"Jisung, aku pulang duluan, ya..," pamit Felix.
Jisung yang sedang mencoba untuk men-shoot dari area three point, langsung menoleh ke arah Felix. "Lho? Kenapa pulang? Masih sore."
"Hehe... Aku takut kakakku tahu. Nanti aku pasti dimarahin," jawab Felix.
"Oh, oke," sahut Jisung. "Mau aku antar?"
"Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri," jawab Felix.
"Aish... Tidak ada penolakan."
Felix hanya pasrah saat Jisung berjalan mengekorinya menuju rumah.
Remaja bermarga Lee itu memandangi Jisung secara diam diam. Felix tersenyum kecil saat melihat Jisung sedang memakan kacang goreng sambil menggembungkan kedua pipinya.
Tiba tiba, Felix berhenti mendadak, membuat Jisung yang tidak melihat jalan ikut menabrak Felix.
"Aduh... Lixie! Kenapa kamu ngerem mendadak?" gerutu Jisung sambil memungut kacang goreng yang bertebaran di jalan setapak. Sayang, belum lima menit.
"Jisung, kamu tidak pulang? Orang tuamu pasti mencarimu," tanya Felix, membuat Jisung tersentak kecil, kemudian menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Eung.... Nanti saja. Mereka tidak masalah kalau aku pulang telat," jawab Jisung.
"Yakin?"
"Yakin!"
Felix kembali menghadap depan, dan melanjutkan perjalanan. "Jangan salahkan aku jika kamu dimarahi oleh orang tuamu."
Jisung terkekeh kecil, dan menjawab, "tenang saja, Lixie. Tidak akan ada yang menyalahkanmu."
~Dream~
"Jisung tidak mau mampir dulu?" tanya Minho.
"Tidak usah, kak. Mau langsung pulang," jawab Jisung sambil berjalan ke arah pagar rumah Felix. "Lain kali saja."
Minho hanya mangut mangut, dan berjalan mengantar Jisung sampai depan rumah.
"Hati hati," pesan Minho, yang langsung dihadiahi anggukan kepala oleh Jisung.
Jisung pun melangkah menjauh dari rumah sederhana itu.
Tak lama setelah Jisung mulai tak terlihat di sepanjang jalan depan rumah Felix, Felix muncul sambil membawa sekotak brownies.
"Lho? Jisung kemana?" tanya Felix kepada sang kakak.
"Sudah pulang."
Felix langsung cemberut, dan memandangi kotak brownies tersebut dengan tatapan sendu.
"Kamu mau ngasih brownies itu?" tanya Minho saat menyadari raut wajah adiknya yang mulai berubah.
Felix mengangguk kecil.
Minho melongok ke arah jalan depan rumah, memastikan Jisung masih ada di depan sana
"Ya sudah. Kakak antar kamu ke rumahnya," ajak Minho sambil membuka pintu pagar dan mengeluarkan motor Scoopy warna merah muda miliknya.
Dan tentu hal itu membuat Felix bingung. "Kakak tahu rumahnya Jisung?" tanyanya kepada sang kakak.
"Tidak tahu. Kamu pasti tahu, kan? Kamu, kan temannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [Jilix ft. Minbin] ✔
Fanfiction"Kak, aku boleh gak main basket?" "Lix, udah berapa kali kakak bilang, jangan bertanya tentang hal itu. Kakak gak mau kamu kenapa napa." Hanya secuil kisah Lee Felix yang ingin bermain basket, tetapi selalu dilarang sama kakaknya, Lee Minho. Di sa...