Pagi ini mobil Samudra sudah terparkir di depan rumah Jay. Semalam, Jay memaksa minta dijemput dengan alasan 'lagi males nyetir sendiri' padahal setelah Samudra cari tau, mobil yang biasa Jay kenakan sedang masuk bengkel. Dan karena Samudra itu tampan juga baik hati, jadi ia mengiyakan saja permintaan Jay walaupun sudah dibohongi."apa salahnya nurutin permintaan temen sekali-kali, umur kan gada yang tau." Begitu pikir Samudra.
PIM! PIM!!!
Jake yang juga ikut nebeng di mobil Samudra tak henti-hentinya menekan klakson.
Sudah lebih dari lima belas menit mereka menunggu Jay, tetapi orang yang ditunggu itu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.
"Jake! udah ih, berisik tau. Lo mau di keroyok warga gara-gara bikin kegaduhan di pagi hari?" tegur Samudra.
"Kalo gak gini nanti Jay gaknburu-buru keluar. Udah yuk mending tinggalin aja," jawab Jake, tangannya kembali akan meraih klakson. Namun belum sampai menekannya, Samudra dengan segera menabok tangan cowok itu mencegahnya.
Jake merasa kesal, harus barapa lama lagi ia menunggu Jay keluar dari rumahnya dan berangkat ke sekolah?
Namun tak lama, muncul lah Jay dengan roti di mulutnya. Melangkah menuju mobil Samudra dan membuka pintunya.
"Kenapa gak masuk ke rumah?" tanyanya santai dan duduk di kursi depan bersama Samudra. Sementara Jake hanya mendecak.
"Jake gak mau. Katanya sebel sama lo," sahut Samudra. Lalu ia menjalankan mobilnya.
Jay melirik sebentar ke arah kursi belakang, terlihat Jake yang sedang memainkan ponsel sambil memanyunkan bibirnya.
"Dih, kenapa lo?"
Tak direspon, Jay pun tak peduli. Ia memilih untuk memasang earphone ke telinganya, mendengarkan lagu serta menghabiskan roti bakarnya.
"Jay, gue denger kemaren lo abis nyium si pop es ya?" celetuk Samudra.
"Iya," jawab Jay singkat tanpa sadar. Ia sedang fokus dengan ponselnya juga volume lagu yang sedang terputar cukup kencang, membuatnya tidak terlalu jelas mendengar omongan Samudra.
Jake yang mendengar hal tersebut jadi heboh sendiri, cowok itu sampai melongokkan kepalanya ke kursi depan.
"OMG! SERIOUSLY??? Wijaya, what are you doing? you kissed her??" teriaknya tepat di telinga kanan Jay.
Mendengar teriakan heboh dari Jake, Jay pun melepas earphonenya. "Jake! lo tuh apa-apaan sih, kenapa teriak-teriak? "
"Samudra say, you kissed her. Right?" ujar Jake mengulangi pertanyaan.
Jay menatap Jake bingung, sementara Samudra hanya diam menahan tawanya.
"Siapa yang nyium siapa?"
Jake menghela nafas kasar. "Elo! beneran lo kemaren abis nyium si pop es?" ulang Jake untuk terakhir kalinya.
Jay membelalak, omong kosong macam apa ini??!
"SIAPA YANG BILANG???"
"Tadi pas gue tanyain lo jawabnya iya," jawab Samudra santai dengan kekehan.
"Sam! plis jangan mulai. Lo dapet gosip darimana sih? faktanya itu gue mau bunuh dia, bukan nyium! " jelas Jay penuh penekanan.
"Bunuh apa bunuh?" sahut Jake dengan nada meledek. Membuatnya dapat tatapan tajam dari Jay.
"Sebenarnya apasih rencana lo buat si pop es? lo dendam sama dia? " pertanyaan dari Samudra tersebut membuatnya tersenyum miring.
"Iya gue dendam. Liat! apa yang bakal gue lakuin dengan ini." Jay mengeluarkan sekotak susu rasa coklat 200 ml dari tasnya lalu memperlihatkannya ke Samudra dan Jake.
***
Bel istirahat baru saja berbunyi. Gadis itu dengan segera membereskan buku-bukunya dan memasukkannya kedalam tas, ia sudah tidak tahan lagi menahan rasa laparnya.
Ila melihat ke arah samping, dimana meja Bondan masih terlihat berantakan sedangkan sang empu malah asyik jaipongan bersama teman-teman sablengnya. Tanpa basa-basi Ila menarik Bondan menuju mejanya.
"Cepet beresin buku-buku lo, gue udah laper nih mau ke kantin, " rengeknya ke Bondan.
"Iya, Nyai sabar. Bentar ya orang ganteng beres-beres dulu. "
Ila kembali duduk di bangkunya sambil memperhatikan Bondan yang sedang membereskan bukunya.
"Dah selesai. Yok ke kantin. "
Ila mengangguk segera, keduanya pun melangkah bersama keluar kelas.
"ILAAA!"
Bondan terkejut saat tiba di ambang pintu kelas, karena tiba-tiba Soraya muncul di depannya dan berteriak.
"Astaga lo tuh ngagetin tau gak! " protes Bondan seketika, merasakan jantungnya yang hampir copot.
Sementara Soraya hanya menyengir saja. "Hehe maaf. Btw kalian mau kemana nih? berduaan mulu ciehhh. "
Ila hanya memutar bola matanya. "Kita mau ke kantin. Lo mau ikut?"
Soraya tersenyum ceria. Bersyukur karena ia dapat teman ngantin tanpa perlu menyeret-nyeret paksa Samudra ataupun Hito.
"Mau lah, yok!" ucapnya, kini menggandeng tangan Ila dengan riang.
***
Jay mengambil ancang-ancang saat melihat target yang sedang berjalan tak jauh darinya. Sebelum itu ia membuka lebar kemasan susu kotak di tangannya. Sedangkan Jake yang kini ada di sampingnya hanya diam memperhatikan.
"Kisanak! balas dendam itu tidak baik!" ucap Jake menasehati. Namun Jay sama sekali tak mendengarkannya.
"Oke. Saatnya beraksi. " Jay mulai melangkah mendekat ke arah Ila yang akan berbelok ke arah kantin.
Bruk! Byurrr....
Saat berpapasan, dengan sengaja Jay menabrak bahu Ila dan menumpahkan semua isi susu coklat tersebut hingga mengotori kemeja putih Ila.
"Ups! sengaja, " ujar Jay santai dengan wajah datarnya. Ia melirik ke arah Ila dan mendapati gadis itu sedang menahan amarahnya. Bagus! berjalan sesuai rencananya.
Sementara Soraya dan Bondan menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
"Lo ada masalah sama gue?" tanya Ila masih menahan emosinya.
Jay berkacak pinggang, sedikit menundukkan kepalanya untuk melihat wajah Ila.
"Kayaknya perlu gue ingetin lagi deh. Bukannya gue udah sering bilang, kalo mulai sekarang hidup lo gabakal tenang?"
Iya. Ila sangat ingat dengan kata-kata itu, tapi selama ini ia tidak terlalu memperdulikannya.
"Siap-siap ya! mulai besok, lusa, dan hari-hari berikutnya, hidup lo bakal lebih berwarna." Setelah memberi peringatan ke Ila, tanpa di duga Jay malah melepaskan jas almamaternya dan melemparkannya ke Ila.
"Pake! biar nodanya gak keliatan, jadi lo ngga malu-malu banget pake baju kotor," ujarnya lalu pergi meninggalkan Ila tanpa rasa bersalah.
Ila meremas jas tersebut, untuk kedua kalinya jas milik Wijaya ada di tangannya. Cowok itu benar-benar menyebalkan.
"Wijaya tunggu!" Ila berteriak dan hendak menghampiri Jay. Namun Soraya dan Bondan segera menahannya. Soraya menggenggam tangan Ila, berusaha menenangkan.
"La, kayaknya lo harus bilang ini ke Hito deh. Biar Jay gak gangguin lo lagi," saran Bondan yang mendapatkan gelengan dari Ila.
"Enggak Bon! gue bisa kok ngadepin sendiri tuh dedemit satu!" jawab Ila penuh keyakinan.
Sementara Soraya menatap bingung ke Ila saat Bondan menyebutkan nama Hito.
"Setelah Jay, sekarang Hito? Sebenarnya dia ini siapa?"
-tbc-
hayyy long time no see👀
hehe... ngga ada yang kangen gue nih? ralat! maksud gue ngga ada yang kangen Wijaya ato yang lain gitu?okey see u.. 👋
voment sis... semongko🍉🔥🔥🔥🔥🔥
![](https://img.wattpad.com/cover/240975047-288-k282178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar (?) | Jay Enhypen✅
Hayran Kurgu[Revisi] Terus..kalo dia mirip sama bias gue, gue harus terpesona gitu? Dia itu cowok super nyebelin yang pernah gue kenal