"Tanggal jadian kita."
Lena berhasil membuat Angga mendelik ke arahnya.
"Hah?"
"Sumpah ya ga, kayanya wifi warkop depan aja ga se-ngelag otak lo dah." ejek Lena dengan nada dibuat buat seperti saat Angga mengoceh tadi.
Lena tertawa geli menatap Angga yang masih terdiam, "Deugen deugen kan jantung lo?"
"Iya."
Lena menampakkan sederet gigi putihnya girang. Anjuy, iya katanye?
"Kan gue masih napas." tambah Angga santai.
"Hahahahanjing." ujar Lena dengan wajah flat.
Angga tertawa geli, mengacak puncak kepala Lena, "Iya, gue bakal inget terus tanggal hari ini." ujarnya sambil menjuil hidung kecil Lena.
Angga terkekeh kecil, menaikkan satu alisnya, "Nah deugen deugen kan jantung lo?"
"Buah buah apa yang mirip lo?"
"Hah? Buah mangga?" tebak Angga.
"Buahbi."
Angga dan Lena tertawa ngakak. Kebiasaan, ngejokes sendiri, ketawa ketawa sendiri.
Lena mengambil jurnal kecil pink kesayangannya, kemudian beralih mengambil sebuah bolpoin hitam. Menulis calligraphy, tanggal, bulan, dan tahun hari ini.
"Girang banget kayanya?" tanya Angga tersenyum kecil.
"Oiya dong," jawab Lena bangga. Bangga dengan tulisannya yang indah, dan bangga dengan hari ini. Hari sederhana, namun takkan Lena lupakan.
"Yakali ga bangga dapetin 'cowo terkenal terganteng se-antero bumi' tinggal tunggu aja, gue digebukin fans fans lo." ujar Lena dengan senyum yang perlahan menghilang.
Angga merengkuh bahu Lena, mencubit pipinya pelan "Hyaa, nanti deh gue bikinin peringatan," ujar Angga kemudian terkekeh geli.
"Peringatan apaan?"
"Hati hati pawang galak."
♡♡♡
"HUAAA!!" teriak Lena kemudian dengan cepat mendusel ke cekuk leher Angga.
"Anjr na, kalo gini mah gue bukan kaget sama setannya, sebelah gue ada yang lebih nyeremin."
Lena menyengir polos "Hehe, ya abisan kaget."
Lena dan Angga melanjutkan menonton film hingga subuh. Angga menoleh ke arah Lena yang bersandar di dadanya, deru nafas Lena mulai teratur.
"Lah tidur." gumam Angga.
Angga mematikan film yang masih menyala, memindahkan kepala Lena dengan hati hati ke atas bantal.
Setelah membereskan macbook, serta beberapa botol minuman kosong dan snack. Angga memandang Lena yang terlelap, menaikkan selimutnya hingga leher.
KAMU SEDANG MEMBACA
until I'm gone
Teen FictionPersahabatan yang terikat antara dua insan. apakah bisa berkembang menjadi rasa yang lebih meyakinkan? Bersama-sama menghadapi kerasnya kehidupan, dan tetap selalu ada untuk saling menguatkan. Remaja yang terkesan masih butuh arahan, namun tetap sem...