Di tengah-tengah jam pelajaran, Jay yang merasa bosan dengan materi yang sedang dijelaskan jadi menopang dagunya dengan tangan. Ia sedang berfikir, mencari alasan agar bisa keluar kelas.
"Jake! " panggilnya ke Jake yang sedang sibuk mencatat materi di buku tulis.
Jake tidak menggubris, cowok itu sangat fokus ke buku catatannya.Namun Jay tidak menyerah, ia terus memanggil Jake.
"Jake, dengerin gue! Baginda mau ngomong nih," ucapnya seraya menarik lengan seragam milik Jake.
Jake yang merasa terganggu dengan terpaksa menoleh, menatapnya teman sebangkunya itu amat sebal.
"Apasih? gue lagi mode rajin nih, jan ganggu!"
Jay melongo, tidak biasanya Jake jadi rajin begini. Pasti cowok itu habis kena omel mommynya lagi. Karena nilai ulangan kemarin anjlok.
"Ke UKS yuk, gue sakit perut." Dengan santai Jay berkata seperti itu, tanpa menunjukkan gejala-gejala seperti orang sedang sakit.
Jake menatapnya penuh curiga, sekarang ia paham apa yang sedang ada di pikiran Jay.
"Lo bohong ya? " tanyanya menelisik.
Jay melirik malas. "Nah tuh tau. Ayok ih cepet... "
"Lo sendiri aja sana. Gue gak mau kena omel mommy lagi," tolak Jake mentah-mentah.
"Dih, gak setia kawan lo! " balas Jay mencibir sambil berdiri dari tempat duduknya. Perlahan melangkah ke depan kelas dan berpamitan kepada pak Munir, guru yang sedang mengajar. Setelah mendapat izin, Jay pun bergegas untuk ke UKS.
Paling pas nyampe sana cuma rebahan, kalo enggak ya nyepam chat adiknya. Kurang kerjaan emang.
***
"Bon, Hito punya Ig gak sih? " tanya Ila yang sibuk dengan ponselnya. Dari tadi, gadis itu tak hentinya mengetikkan nama seseorang di kolom pencarian. Namun tidak ada satupun akun yang cocok dengan orang yang ia maksud.
"Gue gak tau, tapi keknya punya deh," jawab Bondan sambil mengendikkan bahu.
Gadis itu mencuatkan bibir. "Gue mau nanya lagi nih, Bon."
Bondan menoleh. "apa? Hito lagi?? "
Ila mengangguk semangat. "Hito kelasnya dimana? "
"Hito tuh anak kelas sebelah."
Matanya langsung membola. Fakta-fakta tentang Hito memang selalu membuatnya terkejut. Bagaimana tidak? Kalau memang Hito anak kelas sebelah, kenapa baru seminggu sekolah baru bisa bertemu? harusnya Ila bisa bertemu dengan Hito setiap harinya.
"Tapi kenapa gue gak pernah ketemu sama dia? " tanya Ila diri sendiri karena keheranan.
"Dia itu anaknya emang gak pernah keliatan, sok sibuk gitu deh. Lebih suka ngabisin waktunya di ruang OSIS, " jelas Bondan. Ia mengetahui info ini dari bisik-bisik siswi di kelasnya yang sering membicarakan tentang Hito.
"Kalo gitu, nanti gue harus nyamperin ke kelasnya!" kata Ila bersungguh-sungguh.
"Heh, mau ngapain lo?" tanya Bondan.
"Udah lo diem aja! "
"Ada apa lo sama Hito? jangan-jangan lo sama kayak mereka, naksir si ketos SMA Jingga? " Bondan memicingkan matanya, menatap Ila penuh curiga.
Pertanyaan tersebut membuat Ila membelalak panik. Haruskah ia ceritakan sekarang ke Bondan???
***
Hito dengan tenang meraih kenop pintu UKS, membukanya. Namun saat pintunya terbuka, ia dibuat sedikit terkejut dengan seseorang yang sedang berbaring di salah satu tempat tidur UKS.
Niatnya ingin mengembalikan obat merah jadi terhenti, dan memilih untuk menghampiri orang tersebut. Yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Lo ngapain disini? bukannya masuk kelas, " ucapnya membuka suara dengan nada yang dingin.
Jay yang mendengar suara lain jadi mengubah posisinya duduk, mendengus sebal ketika melihat si pemilik suara. "Lo sendiri ngapain disini? keluyuran mulu," jawabnya malah nyolot.
Hito menghela nafas. "Balik ke kelas lo sekarang," pintanya. Namun sepertinya Jay tak menggubrisnya sama sekali. Cowok itu kembali membaringkan tubuhnya dan memainkan ponsel, seolah tak peduli dengan keberadaan Hito.
"Jay gue moh-"
"Udah deh lo diem aja. Gak usah ngatur-ngatur gue! udah berapa kali sih gue bilang, anggep aja kek orang gak kenal. Jangan jadiin jabatannya lo itu untuk seenaknya ngatur hidup gue! " Jay yang memotong ucapan Hito dengan nada ketus. Ia merasa kesal, lalu hendak pergi dari UKS.
Namun sebuah chat masuk dari Samudra menghentikan langkahnya.
Samudra
Masuk kelas sekarang
Please!!Setelah membaca chat tersebut, ia menoleh kebelakang, menatap Hito dengan sengit.
"Dasar tukang ngadu! " Setelah itu Jay keluar dari UKS. Menggebrak pintunya, hingga membuat Hito tersentak.
..
.
"Duh, mana sih?? " gumamnya saat merasa kakinya sudah mulai kesemutan. Sudah hampir sepuluh menit ia menunggu, celingukan di depan kelas 11 IPA 1. Namun, orang yang ia cari tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.
Ini sudah jam istirahat, para murid dari kelas 11 IPA 1 juga sudah mulai berhamburan keluar kelas, tapi ia belum juga menemukan sosok Hito.
"Lo lagi nyari siapa? " suara seseorang menginterupsinya, membuat gadis itu sontak membalikkan badan.
"Ilona?? lo Ilona kan??"
Ila terlonjak, matanya membelalak. Ia juga refleks menutup mulutnya menahan agar tidak berteriak.
Yang memanggilnya barusan adalah Hito. Ia tak percaya kalau Hito masih mengenalinya, padahal sudah lama tak bertemu.
Dilihat dari jarak yang dekat, Hito semakin tampan. Ila tak kuasa menahan diri untuk tak melompat kegirangan. Hari ini, ia benar-benar dipertemukan dengan Hito. Bahkan Hito masih mengenalinya.
Pokoknya pulang sekolah nanti, ia harus laporan tentang ini ke Kelvin.
Dengan agak malu, Ila menganggukan kepalanya. "Iya, gue Ilona. Kok lo bisa ngenalin gue sih? "
Hito yang mendengar itu jadi tertawa. "Apasih Na, masa gue ngelupain lo sih. Lagian lo tuh masih sama aja kayak dulu, tetep cantik. "
Ila merasakan pipinya mulai memanas, berusaha sekuat tenaga untuk tidak menunjukkan gelagat salah tingkah.
Hito mengangkat alis. "Oh, ya. Btw lo ngapain berdiri disini? "
"Gue lagi nyariin lo Hito..., " jawab Ila dengan jujur, mantap!
"Hm???? "
-tbc-
🔥🔥🔥🔥🔥
voment ya kawan😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar (?) | Jay Enhypen✅
Fanfic[Revisi] Terus..kalo dia mirip sama bias gue, gue harus terpesona gitu? Dia itu cowok super nyebelin yang pernah gue kenal