Epilog. The Happy Ending

742 46 3
                                    

Hari ini, keempat remaja dengan tinggi badan kurang memadai itu berkumpul di pantai. Ya, ini semua dalam rangka perayaan kemenangan Tim Felix di kejuaraan basket nasional di Korea. Tim basket Felix menang juara pertama se-Korea Selatan.

Selain untuk merayakan kemenangan tersebut, ada maksud tersembunyi dibalik sana. Dan yang tahu maksud tersembunyi itu hanyalah Felix dan Minho. Ya, karena mereka yang ngerencanain maksud tersembunyi itu.

"Aku sama Felix udah dua tahun jadian. Kak Minho kapan nih? Gak bosen jadi jomblo mulu?" tanya Changbin kepada Minho.

Mereka berdua kini sedang duduk di pinggir pantai. Gak berdua sih, ada Jisung dan Felix juga, mereka lagi main air sambil nyari kepiting buat dimakan.

Minho menoleh ke arah Changbin. "Tunggu aja, Bin. Bentar lagi," jawab Minho yakin 100%.

Changbin langsung mendekat ke Minho. "Calonnya siapa?" tanyanya penasaran.

"Kepo," balas Minho, membuat Changbin cemberut.

"Kalau aku lompatin gak apa apa, ya...," ucap Changbin, membuat Minho melotot.

"Jangan cepet cepet, Bin! Felix masih kecil."

"Kecil dari mana, Ho? Dia udah kerja."

"Gak! Gak! Gak! Pokoknya jangan cepet cepet. Aku belum mau pisah sama Felix!"

"Iya, bawel."

Minho dan Changbin langsung menatap satu sama lain dengan tatapan kemusuhan. Mereka ngambek.

Tiba tiba saja, Felix ikutan duduk di samping mereka berdua, membuat dua sesepuh itu menoleh.

"Udah selesai mainnya?" tanya Minho, dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Felix.

"Cepet amat," komentar Changbin, mmbuat Felix ikutan menoleh.

"Cepet dari mana? Itu lama! Kalian berdua aja yang ngobrolnya terlalu asik. Sampai gak ingat waktu," balas Felix.

Ketiganya hanya diam. Tak berniat untuk berbincang.

Changbin sibuk memperhatikan Felix dari samping, walaupun rada kehalang sama badannya Minho.

Jadi, posisi duduk mereka itu Felix-Minho-Changbin. Minho ditengah dan dihimpit oleh sepasang kekasih.

Felix sibuk minum air kelapa yang tadi dipesankan sama Changbin. Wah.. Seger!

Minho beda lagi, dia malah asik ngelihatin Jisung yang lagi ngumpulin kerang di tepian laut.

"Kak, nanti jadi?" tanya Felix setengah berbisik.

Minho langsung menoleh ke arah. "Jadi apaan?" tanya Minho bingung. Emangnya dia mau ngapain?

"Halah.. Pake lupa segala! Rencana yang kemarin itu lho...," jawab Felix, gregetan sendiri sama kakaknya.

"Oh... Yang itu. Pasti jadi lah, Lix!" jawab Minho, baru ingat.

Hayo... Ada yang tahu rencana apa yang direncanakan oleh Felix dan Minho? Ada yang bisa nebak? Silahkan komen.

Jisung yang sudah capek ngumpulin kerang ikutan duduk bersama yang lainnya. Jisung duduk di sampingnya Felix, karena memang hanya tempat itu doang yang kosong. Yang lainnya udah diisi.

"Capek...," keluh Jisung sambil menyandar di pundak Felix.

"Lagian, siapa suruh nyari kerang mulu? Jadi capek, kan!" omel Felix, membuat muka Jisumg tambah ketekuk.

"Eh, udah mau sore. Balik yuk," ajak Minho.

Diam diam, Minho dan Felix saling kode mengkode.

Changbin dan Jisung mengangguk, lalu berjalan mengekori dua Lee bersaudara ke arah Villa yang mereka sewa. Ya, saking niatnya, mereka bahkan nyewa Villa berukuran besar di sana.

Dream [Jilix ft. Minbin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang