Langit sudah mulai mendung, udaranya juga mulai terasa dingin. Sebentar lagi hujan akan turun, untungnya Hito sudah sampai di rumahnya. Ia langsung memasuki kamarnya dan merebahkan diri. Capek! Harusnya Hito bisa pulang cepat hari ini, tapi Pak Bayu selaku pembina osis tiba-tiba mengadakan rapat dadakan. Hito hanya bisa menghela nafasnya. menjadi ketua osis, sebenarnya ia tak begitu minat. Tinggal beberapa bulan lagi, ia bisa bebas dari jabatannya.
"Lo emang keras kepala Jay," gumamnya.
Hito pikir dengan menjadi ketua osis, ia bisa memperbaiki hubungan pertemanannya dengan Jay. Namun salah, Jay malah tambah menjauhinya. Dan bahkan sampai hari ini, Hito tak kunjung mendapat kata maaf dari mulut cowok itu.
Saat matanya baru terpejam, ia mendengar suara pintu kamarnya yang kini sedikit terbuka. Hito melihat seseorang masuk dan menghampirinya.
"Kak Hito!" Panggil Hira. Lalu gadis 15 tahun itu duduk di sebelah Hito. Menyempatkan tangannya untuk mencubit pelan lengan Hito.
"Kenapa, Ra?" Tanya Hito, kini bringsut duduk.
"Kak, Hira mau novel. Beliin ya," rengek Hira.
"Gamau!" Tolak Hito. Hira langsung memanyunkan bibirnya.
"Kamu itu udah kelas 9, Dek, mending beli buku-buku yang penting buat persiapan ujian," balas Hito menasehati. Hira memang suka sekali meminta dibelikan novel. Kalo sama mama nggak di turutin, pasti larinya ke Hito. Dan seminggu yang lalu, Hira juga merengekkan hal yang sama. Lalu Hito pergi ke toko buku, dan membelinya. Iya, Hito malah membelikan buku UUD 45 untuk Hira dan menyuruhnya untuk menghafalkan pasal-pasal. Karena menurut Hito itu lebih bermanfaat.
"Kak Hito gantengg... plis! Kali ini aja, aku kepengen banget punya novel yang baru terbit kali ini. Boleh ya," ujar Hira masih memcoba mendapatkan hati Hito.
Hito menutup telinga dengan kedua tangannya tak mau dengar. Hira benar-benar sebal. Adiknya itu menghentakkan kaki keluar kamar dan menggebrakkan pintu kamarnya.
Hito hanya menggelengkan kepala sambil meraih ponsel di sampingnya. Lama-lama jadi tak tega dengan Hira. Mama sering kali melarangnya untuk membeli novel, tapi gadis itu benar-benar sangat menginginkannya.
Ilona
Na,
besok lo sibuk ga?
Temenin gue ke gramedia yukHAYUK.....
***
"Bahagia banget, kenapa sih?" Kelvin duduk disampingnya. Mengintip kepo kearah Ila yang masih tersenyum menatap layar ponselnya. Namun Ila segera mendorong jauh kepala Kelvin. Tuman! Kepo mulu kerjaannya."Aku besok mau ke gramedia sama Hito," ujar Ila dengan ceria.
"Jadi Hito apa Jay nih?" tanya bunda menimpali. Kini duduk disamping kanan Ila. Sekarang,semua orang sedang berkumpul di ruang keluarga. Ayah sedari tadi hanya diam fokus menonton berita.
"Eh tapi kalo Bunda udah cocok sama Jay sih, kamu sama Jay aja ya, Na," ujar Bunda sambil mengelus rambut panjang Ila.
"Tapi kalo Ayah lebih cocok sama Hito sih, " komen Ayah, diam-diam menyimak obrolan.
Kelvin seperti biasa, terkekeh sambil meledek Ila. "Kalo bisa dapet dua-duanya, kenapa enggak. Ya gak, dek?"
Ila menatap datar kearah ayah, bunda, dan abangnya. Mulai deh ngawurnya.
"Emang mau ngapain ke gramedia?" tanya Ayah.
"Biasalah yah, anak muda. Kencan," celetuk Kelvin.
Dan berikutnya, kepalan tangan mendarat ke lengannya. Meninjunya berkali-kali, tapi Kelvin malah masang muka super santainya.
"Na, mulai sekarang sering-sering ajak Jay main kesini ya," pinta Bunda.
Ila mengerutkan keningnya. "Kenapa emang?"
"Ya 'kan dia calon mantu Bunda."
"Bun, kan mantunya bunda itu yang ada di korea. Bukan dia!" Jelas Ila.
"Ah, sama aja. Mukanya sama, namanya juga sama."
Ayah jadi menatap kearah Ila. "Na, kalo ada yang deket, ngapain nyari yang jauh?" Setelah menasehati Ila, Ayah pergi untuk menerima telfon.
Ila mencebikkan bibirnya. Semenjak kedatangan Jay dirumahnya, keluarganya jadi sering membahas hal-hal tidak penting seperti ini. Kenapa tidak ada yang mau mengerti Ila? Ila maunya Jay yang asli, bukan yang KW.
"Udah, sama Jay lokal aja."
-tbc-
Gue sangat setuju dengan saran bang Kelvin
Kalo bisa dapet dua-duanya kenapa enggak?
Part ini pendek ya? Makanya gue double up.
😆😆😆
Babay👋👋💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar (?) | Jay Enhypen✅
Fanfiction[Revisi] Terus..kalo dia mirip sama bias gue, gue harus terpesona gitu? Dia itu cowok super nyebelin yang pernah gue kenal