Setelah perjalanan kurang lebih 30 menit mereka sampai di rumah Lena. Di perjalanan tadi mereka juga sempat mampir membeli martabak manis karena Lena merengek ingin martabak.
"Masuk dulu ga." ucap Lena sembari melepaskan helm nya.
"Hm?" tanya Angga memastikan.
"Ya masuk, temenin makan martabak." Lena berjalan memasuki rumah nya tapi Angga masih berdiam diatas motornya.
"Mau sampe kapan diem disitu Angga?" teriak Lena dari teras nya sembari melepas sepatunya.
"Hah? Oya." jawab Angga singkat kemudian turun dari motornya.
"Yaudah masuk! lama lo. Mau nunggu sampe adzan subuh?"
"Iyaaa iya bawel."
Lena segera meletakkan kotak martabaknya diatas meja, mengambil dua kaleng minuman soda dari kulkas kemudian duduk di sebelah Angga.
Lena menyodorkan sepotong martabak manis ke depan muka Angga "Nih,"
"Buat gue?"
"Bukan! Kasiin satpam depan komplek."
Angga terkekeh kecil, kemudian melahap martabak manis cokelat keju itu dari tangan Lena.
Angga dan Lena lanjut menonton 'Harry Potter and the Prisoner of Azkaban' Mereka berdua memang lumayan gila dengan film itu, mereka tidak akan bosan untuk mengulang menonton bersama. Kalau tidak Harry Potter, Maze Runner, Stranger Things, ya Resident Evil.
Angga menoleh ke arah Lena, menatap wajah Lena beberapa saat, tiba tiba ia teringat sesuatu,
"Na"
"Hmm?"
"Lo udah gosok gigi?" tanya Angga dengan suara sedikit gemetar. Bukan takut, ia menahan tertawa.
"Hah emang kenapa? Gigi gue coklat?"
"Ehem gimana ya ngomongnya," deham Angga.
Lena menatap mata Angga tajam, menyadari sesuatu.
"ANJJGG KOK LU GA INGETIN SI. EW EW EW EW. GUE SIKAT GIGI SEKARANG!!!"
"HAHAHAHAHA PAKE ODOL SELITER NA!" seru Angga pada Lena yang sudah berlari ke kamar mandi.
Kira kira kenapa Angga menyuruh Lena menyikat giginya? Bukan karena banyak coklat di mulutnya. Tapi karena Angga ingat apa yang ia lihat tadi, disaat bos bertatto aneh itu mengulum bibir Lena ganas. Menjijikan.
"LENA ANJR LAMA BGT LO! BENERAN PAKE ODOL 2 PACK?!"
"BENTAR GA! GUE HARUS KUMUR KUMUR KEMBANG 7 RUPA."
"HAHAHAHAHAH SIALAN."
Akhirnya Lena keluar dari kamar mandi, bajunya sedikit basah. Bibir nya mengerucut sedikit kedepan. Angga yang masih puas tertawa sampai perutnya keram diatas sofa mendapat tatapan tajam mematikan dari Lena "HAHAHA APAA?! SEREM LO."
KAMU SEDANG MEMBACA
until I'm gone
Fiksi RemajaPersahabatan yang terikat antara dua insan. apakah bisa berkembang menjadi rasa yang lebih meyakinkan? Bersama-sama menghadapi kerasnya kehidupan, dan tetap selalu ada untuk saling menguatkan. Remaja yang terkesan masih butuh arahan, namun tetap sem...