Part 27 - Jaygoan

981 188 5
                                    

Bondan tak henti-hentinya mengendus kearah tas Ila. Fokusnya jadi terganggu karena mencium bau makanan yang membuat perutnya terasa lapar. Sepuluh menit lagi, ia berdoa dalam hati agar bel istirahat bisa dipercepat saja kalau bisa.

"La, lo bawa makanan apa sih? mau liat dong." Tangannya pun terulur untuk membuka resleting tas Ila. Namun dengan sigap Ila menepisnya.

"Kepo deh!"

Kringgg!!

Bu Hani selaku guru biologi, mengakhiri jam pelajaran dan berpamitan. Ila segera merapikan bukunya, lalu mengeluarkan kotak makanan yang sedari tadi membuat Bondan penasaran ke meja.

"La, gue laper. Minta boleh?" Bondan menggeser kotak makanan itu kearahnya.

"Gak! Ini buat orang spesial. Dah ya, gue pergi dulu. Babay Bondan," ujar Ila merebut kembali kotak makanannya dan keluar kelas.

Sekarang gadis itu sedang berdiri diluar kelas 11 IPA 1. Ila celingak-celinguk melihat kedalam kelas tetapi tidak melihat keberadaan Hito. Apa Hito sudah keluar kelas dari tadi? Lalu ia harus mencari Hito kemana?

Ila menepuk keningnya. Kan ada ponsel, kenapa nggak tanya lewat chat aja? Tapi Ila baru sadar kalau ia meninggalkan ponselnya di dalam tas. Baru saja Ila akan berbalik menuju kelasnya, seseorang keluar dari kelas tersebut. Ah! Itu salah satu teman Hito. Mending Ila tanya sama dia saja.

"Yuris!" panggilnya, cowok itu menoleh sedikit terkejut.

"Loh, gebetannya pak ketos ya? ada apa?" Tanya cowok berlesung pipit tersebut. Ila bingung. Maksudnya 'gebetannya pak ketos' itu apa? Ila gebetannya Hito gitu?

Ila mengerjapkan matanya, kenapa jadi mikir kayak gitu?

"Hito mana? Kok gaada di kelas? "

"Jadi lo ngga tau? hari ini Hito absen, katanya sakit, " jawab Yuris. "Eh, gue duluan ya. Udah di tungguin anak-anak osis yang lain."

Ila mengangguk, cowok itu mulai melangkah menjauh dari pandangannya. Ila kembali ke kelasnya untuk mengambil ponselnya lalu keluar lagi.

Ila pergi menuju taman, duduk di salah satu bangku panjang di bawah pohon mangga. Gadis itu menatap sendu kearah kotak makannya. Rela bangun pagi-pagi buta untuk memasak pasta yang niatnya mau ia berikan untuk Hito, tapi sayang sekali cowok itu hari ini malah absen.

"Kenapa lo ngga bilang kalo hari ini lo sakit," gumamnya menghela napas panjang.

"Gue samperin di kelas ternyata malah nongkrong disini. Udah ganti profesi jadi tukang tunggu pohon lo?!"

Seseorang yang amat sangat tidak diharapkan kedatangannya, sekarang malah muncul dihadapannya. Jay datang dengan satu tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya, berjalan dengan sok keren menghampiri Ila. Cowok itu juga mengangkat satu kakinya ke atas bangku. Matanya menatap sewot kearah Ila.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Similar (?) | Jay Enhypen✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang