Part 29 - Obrolan ringan

972 170 23
                                    

"Eh calon mantu!" Mata Bunda langsung berbinar saat melihat Jay datang lagi ke rumahnya.

Kali ini, Jay datang berniat untuk mengembalikan ponsel milik Ila.

"Sore Tante," sapa Jay. Seperti sebelumnya, tangannya langsung ditarik heboh oleh Bunda.

"Dek! ada Jay nih," seru Bunda pada Ila yang masih sibuk membaca novelnya. Gemas sendiri, Bunda menarik buku itu dari tangan  Ila. Setelah itu mempersilahkan Jay untuk duduk.

"Lo ngapain kesini?" ketus Ila mendongakkan kepala melihat Jay.

"Emangnya kenapa?" Balas Jay cuek. Lalu duduk di sofa samping Ila.

Ila mendengus, kembali meraih novelnya untuk menghindari rasa canggung yang tiba-tiba datang.

"Gue ngantuk," celetuk Jay membuat Ila menoleh ke arahnya.

"Yaudah sana tidur."

Jay menyenderkan kepalanya di sandaran sofa, tak lama ia langsung memejamkan matanya tertidur. Ila meliriknya sejenak, tapi setelahnya jadi mendekatkan diri untuk memandangi wajah damai seorang Wijaya yang sedang tertidur. Sampai detik ini pun masih  tidak menyangka, kenapa kalau dilihat dari jarak sedekat ini Jay semakin mirip dengan biasnya? Ila jadi tidak bisa membedakan.

"Bener-bener mirip, tapi gantengan yang di sana," gumam Ila yang langsung di buat terkejut saat tiba-tiba Jay membuka matanya.

"Jalan-jalan yuk," ajak Jay tiba-tiba. Ila langsung menjauhkan diri.

"Eng-gak mauh ah, gue males! " Tolak Ila.

"Gamau? yaudah kalo gitu hp lo gak gue balikin," ancam Jay.

Ah, iya! ponselnya masih dipegang Jay. Ila harus mendapatkan ponselnya hari ini, hidupnya terasa hampa tanpa memegang ponsel sehari saja.

"Oke, kita jalan." Mau tak mau, akhirnya Ila menuruti Jay.


***
Ila mengajak Jay untuk jalan-jalan keliling komplek saja. Cowok itu setuju dan mengikuti Ila. Dan sekarang mereka sedang sama-sama diam, hingga kembali menciptakan suasana canggung. Tak ada satupun yang mau membuka suaranya. Hingga Ila yang melihat penjual es krim di depan taman komplek, mempercepat langkahnya untuk menghampiri.

"Bang, es krim stroberinya dong satu," ujar Ila ke penjual es krim. Lalu ia melihat ke sampingnya, dimana Jay yang masih diam memperhatikan.

"Sama yang coklat deh bang, satu! " imbuh Ila pada penjual eskrim.

Setelah mendapatkan eskrimnya, Ila memberikan es krim rasa coklat itu ke Jay lalu mengajaknya ke taman. Mereka duduk di ayunan sambil menikmati es krim masing-masing.

"Lo kenapa diem aja dari tadi? tumben," tanya Ila melirik Jay dengan ekor matanya.

"Sebenernya gue masih ngantuk. Tapi lo malah ganggu gue tidur, " jawab Jay . "Oh iya! cowok blonde di hp lo itu siapa sih? Kenapa lo nyimpen fotonya banyak banget? Buat bahan santet ya?"

Ila mendelik. Heran! Kenapa Jay bisa mikir sejauh itu? "Sembarangan aja lo kalo ngomong!"

"Dia itu idola gue. Namanya Park Jongseong!" kata Ila memberi tau dengan semangat.

"Hah? Pak Gosong?" ujar Jay mengulangi. Ila menatapnya sinis. Ini cowok ganteng doang tapi kupingnya eror!

Ila menghela nafas, mengendalikan emosinya. Memang, orang awam masih belum terbiasa dengan nama-nama orang korea. Ya...  suka salah denger gitu, jadi harus sabar ngasih taunya.

"Oke, biar lebih gampang. Jadi tuh cowok yang fotonya ada di hp gue, namanya Jay Park." Jelas Ila dengan stok kesabaran yang mulai menipis.

"Oh, jadi namanya Jay waterpark," sahut Jay sengaja memelesetkan namanya. Sedetik kemudian, cowok itu jadi tersadar. "Dih, apa banget tuh cowok. Udah muka niruin gue, nama pun di tiru juga. Gak kreatip!"

Similar (?) | Jay Enhypen✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang