"Lena?" ujar Angga kembali menggenggam tangan Lena erat dan mengelus puncak kepalanya.
Angga tersenyum lega, Lena membalas genggaman tangannya. Angga terus memanggil nama Lena lembut sembari mengelus punggung tangannya.
Lena mengerjapkan matanya, membuat Angga semakin berbinar. "Lena?"
"A-angga?" Lena sedikit meringis saat ingin menoleh ke arah Angga, kepalanya sakit.
"Iya na, gue disini. Gausah dipaksa kalo masih sakit."
Dokter Fandi masuk ke ruangan, "Lena sudah sadar?" tanyanya dengan nada lega.
Angga mengangguk, lalu menggeser posisinya agar dokter Fandi bisa memeriksa Lena.
"Lena kuat banget, penetral racunnya sudah bekerja. Sebentar lagi Lena dipindah ke ruangan inap ya." Ujar dokter Fandi tenang.
"Angga," panggil Lena lemas, tubuhnya masih agak susak digerakkan.
"Iya na?" Lena tidak menjawab, ia hanya menggenggam tangan Angga semakin erat seakan berbicara "jangan kemana-mana"
Dokter Fandi undur diri untuk menyuruh para perawat menyiapkan kamar Lena. Sesaat setelah dokter Fandi keluar, Angga kembali duduk di sebelah Lena.
"Gue disini, ga bakal kemana-mana." Bisik Angga.
Terlihat Lena tersenyum tipis, sangat tipis. Wajahnya masih sangat cantik walau dalam keadaan pucat. Angga tau Lena kuat, ia akan baik-baik saja.
Angga meraih handphone nya untuk mengabari Fransesca dan Sean kalau Lena sudah sadar. Setidaknya itu bisa mengurangi beban mereka.
♡♡♡
"Sean!" panggil Fandi saat melihat Sean dan Fransesca berlari kecil memasuki rumah sakit.
Sean, menoleh kemudian berjalan ke arah dokter Fandi, "Fandi?"
Fandi terkekeh, "Lama ga ketemu. Anakmu baik baik saja, sedang sama Angga." Ujar Fandi menepuk-nepuk pundak Sean. Dunia terasa sempit, jika Fandi mengenal Varo, ia juga mengenal Sean dan Fransesca, mereka semua satu universitas dulu, walaupun berbeda jurusan.
Mata Fransesca berbinar, "Lena sudah baikan?"
"Sudah." Jawab Fandi dengan anggukan yakin.
Fandi langsung mengantarkan Sean dan Fransesca menuju kamar inap Lena.
Fransesca mendorong pintu besar kamar inap itu, ia langsung disuguhkan dengan pemandangan Angga yang sedang menyuapi Lena perlahan.
"Permisi tuan dan nyonya." Sapa Fransesca terkekeh kecil.
Lena tersenyum semangat "Mom!" Keadaan Lena sudah jauh lebih baik, walau masih sedikit lemas, ia sudah bisa kembali menjadi Lena yang semangat dan banyak tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
until I'm gone
Teen FictionPersahabatan yang terikat antara dua insan. apakah bisa berkembang menjadi rasa yang lebih meyakinkan? Bersama-sama menghadapi kerasnya kehidupan, dan tetap selalu ada untuk saling menguatkan. Remaja yang terkesan masih butuh arahan, namun tetap sem...