3. KTM

1.1K 213 21
                                    

🍒🍒🍒

"Ngikutin gue ya lo!" Seruan dari Nala membuat mata Keenan melebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngikutin gue ya lo!" Seruan dari Nala membuat mata Keenan melebar.

Keenan terkekeh tipis sambil menatap Nala dari atas hingga ke bawah lalu kembali ke atas lalu berhenti menatap mata gadis itu lekat. "Ngejar anjing tetangga lebih bermanfaat dari pada ngikutin anak ingusan kayak lo. Enggak usah kepedean."

Merasa dirinya disamakan dengan peliharaan, Nala pun jengkel setengah mati. Saat ia hendak balas menyahut, Keenan langsung beranjak dari tempatnya berdiri, hal itu membuat Nala harus menahan rasa sebalnya.

Nala bergegas meraih lem dan juga karton hitam yang ia perlukan. Karena masih pagi, jadi pengunjung toko alat tulis ini masih tidak terlalu banyak. Bahkan, bisa dikatakan pengunjungnya hanya ada dirinya dan Keenan.

Ketika ingin membayar barangnya, Nala harus berdiri tepat di belakang Keenan. Saat Keenan membuka dompet untuk mengambil uang, tanpa sadar, ia menjatuhkan sesuatu dari saku celananya.

Keenan pergi begitu saja tanpa menoleh ke arah Nala yang sudah memasang ekspresi geram padanya. Saat pria itu sudah masuk ke dalam mobil, Nala merasa kakinya menginjak sesuatu. Matanya melirik ke arah barang semacam kartu yang tadi sempat dijatuhkan oleh Keenan. Tanpa ragu, Nala pun mengambilnya.

Nala memperhatikan barang yang ada di tangannya, ternyata, itu adalah kartu mahasiswa Keenan yang tidak sengaja terjatuh. Selesai membayar barang yang dia beli, kini Nala bergegas menaruh kartu tersebut di saku bajunya lalu beranjak dari toko menuju sekolah.

Setibanya di sekolah, Nala berjalan sambil membawa karton di tangan kanannya. Ketika baru mendudukkan tubuhnya di kursi, bel tanda masuk berbunyi, ia pun mengurungkan niatnya untuk bercerita pada Alana tentang kejadian beberapa saat yang lalu.

Nala dan Alana melalui 2 jam mata pelajaran Bahasa Indonesia, lalu setelahnya dilanjutkan dengan 2 jam kesenian sebelum istirahat.

Ketika waktu istirahat tiba, Nala dan Alana sepakat untuk pergi ke kantin 2, tempat makan khusus anak-anak hits sekolah Bakti Setya.

"Lan, lo mau dengar cerita horor, nggak?" Nala memulai ceritanya dengan ekspresi serius.

Alana yang ingin menyuap spagetinya langsung batal hanya karena umpan Nala. "Cerita horor apaan, jangan bikin takut."

Bukannya langsung menyahut, Nala malah mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya lalu menaruhnya di meja. "Gue baru aja ketemu hantu waktu beli karton di toko alat tulis tadi pagi."

Alana mengambil dan membaca kartu tersebut. "Kenandra Atmagira," gumamnya membaca nama pemilik kartu. Alana memperhatikan foto yang ada pada kartu tersebut, dan ia pun berseru setelah mengingat wajah itu. "Ini bukannya yang kemarin cium tangan lo, Nal?"

Nala mengangguk dengan wajah datar. Alana kembali membaca kartu tersebut dan lagi-lagi berkata, "Dia kuliah di Brama Surya, fakultas kedokteran. Waahh, berarti orang pintar dong."

Metanoia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang