kebenaran

74 51 6
                                    

"Lo suka sama gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo suka sama gue?"

PFFFTTTBUUURR

"Anjg, disembur."

Lena masih mati kutu di posisinya, dengan daerah sekitar bibirnya yang basah karena sprite nya yang muncrath kemana-mana.

Angga mengambil kotak tisu di atas meja belajar Lena, mengelap bibir Lena yang basah, kemudian beralih mengelap sebagian tangan dan kaki Lena yang juga basah.

"Jorok bgt si lu" protes Angga sambil membersikan tangan dan wajah nya yang juga terkena semburan air suci:(

"Kok-" Lena mulai mengeluarkan suara, semburan merah di pipinya semakin menyala.

"Apasih lo? Kok salting gitu?"

"Hah?! Apaan si engga idih, PD bgt si lu ga. Kesambet apaan lu."

"Yhaaa salting."

Lena men-toyor kepala Angga, sampai Angga hampir terjungkal ke belakang.

Angga mengerutkan kedua alisnya tanda protes, beberapa detik kemudian ia kembali tersenyum menggoda "Yhaa salting ga ngaku lagi yhaaa."

"Apaan si ga. Lagian lo apaan coba nanya kaya gtu? Awtis lo? Dih kerasukan bocah."

"Apaan si na, kok lo panik gitu?"

Angga terus menanyai Lena dengan nada menggoda, kemudian tertawa terpingkal pingkal.

"APASIH GA, SEREM BGT KETAWA LO KAYA ORANG KESETANAN"

"HAHAHAHAHAH oiya maap maap, lagian muka lo kocak bgt. Pake acara gue disembur lagi. Sialan." Jelas Angga dengan setitik air mata diujung kelopak matanya.

Lena beranjak dari kasur, memberikan lirikan maut pada Angga "Beresin kasur gue, nanti semutan."

"Idih yang nyembur siape juga. Delicious aja lo."

"Ah elah gue jadi kebelet berak liat muka lo ga."

6 and a half hours later~

Few days later~

1658 years later~

"WOY NA LO BERAK LAMA AMAT! BERAK ATAU MENANTI KEPASTIAN DARI DIA. LAMA." Teriak Angga.

ceklek!

"APAAN SI LO DUGONG BANYAK PROTES. Gue itu lagi merenung memikirkan beban hidup yang sangat bertubi tubi terutama punya temen kaya lo."

"Idiiih, padahal gue yakin anugerah terindah dalam hidup lo itu, gue."

"Najhiis."

"Dah lah gue mau ambil permen kaki ke bawah" sarkas Lena kemudian beranjak berjalan ke arah pintu

"Bentaar! Gue belom selesai ngomong serius nya," ucap Angga sambil menarik tangan Lena

"Duduk!" tambahnya

until I'm gone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang