cape mau tidur!"
Luna bangun dari kasurnya, berjalan ke arah cermin lalu duduk di depan cerminnya. Mencoba menilai dirinya, nyatanya air mata Luna tiba-tiba saja keluar dari pelupuk matanya. Luna menangis dengan diam, ia tidak suka dibohongin.
---
Luna masuk kedalam kelas nya dengan wajah murung, akhir-akhir ini ia sepertinya mudah sekali menangis.
"Lun minggu depan Ujian anjir." ucap Anya ketika hendak duduk.
Leta ikut nimbrung, "Iya anjir elah mana materi banyak yang belom gua bisa."
Helia mengangguk setuju, "Lagi guru-guru kadang suka gak kedengeran anjir kalo ngejelasin. Apalagi kalau bahasa indonesia buseh gua ngantuk banget gila kalau lagi mapel dia."
"Gimana kita belajar bareng?" saran Luna
Satu anak kelas mengangguk setuju.
"Di rumah siapa ni?" tanya Anya.
Semuanya diam, hingga sang ketua kelas mengangkat suara. "Rumah gua aja deh, eh tapi jangan hari ini. Gimana besok aja?"
"Okee." Jawabnya kompak.
Bel masuk berbunyi, tak lama dari itu guru mata pelajaran yang mengajar dikelas Luna masuk.
"Ibu mau bilang, berhubung minggu depan kita sudah melaksanakan Ulangan. Ibu harap kalian belajar dengan sangat maksimal ya dan Ibu minta yang namanya Arwan kamu 2 tugas belom ada nilai nya, terus Afif kamu 1 tugas lagi dan yang terakhir Kenzo kamu 5 tugas. Ibu gak mau tahu hari ini harus udah dikumpulin ya, itu saja yang ibu sampaikan karna hari ini guru-guru akan rapat jadi tidak akan ada yang masuk. wasalammualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA
Fiksi RemajaKenyataan. Luna benci dengan yang namanya kenyataan. Kenyataan yang membuat bundanya pergi meninggalkannya Kenyataan yang harus diterima ketika dia mempunyai mama tiri serta adik tiri yang ia kira baik tapi nyatanya... Hingga suatu hari Luna menemuk...