“Lena!” panggil Julian yang sudah duduk dengan Angga.
“Halo abwang Julian, halo pacar.” Sapa Lena lalu duduk disebelah Angga.
Angga menyodorkan semangkuk bakso untuk Lena, memang tadi Lena sedikit telat menuju kantin karena masih mengobrol dengan beberapa temannya. Ternyata Angga sudah memesankan semangkuk untuknya juga.
Lena menyengir senang “Ahay makasi mwah.”
“Jadi kapan si bocah sialan di DO na?” tanya Julian. Dia pasti juga sangat kesal melihat salah satu sahabatnya diperlakukan seperti itu. Ancen Tamara bocah gatau diri.
Lena berusaha menelan baksonya “Dia ga di DO, gue yang minta.”
“LO GILAA!!?” seru Julian heboh, bahkan hampir menumpahkan es teh milik Angga.
Lena terkekeh “Reaksi lo sama persis kayak temen temen gue tadi.”
Julian masih mengerutkan alisnya “Kok lo bolehin sih ga? Pacar lo di guna-guna kali.”
“Guna guna muke lu kek ikan tuna. Lo kea gatau Lena aja jul, pala batu.” Cibir Angga menekankan pada kata pala batu.
Lena melirik tajam kearah Angga lalu menggerak-gerakan bibir nya menirukan cibiran Angga, pala batu pala batu pala batu.
Angga terkekeh kecil lalu men-toyor kepala Lena.
“Gue ga sebaik yang lo pikir jul. Gue cuma pengen dia dapet sanksi sosial sendiri, dan gue yakin dia bakal ngundurin diri dari sekolah ini tanpa surat DO. Tunggu aja.” Ujar Lena sebelum lanjut menghabiskan baksonya.
♡♡♡
Lena dan Angga berjalan bersama menuju parkiran. Hari ini entah kesambet apa, Angga menjemput Lena dikelasnya.
Lena melihat Tamara berjalan sendirian dengan rambut setengah basah. Tadi teman teman Lena sudah menceritakan padanya kalau Tamara ditarik paksa oleh beberapa siswi ke toilet lalu menyiramnya.
Di sekolah ini Lena jelas terkenal sebagai siswi berparas cantik hampir sempurna, pacar Angga si most wanted, pintar, baik, dan juga ramah ke semua orang. Jadi tak heran jika kejadian semacam ini menimpa Lena, akan banyak siswa siswi lain yang membela Lena dan membantunya untuk balas dendam.
Walau sempat banyak juga fans-fans Angga lainnya yang tak suka dengan Lena, kebanyakan dari mereka tetap jauh memilih Lena dari pada si cabe Tamara. Pedoman fans-fans Angga adalah jika mereka tidak bisa dapat Angga, maka hanya Lena lah yang boleh.
Tamara berjalan maju terus mengikis jaraknya dengan Lena. Walau tetlihat takut takut, namun ia harus melewati Lena untuk berjalan ke gerbang depan.
“Sendirian Tam? Udah ga punya temen? Yang kemaren fake apa gimana?” sinis Lena tepat di depan muka Tamara.
Tamara hanya bisa diam. Entah dorongan setan mana lagi, Tamara mengangkat kepalanya yang tadi tertunduk lalu menatap Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
until I'm gone
Teen FictionPersahabatan yang terikat antara dua insan. apakah bisa berkembang menjadi rasa yang lebih meyakinkan? Bersama-sama menghadapi kerasnya kehidupan, dan tetap selalu ada untuk saling menguatkan. Remaja yang terkesan masih butuh arahan, namun tetap sem...